BREAKING NEWS: Dua Pendaki Hilang di Gunung Dempo Berhasil Ditemukan Dalam Kondisi Meninggal

Evakuasi jasad yang kedua ini dilakukan sejak pukul 07.00 WIB yang dilakukan oleh Tim Evakuasi Gabungan dengan melibatkan kurang lebih 60 orang.

IST
EVAKUASI PENDAKI : Tim Evakuasi Gabuangan dari Forpa, Wanadri, Tagana, POLRI dan relawan saat melakukan evakuasi jenazah M Fikri pendaki yang ditemukan tewas di Gunung Dempo. 

Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Wawan Septiawan

TRIBUNSUMSEL.COM, PAGARALAM - Tim Evakuasi Gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, Wanadri, Tagana, BPBD, FORPA dan Relawan Pendaki berhasil membawa jasad terakhir dari lereng kawah Gunung Dempo Kota Pagaralam Senin (4/11/2019).

Jenazah kedua diduga adalah fikri (19) pendaki asal Muara Bungo Jambi.

Evakuasi jasad yang kedua ini dilakukan sejak pukul 07.00 WIB yang dilakukan oleh Tim Evakuasi Gabungan dengan melibatkan kurang lebih 60 orang.

Evakuasi dilakukan secara estafet dengan membuat pos-pos disepanjang jalur Tugu Rimau.

Berkat kerja sama Tim jenazah tiba di Tugu Rimau pukul 22.16 WIB.

dua pendaki asal Kabupaten Muara Bungo Jambi yang hilang di Gunung Dempo sejak 15 Oktober 2019.
dua pendaki asal Kabupaten Muara Bungo Jambi yang hilang di Gunung Dempo sejak 15 Oktober 2019. (Istimewa)

Informasi yang dihimpun sripoku.com, Selasa (5/11/2019) menyebutkan, Tim gabungan pada Minggu (3/11/2019) sekitar pukul 23.00 WIB telah berhasil mengevakuasi jenazah pertama yaitu Jumadi.

Kapolres Pagaralam, AKBP Dolly Gumara SIk melalui Kapolsek Pagaralam Selatan, Ipda Erwin Sudiar didampingi Kepala Pos Basarnas Pagaralam Lettu SAR Alparis serta Waka Korlap Tagana menutup serta mengucapkan terima kasih kepada Tim SAR Gabungan yang telah bekerjasama melakukan upaya pencarian sampai evakuasi.

"Saya pribadi mengapresiasi atas apa yang dilakukan oleh tim SAR Gabungan selama 15 hari."

"Tim berjibaku dalam mencari kedua pendaki yang hilang di Gunung Dempo sampai melalukan evakuasi jenazahnya," ujarnya.

Dirinya mengatakan, setelah diidentifikasi kedua Jasad yang dievakuasi merupakan jasad kedua pendaki yang selama ini dinyatakan hilang yaitu M Fikri Sahdilah (19) dan Jumadi (26) pendaki asal Muara Bungo Jambi yang diduga terjatuh di lereng kawah Gunung Dempo Kota Pagaralam.

"Pihak keluarga tidak mau di otopsi dikarenakan pihak keluarga keberatan."

"Namun kita dari Polres Pagaralam tetap akan melakukan investigasi terhadap kedua pendaki asal Muara Bungo Jambi ini," katanya.

BREAKING NEWS : Tim Wanadri Pencari Pendaki Hilang di Gunung Dempo Temukan Mayat Dekat Kawah Gunung
BREAKING NEWS : Tim Wanadri Pencari Pendaki Hilang di Gunung Dempo Temukan Mayat Dekat Kawah Gunung (Handout/WANADRI)

Walikota Pagaralam, Alpian Maskoni mengucapkan banyak terima kasih dan sangat mengapresiasi usaha dan kekompakan para tim pencari dan tim evakuasi.

"Saya mewakili seluruh masyarakat Pagaralam mengucapkan terima kasih kepada semua tim yaitu Tim Forpa, Wanadri, TNI, POLRI, BPBD, Tagana, BASARNAS, Walhi Sumsel dan semua relawan yang telah berusaha keras melakukan upaya pencarian sampai evakuasi."

"Sekali lagi kami ucapkan terima kasih banyak," ucapnya.(one)

Kronologi Penemuan 2 Mayat Pendaki di Gunung Dempo, Berawal dari Kecurigaan Lihat Baju Biru

Upaya tim Wanadri bersama beberapa komunitas lain yang mencari dua pendaki asal Jambi yang hilang di Gunung Dempo, membuahkan hasil, Minggu (3/11/2019).

Tim berhasil menemukan dua mayat di bawah bibir kawah sedalam 300 meter.

Mayat tersebut ditemukan di kawasan kawah arah timur.

Penemuan mayat ini ditemukan pertama oleh tim Wanadri.

Informasi yang dihimpun Minggu (3/11/2019) menyebutkan, penemuan mayat ini pertama oleh Indra dan Wahyudi.

Keduanya saat melakukan pencarian dikawasan Timur mencurigai jika ada baju warna biru muda di kawasan kawah Api Dempo.

Koordinastor Wanadri, Fandi Alias Otek, membenarkan tim pencarian pendaki hilang menemukan sesosok mayat yang tergeletak di kawasan Kawah Gunung Api Dempo (GAD).

"Bener tim Wanadri Indra dan Wahyudi yang melaporkan bahwa mereka menemukan mayat yang ada dikedalaman 300 meter dari bibir Kawah Gunung Api Dempo," ujarnya.

