Global Wakaf dan PMI Dea Malela Angkat Ekonomi Umat Lewat Ritel Wakaf

Bermula dari Ritel Wakaf di PMI Dea Malela, pemberdayaan ekonomi umat bisa digerakan oleh para santri.

DOK. ACT
Menurut Pengasuh Pondok Pesantren PMI Dea Malela Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau Din Syamsuddin, kemunculan ritel usaha yang diluncurkan lembaga-lembaga filantropi Islam menjadi harapan bagi kebangkitan ekonomi umat. 

Rian mengatakan, manajemen Ritel Wakaf harus dikelola dengan baik. Ke depan, Retail Wakaf menjadi pengayom warung-warung tradisional.

“Harus sabar, harus telaten, sekarang kami, nanti dilanjutkan para santri. Yang kami bicarakan sistem. Inilah kenapa wakaf produktif dilahirkan Islam,” yakin Rian.

Ritel Wakaf dan Warung Wakaf, kata Rian, bukan hanya mengejar profit, tetapi juga mencari besar manfaat yang dihasilkan, seperti banyaknya tenaga kerja dan produk-produk yang dimobilisasi.

“Kalau progran ini baik, banyak lagi program yang bisa kita lakukan, seperti beasiswa di pesantren Dea Malela, beasiswa untuk warga sekitar, program kesehatan dan banyak hal. Kami ingin sekali wakaf produktif ini berfungsi sebagai solusi,” pungkas Rian.

Pengasuh Pondok Pesantren PMI Dea Malela Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau Din Syamsuddin mengatakan, kemunculan ritel usaha yang diluncurkan lembaga-lembaga filantropi Islam menjadi harapan bagi kebangkitan ekonomi umat.

“Kita patut bersyukur dan gerakan lembaga filantropi umat islam di skala global, seperti Global Wakaf dan ACT yang bergerak di bidang pendidikan, sekolah, kesehatan,” ungkap Din.

Sebelumnya, ACT dan PMI Dea Malela juga telah beberapa kali kerja sama. Antara lain pembangunan fasilitas sekolah pada Agustus lalu juga prrogram beasiswa.

“ACT datang mengantarkan kedermawanannya. Makan untuk santri luar negeri yang per bulannya Rp 1,5 juta telah dijamin ACT,” jelas Din.

Selain beasiswa itu, pada momen Iduladha tahun lalu, ACT melalui Global Qurban juga mengirimkan tujuh ekor sapi untuk PMI Dea Malela.

“Sudah banyak bantuan kerja sama yang sangat signifikan, termasuk Ritel Wakaf yang merupakan jawaban dari permasalahan umat. Umat Islam harus memiliki sendiri. Banyak uji coba. Kami menyambut baik Ritel Wakaf dari global wakaf dari Global Wakaf-ACT yang ternyata sudah memiliki ratusan ritel di Indonesia, termasuk NTB,” pungkas Din. (rel)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved