Angkot Tabrak Motor di Ampera

Suasana saat Angkot Tabrak 3 Motor di Jembatan Ampera, Penumpang Jerit-jerit, Sopir Tak Peduli

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Suasana di Jembatan Ampera Palembang, Kamis (21/11/2019) malam, mendadak mencekam

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Wawan Perdana

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Suasana di Jembatan Ampera Palembang, Kamis (21/11/2019) malam, mendadak mencekam.

Jam besar di menara Jembatan Ampera menunjukkan pukul 21.45.

Saat itu ada Angkutan Kota (Angkot) yang melaju dengan kencang secara zigzag.

Lisma, seorang warga Plaju saat malam tadi kaget melihat angkot Kertapati tiba-tiba mendahuluinya.

Angkot itu terus melaju zigzag dengan cepat.

Tiga sepeda motor yang sedang melaju pelan ditabrak dari belakang.

Satu sepeda motor yang nyangkut di mobil terus diseret sampai sejauh 200 meter.

Pengakuan Sopir Angkot Kertapati Tabrak dan Seret Motor di Ampera Palembang

"Ada lima penumpang di dalam mobil, mereka jerit-jerit. Aku tetap saja melaju, takut dimassa orang," kata Recky Septian Wijaya, sopir angkot tersebut.

Beberapa warga yang berada di pangkal Jembatan Ampera melihat motor yang terseret itu mengeluarkan percikan api.

Pengguna motor lainnya yang ditabrak, ada yang tersungkur, luka-luka, dan menghantam besi pembatas trotoar jembatan.

Angkot ini baru berhenti di pangkal Fly Over Jakabaring.

Bantah Parkir di Ampera, Ini Cerita Ibu Hamil Korban Ditabrak Angkot Kertapati

"Saya tidak ada SIM, baru tiga kali jadi sopir tembak (serep)," kata pemuda ini saat diamankan di Polrestabes Palembang.

Recky (19) merupakan sopir angkot trayek Ampera-Kertapati yang berkendara ugal-ugalan sesaat sebelum kecelakaan tersebut.

Menurut keterangan polisi, sejak melaju dari Bundaran Air Mancur (BAM) ke arah Fly Over Simpang Jakabaring, Recky telah memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.

"Sopir angkot ini memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, bahkan terkesan ugal-ugalan. Karena diduga hilang kendali, lalu ia menabrak tiga pengendara motor yang melaju di depan," terang Kasatlantas Polrestabes Palembang, Kompol Arif Harsono melalui Kasubnit Lakalantas, Ipda Sucipto kepada wartawan, Jumat (22/11/2019).

Setelah menabrak tiga kendaraan sekaligus, lanjut Sucipto, Recky semakin memacu kendaraannya untuk menghindari amuk massa.

Saat berusaha kabur tersebut, angkot yang dikendarai Recky menyeret salah satu sepeda motor yang ditabrak.

"Setelah menabrak, sopir angkot ini berusaha melarikan diri. Ada salah satu sepeda motor yang ditabrak, terseret mobil angkot yang dikemudikan saudara Recky ini hingga berhenti dekat Fly Over Simpang Jakabaring," jelas Sucipto.

Dilanjutkannya, mobil angkot terhenti saat menabrak pembatas jalan dekat fly over.

Merasa terdesak, Recky berusaha melarikan diri ke dalam sebuah gang, namun berhasil ditangkap warga dan dibawa ke Mako Polrestabes Palembang.

"Jadi saudara Recky ini setelah terdesak karena mobil angkotnya menabrak pembatas, yang bersangkutan kabur namun berhasil diamankan warga," terang Sucipto.

Akibat peristiwa tersebut, tiga orang mengalami luka dan dirawat di sejumlah rumah sakit di Palembang.

"Ketiga korban masing-masing dirawat di Rumah Sakit Bari, Rumah Sakit A.K. Gani dan Rumah Sakit Muhammadiyah," ungkap Sucipto.

Tiara Asisten Ombudsman RI Tewas Kecelakaan di Prabumulih, 3 Bulan Lagi Menikah

Recky saat ini masih diamankan guna penyidikan lebih lanjut.

Sementara Recky, mengakui perbuatannya telah mengakibatkan sejumlah pengendara sepeda motor luka-luka.

Dia berdalih, rem blong menjadi penyebab ia tidak dapat mengendalikan kendaraannya.

"Rem mobil saya blong, Pak. Saya tancap gas itu tiba-tiba ada dua motor di depan saya dan tidak bisa dihindarkan (tabrakan). Lalu saya banting setir ke kiri ternya ada lagi satu sepeda motor langsung tertabrak dan terseret," ucap pemuda putus sekolah ini.

Menurut Recky yang mengaku baru satu bulan jadi sopir angkot itu, jarak antara lokasi kendaraan yang tertabrak dan terseret hingga pangkal Fly Over Simpang Jakabaring sekitar 200 meter.

"Ada sekitar 200 meter," kata Recky.

Setelah terhenti, akibat menabrak pembatas jalan, Recky berusaha kabur dari kejaran petugas dan masyarakat yang mengepungnya.

"Bukannya mau kabur, sebenarnya saya mau berhenti," kilahnya.

Salah seorang korban Recky, Ahmad Rifai mengalami luka di sekujur tubuh.

Ia sempat dirawat di Ruang Sakit Bari, namun sudah diperbolehkan pulang karena hanya mengalami luka ringan.

"Luka di wajah, tangan, kaki, pinggang terasa nyeri," kata Rifai sambil meringis kesakitan.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved