CEO Ruang Guru, Putri Chairul Tanjung Jadi Staf Khusus Presiden Jokowi
CEO Ruang Guru Adamas Belva Devara bersama Putri Indahsari Tanjung anak putri konglomerat Chairul Tanjung, menjadi staf khusus Presiden Jokowi
lihat foto
Sejak usia 15 tahun, Putri Tanjung bahkan sudah aktif mencoba bisnis di bidang event organizer dan terus berkembang hingga kini menjadi CEO dari CreativePreneur Event Creator.
Banyak yang menilai kesuksesannya di usia muda ini berkat mendompleng nama besar sang ayah yang sudah lebih dulu melintang di dunia bisnis Indonesia.
Namun, berulang kali Uti, sapaan akrabnya membantah hal tersebut.
Dalam kanal YouTube Rans Family, Raffi Ahmad membongkar perjuangan Putri Tanjung hingga bisa sesukses saat ini.
"Ini anak konglomerat tapi mau kerja, salut lho!" kata Raffi memuji Putri.
Raffi lantas bertanya bagaimana masa kecil Putri sebagai anak dari salah satu konglomerat Indonesia.
"Waktu kecil memang dekat banget sama orangtua. Tapi dari kecil selalu terbebani dengan nama besar bokap (ayah). Kalau sukses pasti dibilang karena anaknya Chairul Tanjung, tapi kalau gagal enggak boleh juga," jawab Putri.
Putri pun bercerita bagaimana masa kecilnya tidak semudah apa yang sering dikira orang.
"Bokap gue itu mendidik gue keras, disiplin gitu ya. Jadi dulu dikasih uang jajann itu cuma setengah dari teman-teman yang lain, jadi kalau misal mau makan yang sama dengan teman-teman, harus cari cara biar bisa dapatin uang lebih," lanjut Putri.
Keadaan itu membuat Putri harus memutar otak dan ia mulai berjualan pembatas buku demi menambah uang jajannya.
"Dari kecil sudah diajari bisnis, dagang?" tanya Raffi lagi yang langsung dibenarkan oleh Putri.
Putri sendiri memang memiliki cita-cita menjadi pengusaha.
"Sekarang sudah punya PT. Visi Muda Kreatif. Isiny anak-anak muda, semoga bisa jadi wadah untuk anak-anak muda yang mau bergabung di industri kreatif," jelas Putri.
Lewat perusahaan itulah Putri ingin sekali bisa maju dan menjadi salah satu pengusaha sukses di Indonesia.
Putri juga tak memugkiri kalau ia pernah punya cita-cita suatu saat nanti perusahaannya bisa menyaingi perusahahaan milik sang ayah.
"Tapi kalau suatu saat nanti disuruh ayah buat nerusin usahanya, mau?" tanya Raffi lagi.
"Siap atau enggak siap kan ini tanggung jawab sebagai seorang anak untuk membantu orangtuanya kan. Dulu enggak mau masuk ke perusahaan ayah, sampai sekarang kan memang enggak ikutan," ucap Putri.
Meski begitu, Putri yakin akan tetap membantu perusahaan sang ayah saat jasanya dibutuhkan kelak.
