Sopir Taksi Online Banyak Jadi Korban Begal, Tips dari Ketua Srikandi Online Palembang
Seiring dengan maraknya tindak kejahatan begal yang menyasar sopir taksi online sebagai korbannya, menjadikan para sopir harus lebih waspada
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Seiring dengan maraknya tindak kejahatan begal yang menyasar sopir taksi online sebagai korbannya, menjadikan para sopir harus lebih waspada saat menerima penumpang.
Terutama bagi perempuan yang saat ini mulai banyak bekerja sebagai sopir taksi online.
Untuk itu, Ermawangi ketua komunitas Srikandi Online Palembang membagikan tips kewaspadaan bagi para sopir taksi online khususnya perempuan.
Sebagai informasi, Srikandi Online Palembang merupakan komunitas perempuan sopir taksi online di kota Wong Kito Galo.
"Pertama, jangan memaksakan diri saat menerima orderan mencurigakan," ujarnya, Senin (18/9/2019).
Lebih lanjut dia menjelaskan, 'mencurigakan' dalam hal ini bisa dilihat dari riwayat orderan penumpang tersebut.
Sebab saat ini, riwayat orderan penumpang sudah bisa terlihat di aplikasi.
"Bisa kita lihat, misalnya rating penumpang itu sudah lebih dari 50 kali orderan, itu biasanya bagus. Tapi kalau ratingnya itu rendah, penumpang itu harus diwaspadai," jelasnya.
Selanjutnya apabila terlanjur menerima orderan mencurigakan atau masih ragu-ragu dengan penumpang tersebut, Ermawangi menyarankan agar sopir tetap bersikap tenang.
Namun sebaiknya saat tiba di lokasi penjemputan, penumpang tersebut jangan dulu dipersilahkan masuk ke dalam mobil.
Melainkan buka sedikit kaca mobil dan ajak penumpang itu bicara baik-baik terlebih dahulu.
"Bisa juga langsung dengan bertanya, kira-kira aman tidak ya saya mengantar anda?.
Dari jawaban orang tersebut biasanya akan terlihat apakah aman atau tidak. Kita juga menggunakan insting. Kalau yakin aman, silahkan ambil orderan itu,"paparnya.
Tak cukup sampai disitu,
kewaspadaan juga harus dilanjutkan dengan tidak menutup kaca mobil selama perjalanan.
Bisa dengan membuat alasan mobil yang dibawa tidak menggunakan AC atau AC sedang rusak.
"Kalau tidak ada niat jahat, pasti dia tidak masalah kondisi mobil seperti itu. Tapi kalau ada niat jahat, pastinya
penumpang itu tidak akan merasa nyaman," ucapnya.
Selain itu, selama perjalanan jangan ragu untuk mengajak penumpang itu berbincang.
Ermawangi menuturkan, tak hanya untuk mengakrabkan diri, hal ini juga dapat menghilangkan rasa was-was yang dirasakan sopir sejak awal menerima orderan tersebut.
"Kalau saya, misalnya penumpang itu ngomong bahasa kabupaten Lahat, saya ajak juga bahasa itu. Pokoknya kita sesuaikan saja. Upayakan untuk mengakrabkan diri sama penumpang itu," ujarnya.
Selain tindakan diatas, Ermawangi mengingat hal penting yang tak boleh terlewat saat menerima orderan mencurigakan.
Yaitu harus menghubungi anggota komunitas sopir taksi online atau rekan sesama sopir apabila tidak memiliki komunitas (single fighter).
Bisa juga orang terdekat seperti kerabat atau anggota keluarga.
"Kami dari komunitas Srikandi Online Palembang, apabila ada penumpang yang dirasa mencurigakan langsung saling menghubungi. Itu cara tepat yang harus dilakukan saat menerima penumpang mencurigakan," ujarnya.
Sebagai ketua komunitas Srikandi Online Palembang, Ermawangi kerap kali menerima laporan dari anggotanya saat menerbangkan orderan mencurigakan.
Disaat itu terjadi, dia langsung bergegas menghubungi anggotanya tersebut dengan cara video call.
Serta meminta anggotanya untuk men-screenshoot wajah dari penumpang mencurigakan tersebut untuk dikirimkan kepadanya.
"Selama video call, saya juga ngobrol sama penumpang yang bersangkutan. Tapi sebelumnya saya meminta maaf dan menjelaskan bahwa ini adalah upaya kami komunitas Srikandi untuk melindungi diri dari maraknya kasus begal yang saat ini sangat banyak terjadi," ungkapnya.
Menurutnya, belum ada perempuan driver taksi online di kota Palembang yang menjadi korban begal.
Namun upaya perlindungan diri tetap harus dilakukan. Sebab banyak perempuan sopir taksi online yang menerima orderan bahkan hingga larut malam.
"Pelaku begal saat ini sangat sadis. Sudah banyak sopir taksi online yang jadi korban mereka. Saya yakin, pelakunya tidak akan pandangan bulu. Laki-laki dan perempuan bisa saja jadi korban. Untuk itu kita harus selalu waspada setiap saat," ujarnya.
IST
Ermawangi ketua komunitas Srikandi Online Palembang