Tanggapi Pencekalan Imam Besar FPI Habib Rizieq, Mahfud MD : Itu Urusan Dia
"Enggak. Itu urusan dia (Habib Rizieq) dengan Pemerintah Arab Saudi," tegas Mahfud di Istana Kepresidenan
"Saya dicekal di sini bukan karena saya melakukan pelanggaran keimigrasian, bukan saya melakukan pelanggaran pidana atau perdata."
"Bukan karena saya melakukan kejahatan di Saudi atau kesalahan. Tidak," tegasnya dalam sambutan acara Maulid Nabi tersebut.
Rizieq Syihab mengungkapkan alasan pencekalannya lantaran perihal keamanan.
"Jadi kedua surat ini merupakan bukti. Bukti! Nyata, real, otentik, saya memang dicekal oleh pemerintah Arab Saudi atas permintaah pemerintah Indonesia," ungkapnya.
Rizieq Syihab juga mengatakan, bukan dirinya yang takut pulang, melainkan ada pihak yang takut akan kepulangannya.
"Mereka takut kalau saya pulang, mereka tidak bisa curang dalam pemilu. Mereka tidak bisa melakukan aneka ragam rekayasa dalam pemilu, mereka takut saya ini jadi ancaman untuk kemenangan mereka," ujar dia.
Pimpinan FPI tersebut juga meminta agar tidak ada oknum yang memutarbalikkan fakta.
Ia menegaskan, pihaknya siap pulang kapan pun dengan syarat pencekalannya dicabut.
"Jadi kita bicara fair saja, jangan kemudian diputarbalikkan dianggap saya yang takut pulang. Saya siap pulang kapan saja, tapi tunggulah sampai cekal ini dicabut," ujarnya.
Pemerintah Arab Saudi akan mencabut cekalanya tersebut jika ada jaminan resmi dari pemerintah Indonesia.
"Padahal saya sudah berikan pengertian, saya aman, saya tenang, tidak ada masalah. Kalau pun saya diganggu oleh pemerintah di Indonesia saya akan melakukan perlawanan secara hukum," terangnya lebih lanjut.
Namun, menurutnya pihak pemerintah belum tenang mengenai alasan yang sudah disampaikan Rizieq.
Ia juga menyatakan pemakluman atas alasan pemerintah Arab Saudi yang tidak ingin berspekulasi dengan keamanan, keselamatan jiwa seseorang dengan keluarga.
Pemerintah Arab Saudi siap untuk melepaskan cekal tersebut kalau ada jaminan, kepulangan Rizieq Syihab akan aman dan tenang.
Sebab, dirinya menjelaskan, pemerintah Arab Saudi juga tidak ingin disalahkan.