Liputan Khusus Pilkada
Breaking News: Pecah Kongsi Petahana di Pilkada 2020, Banyak Wakil Maju Jadi Calon Bupati
Sebanyak 7 daerah di Sumatera Selatan bakal menggelar Pilkada Serentak pada tahun 2020 mendatang.
Tak Mau Lagi Jadi Wakil, Pecah Kongsi Pilkada 2020
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Sebanyak 7 daerah di Sumatera Selatan bakal menggelar Pilkada Serentak pada tahun 2020 mendatang. Dari tujuh daerah itu, incumbent maju tapi banyak yang pecah kongsi.
Berikut liputan khusus dari Tribun Sumsel.
Bupati dan Wakil Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Syarif Hidayat dan Devi Suhartoni disebut-disebut "pecah kongsi" di Pilkada serentak 7 kabupaten di Sumsel pada 2020. Devi menegaskan tidak mau lagi menduduki posisi sebagai wakil bupati.
"Saya nyalon mau jadi bupati, tidak mau lagi jadi wakil bupati. Jadi wakil itu tidak bisa berbuat lebih banyak lagi untuk masyarakat," katanya.
Saat disinggung mengapa tidak berpasangan lagi dengan Bupati Syarif Hidayat, ia enggan memberikan komentar lebih jauh. Pada Pilkada 2015, keduanya berpasangan hingga memenangkan pertarungan dan kini menjadi orang nomor satu dan dua di 'Bumi Beselang Serundingan'.
"Kalau ditanya kenapa tidak satu paket lagi dengan pak bupati, saya jawab no komen, biarkan masyarakat Muratara yang menilai," ujar Devi.
Sebagai kader dan petugas Partai PDI Perjuangan yang menjabat Wakil Bupati Muratara saat ini, Devi merasa terpanggil untuk mengikuti pertarungan di Pilkada 2020.
Dia telah mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati Muratara di seluruh partai politik yang membuka penjaringan.
"Saya mendaftar di seluruh partai yang buka, sebagai bakal calon bupati, menuju tegas satu," kata Devi.
Dimintai komentarnya terkait langkah Devi, Bupati Muratara, Syarif Hidayat mengaku senang jika banyak putra daerah Muratara ikut serta mencalonkan diri di Pilkada 2020, termasuk Wakil Bupati Devi Suhartoni.
"Saya sangat senang, silakan putra-putri Muratara mencalonkan diri, nanti masyarakat yang akan memilih mana yang terbaik dari yang baik," katanya.
Ia juga mengingatkan kepada masyarakat Muratara agar tidak terpecah belah dan tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang belum pasti kebenarannya.
"Mari kita berdemokrasi dengan baik, dengan elegan, tidak boleh saling hujat, beri contoh kepada masyarakat bahwa kita orang baik," katanya.
Syarif telah mendaftarkan diri di seluruh partai politik yang membuka penjaring calon bupati dan wakil bupati Muratara periode 2020-2025. Ia mengaku akan mencalonkan diri kembali sebagai bupati di Pilkada 2020, namun belum menentukan siapa pasangannya yang akan mendampinginya bertarung.
Kawan Lama