Siswa SMA Taruna Dipukuli Senior

Jadi Korban Kekerasan, DL Laporkan Seniornya di SMA Taruna Indonesia Palembang ke Polisi

DL, siswa siswa SMA Taruna Indonesia Palembang bersama orangtuanya melaporkan perkara penganiayaan yang dialaminya ke Polsek Sukarami

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Wawan Perdana
MELISSA/TRIBUNSUMSEL.COM
SMA Taruna Indonesia Palembang. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-DL, siswa siswa SMA Taruna Indonesia Palembang bersama orangtuanya melaporkan perkara penganiayaan yang dialaminya ke Polsek Sukarami.

Laporan korban, diterima dengan nomor laporan LP/B- 2127/XI/Sumsel/Resta.plg/Sek.skm. dari laporan tersebut, korban sudah dimintai keterangan.

"Untuk kasusnya masih dalam penyelidikan. Penganiayaan terhadap korban terjadi pada tanggal 22 dan 24 November lalu di sekolahnya. Korban ini, mengaku dianiaya 2 seniornya," ujar Kapolsek Sukarami Palembang Kompol Rivanda, Jumat (29/11/2019).

Karena dianiaya, pihak keluarga memutuskan untuk melaporkan kedua seniornya tersebut.

Polsek Sukarami Palembang menerima laporan korban pada tanggal 25 November lalu.

BREAKING NEWS : DL Siswa SMA Taruna Semi Militer Palembang Diduga Dipukuli Senior

"Kami akan memanggil pihak sekolah senior korban dan untuk diminta keterangan. Dari visum, memang ditemukan lebam," katanya.

DL (16 tahun), siswa kelas X di SMA Taruna Indonesia Semi Militer Plus Palembang diduga menjadi korban kekerasan di sekolahnya.

Pemuda itu mengaku telah disiksa oleh seniornya di kelas XI sebagai hukuman atas kesalahan yang tidak ia lakukan.

"Saya dipukuli padahal tidak melakukan kesalahan apapun. Setelah dipukuli baru tahu kalau teman seangkatan saya yang berbuat kesalahan," ujar DL, Jumat (29/11/2019).

Dikatakan DL, penganiayaan dari kakak tingkat memang kerap kali dialami siswa di SMA Taruna Indonesia Semi Militer Plus Palembang.

Seperti ditampar, dipukul, ditendang sangat sering mereka alami dari para seniornya.

2 Siswanya Tewas Ikut Orientasi, Ini Nasib dan Sanksi Diterima SMA Taruna Indonesia

"Dada kami juga sering dipukul pakai mistar plastik. Pokoknya kami sering disiksa," ujarnya.

Menurutnya, pihak sekolah tidak mengetahui adanya tindak kekerasan dari senior ke junior.

Sebab para korban kerap kali diintimidasi agar tidak mengadukan ke pihak sekolah mengenai kekerasan yang mereka alami.

"Karena diancam, kami jadi takut untuk melapor ke pihak sekolah," ujarnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved