Pemasangan Alat Perekam Data Transaksi Pacu Kenaikan Pendapatan Daerah OKU

TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA - Pemasangan Alat Perekam Data Transaksi (Transaction Monitoring Device) di sejumah tempat usaha dalam Kota Baturaja sudah menunjukan hasil yang menggembirakan dengan meningkatkan pendapatan dari sektor pajak.

Hal itu dikatakan Kepala Bapenda OKU Dharmawan Irianto SSos kepada Sripo Selasa (26/11/2-19). Dharmawan menjelaskan, belum sampai 2 bulan sejak dipasangnya alat Monitoring Transaksi Secara Online dihotel, tempat hiburan dan restoran sudah menuai hasil luar biasa.

Dharmawan mencontohkan di Rumah Makan Aneka Rasa sebelumnya pajak perbulannya hanya Rp 5 juta.

“Setelah dipasang Transaction Monitoring Device pajak perbulannya meningkat menjadi Rp 20 juta/bulan” terang Dharmawan dengan nada senang.

• Hotman Paris Saksi, Cerita Cut Tari Ngaku 3 Kali Berhubungan Dengan Ariel Noah, Reaksi Mantan Suami

• Download Lagu MP3 Leaving on a Jet Plane - Chantal Kreviazuk, Lengkap dengan Vidio Klipnya

Dengan peningkatan pendapatan dari sektor pajak restoran yang sangat signifikan ini Kepala Bapenda OKU mengaku optimis target PAD Kabupaten OKU tahun 2020 akan tercapai.
Aplikasi ini diharapkan dapat mengoptimalkan penerimaan pajak daerah dan memotivasi wajib pajak agar taat membayar pajak. Program ini dibawah pengawasan dan pendampingan KPK.

Di kesempatan itu Dharmawan yang juga didampingi Kabid Perencanaan dan Pengembangan Pendapatan daerah Matjadun dan Kabid Pengelolaan Sistim Informasi Pendapatan Daerah Eddi Arman SKM Mkes menjelaskan Aplikasi Pelaporan Pajak Hotel dan Restoran Secara Online sudah dipasang sebanyak 45 unit dari target 60 unit pada tahun 2019.

Antara Hotel BIL Bukit Indah Lestari) dan RM Aneka Rasa , RM Laguna,Tempat Karaoke dan Cafe Royal, serta pusat perbelanjaan seperti Citimall Baturaja dan Ramayana.

Pemasangan Transaction Monitoring Device (TMD) difasilitasi oleh Bank Sumsel Babel Baturaja selaku bank mitra pemerintah.

TMD adalah sebuah alat monitoring transaksi usaha secara online yang dipasang di mesin kasir untuk menghitung setiap transaksi yang terjadi di tempat usaha.

Alat ini mampu melakukan pemantauan dan mengirimkan data transaksi yang terjadi di wajib pajak, baik yang dilakukan melalui komputer ataupun mesin cash register, ke server aplikasi dipemerintah daerah.

TMD juga mampu menangkap data transaksi yang cukup besar dan mengirimkannya ke server Badan Pendapatan Daerah serta mampu menyesuaikan keadaan di hotel/restoran/hiburan/parkir, dimana aplikasi hotel/restoran/hiburan/parkir kadang menggunakan numeric/text driver printer dan juga terkadang menggunakan Advanced printer driver dari produsen printer.

Apabila terjadi gangguan dalam proses pengiriman data, maka alat pemantau data akan menyimpan data transaksi pada local storage dan mentransmit ulang ketika sinyal sudah pulih.

Dalam kondisi alat pemantau data tidak berfungsi karena mati atau rusak, kinerja mesin kasir harus tidak terganggu. Pengoperasian alat pemantau data tidak memerlukan pekerjaan tambahan bagi operator mesin kasir wajib pajak.

Keuntungan bagi wajib pajak, aplikasi pelaporan pajak hotel dan pajak restoran secara online, wajib pajak tidak perlu lagi datang dan bertemu dengan petugas pajak di Dispenda untuk memperoleh surat pemberitahuan pajak daerah (SPTD) tetapi cukup menggunakan perangkat komputer.
Sistem manual yang selama ini dijalankan, diubah kesistem online yang lebih memudahkan wajib pajak. Sistem ini akan terintegrasi dengan TMD yang dipasang pada alat pembayaran setiap hotel dan restoran. Fungsi dari alat ini untuk merekam setiap transaksi pembayaran yang terjadi melalui kasir, selanjutnya data tersebut secara otomatis akan terhubung dengan sistem aplikasi online Bapenda. (eni)

Sriwijaya Post/Leni Juwita
Kepala Bapenda OKU Darmawan Irianto Ssos saat memantau penggunaan TMD di Rumah Makan Aneka Rasa dan Gotel Bukit Indah Lestari Baturaja.