Mayat tersebut pertama dicurigai hanya plastik biru saja.

Namun saat dilihat menggunakan teropong terlihat jelas jika itu merupakan mayat manusia.

"Tim terpaksa turun ke kawah untuk memastikan jika itu adalah mayat."

"Namun karena lokasinya curam dan tinggi tidak bisa sampai kelokasi mayat. Tapi saat dilihat memggunakan tropong tampak jelas itu mayat," jelasnya.

Jumadi Telah Dievakuasi

Tim Evakuasi Gabungan Relawan TNI, Polri, Wanadri, Tagana, Forpa dan Relawan pendaki akhirnya berhasil mengangkat satu jenazah pendaki gunung api dempo asal Muaro Bungo Jambi.

Proses evakuasi yang berlangsung dramatis tersebut berhasil membawa jasad salah jasad yang diduga bernama Jumadi (26 tahun) turun ke tugu rimau Pagaralam pada Senin (4/11/2019) pukul 00.13 WIB.

Anto, Koordinator Tim Evakuasi Gabungan Relawan menjelaskan, evakuasi semalam berjalan lancar.

Hanya saja medan yang terjal menjadi kendala ditambah lagi suplai logistik setiap pos estafet tidak ada sehingga tim kondisinya kurang fit.

"Alhamdulillah Tim berhasil melakukan evakuasi salah satu jenazah. Tim gabungan evakuasi alhamdulillah tidak ada yang cedera," katanya.

Tim baru berhasil mengevakuasi satu jenazah sedangkan satunya lagi yang sudah ditemukan tidak jauh dari yang pertama akan dievakuasi hari ini.

"Karena kondisi sudah malam maka kita hanya bisa mengevakuasi satu mayat sedangkan satunya akan kita evakuasi hari ini," ujarnya.

Saat ini tim sudah bergerak pada Pukul 07.00 WIB untuk di lereng Dempo untuk membawa jasad kedua ke atas lereng sedangkan untuk setiap Pos dibantu oleh BPBD serta damkar sebagai backup Tim.

"Untuk saat ini jasad kedua belum kita ketahui identitasnya semua wewenang pihak kesehatan dan Polres Pagaralam yang mengidentifikasinya nanti," jelasnya.

Sementara itu Koordinator Tim Wanadri, Otek Cemehe mengatakan, bahwa berdasarkan identifikasi dari pihak keluarga Jenazah yang pertama dibenarkan merupakan pendaki yang hilang atas nama Jumadi.

"Keluarga membenarkan jika itu Jumadi karena terlihat dari struktur giginya yang memiliki taring," ujarnya.

Cocok dengan List Barang

Dua mayat yang ditemukan tim pencari di Puncak Dempo diduga kuat Jumadi (26 tahun) dan M Fikri (19 tahun).

Dua pendaki asal Jambi itu dilaporkan hilang sejak 15 Oktober 2019.

Dugaan kuat itu dilatar belakangi berdasarkan sejumlah alat bukti yang ditemukan oleh tim saat melakukan pencarian.

Selain itu dari pakaian yang dipakai oleh kedua mayat yang ditemukan hampir sama dengan draf daftar bawaan yang dibawa kedua pendaki yang hilang.

Namun untuk bisa memastikannya harus diidentifikasi lebih dalam oleh pihak berwenang.

Informasi yang dihimpun Minggu (3/11/2019), kecurigaan tim bahwa kedua mayat tersebut merupakan kedua pendaki yang hilang.

Tim menemukan kalung dan tracking pole milik Jumadi dan satu sepatu gunung mirek Eiger yang diduga milik Fikri.

Koordinator Tim Wanadri Fandi alias Otek Cemehe mengatakan, jika berdasarkan temuan-temuan barang milik kedua pendaki sebelum ditemukan dua jenazah tersebut diduga kuat jika jenazah yang ditemukan benar kedua pendaki yang hilang.

"Temuan Tracking Pole dan kalung milik Jumadi tidak jauh dari lokasi penemuan jenazah yang pertama. Selain itu tim juga menemukan sepatu merk Eiger yang diduga milik Fikri," ujar Otek.

Dijelaskan Otek berdasarkan list barang atau peralatan yang dibawa pendaki hilang atas nama Jumadi yaitu Hp Nokia, Hp Xiaomi, Jaket REI warna hitam merah, ransel warna merah abu-abu merk eiger, sandal gunung merek Rei,

Tenda Eiger warna Orange, tas kecil warna hitam merk REI, celana parasut warga hitam 2 lembar, tracking pole, kalung emas liontin tulang dan celana lapangan warna coklat.

"Dari list yang kita dapat saat ini salah satu jenazah ditemukan dengan menggunakan celana lapangan warna coklat," jelasnya.

Sedangkan list barang yang dibawa oleh pendaki hilang atas nama M Fikri yaitu HP Xiaomi MI 8, Hp Oppo A57, ransel warna hitam orange, jaket warna hitam abu-abu, sandal gunung merek Eiger warna hitam coklat,

tas kecil warna coklat merk Eiger, celana hitam atau abu-abu merk pelyoyx bias panjang bias pendek atau dipotong, dan sepatu merk Eiger.

"Jenazah yang ditemukan juga sedang menggunakan sepatu merk Eiger dan celana abu-abu pendaki yang diduga dipotong," ujar Otek.

Namun ini baru analisa dilapangan saja, untuk kepastian siapa jenazah yang ditemukan harus diidentifikasi lebih lanjut. (SP/ Wawan Septiawan)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved