5 Pemuda Perkosa Gadis Kecil di Pematang Sawah, Begini Kronologinya
Kasus asusila kembali terjadi di Kabupaten Bone. Kali ini anak di bawah umur yang menjadi korban pemerkosaan oleh lima pelaku
TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus asusila kembali terjadi di Kabupaten Bone.
Kali ini anak di bawah umur yang menjadi korban pemerkosaan oleh lima pelaku.
Polisi juga berhasil meringkus tiga dari lima pelaku pemerkosaan anak di bawah umur.
Korban pemerkosaan adalah ES (15).
ES digagahi lima pelaku di area persawahan di Desa Pakkasalo, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone, Jumat (1/11/2019) malam.
Pasca kejadian, orang tua korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Sektor (Polsek) Sibulue.
Tidak butuh waktu lama bagi petugas kepolisian meringkus para pelaku.
Tiga dari lima pelaku, berhasil diringkus Polsek Sibulue, Sabtu (2/11/2019) hari ini.
Mereka yang diringkus, Andi Arham, Ismail dan Mustakar, sementara dua lainnya pelaku masih buron.
Kapolsek Sibulue Iptu Aris Supu mengatakan, awalnya korban mengendarai motor.
Ia kemudian dicegat oleh pelaku dan menggiring korban ke areal persawahan.
Setelah sampai di tengah sawah, pelaku yang berjumlah sekitar lima orang menampar dan menendang korban.
Selanjutnya, para pelaku menyetubuhi korban secara bergiliran.
"Kita masih dalami pemeriksaan pelaku, dan mencari pelaku lainnya," kata Iptu Aris Supu saat dikonfirmasi, Sabtu (2/11/2019).
Ia menyebut, para pelaku mengakui melakukan aksi bejatnya usai terpengaruh minuman ballo.
Kades Pakkasalo, A Akbar menuturkan, kelima pelaku memang kerap membuat masalah di desanya.
"Ada lima orang. Semua memang sering buat masalah. Namun dalam kejadian ini, ada 4 orang yang melakukan pemerkosaan dan 1 orang ambil ponselnya," kata A Akbar.
Kejadian Serupa
MG (24) warga Kampung Sawah, Kelurahan Pasar Muara, Kecamatan Muaradua, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS) diperkosa oleh dua kakak beradik di pondok di kebun jengkol.
Peristiwa pemerkosaan dan penyiksaan yang dilakukan kedua pelaku bermula saat korban diajak kedua pelaku untuk mengambil jengkol di kebun..
Dikarenakan keduanya adalah teman semasa kecilnya
Korban MG (24) tidak menaruh rasa curiga kepada pelaku IW (20) dan AT (24) dan mengikuti ajakan pelaku.
Saat di kebun tersebutlah, peristiwa tak senonoh yang diterima MG oleh kedua pelaku yang diduga telah direncanakan oleh salah seorang pelaku.
Setibanya dikebun disebuah pondok salah seorang tersangka masak nasi dan mengajak korban MG untuk makan bersama.
Kendati demikian setelah selesai makan korban merasa mengantuk yang luar biasa hingga tertidur.
Lebih lanjut korban MG merasakan ada yang meraba bagian intimnya, hingga ia terbangun mendapati saat salah seorang pelaku yakni AT menggerayangi tubuhnya.
Kaget akan kejadian menimpa dirinya korban berteriak meminta pertolongan kepada saudara pelaku IW
Namun bukan pembelaan yang didapat pelaku IW juga memiliki hasrat yang sama.
"Dia tidak menolong bahkan IW malah ikut menggagahi, bahkan dia yang pertama kali dan pelaku AT memegangi saya,"terang MG kepada wartawan saat melaporkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Selasa (29/10/2018) malam.
Tidak hanya sampai disitu, setelah kedua pelaku melancarkan aksi bejatnya, korban yang tidak berdaya dipindahkan ke bilik kamar, dengan pergelangan tangan dan kakinya diikat menggunakan tali hingga disiksa oleh kedua pelaku.
"Mereka mencekik dan memukul wajah saya hingga saya pingsan," sembari meminta korban tidak menceritakan pada siapapun.
Setelah sadar, untuk menghindari bahaya yang ada didepan matanya korban MG berjanji pada pelaku tidak akan menceritakan pada siapapun tetapi dirinya dibebaskan.
"Saat aku sadar, saya bujuk AT dan janji tidak akan melapor dan bercerita pada siapapun agar bisa selamat ," Ujar MG.
Terpisah, saat tiba di rumah korban, bibi korban melihat kondisi keponakannya yang tak wajar hingga menanyakan kepada keponakannya tersebut dan pelaku menceritakan yang dialaminya dikebun.
Tanpa pikir panjang keluarga korban melakukan visum dan pihak keluarga melaporkan kejadian yang dialami korban ktersebut kepada pihak polisi dan kedua pelaku berhasil diringkus.
Kendati demikian Kapolres OKU Selatan AKBP Deny Agung Andriana SIK MH melalui Kanit PPA Brigpol Ade Rusdianto, SH belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut, dikarenakan masih dalam proses pemeriksaan terhadap tersangka.
"Pelaku masih kita periksa, jadi untuk saat ini kita belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut,"ujarnya.
(TribunBone.com).