Berita Palembang
PPATK Temukan 11 Transaksi Mencurigakan Kasus Terorisme di Sumsel
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Dalam sepuluh tahun ini ditemukan transaksi mencurigakan di Provinsi Sumatera Selatan
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Dalam sepuluh tahun ini ditemukan transaksi mencurigakan di Provinsi Sumatera Selatan.
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin mengungkapkan, transaksi mencurigakan itu mencapai 7616 transaksi.
Dari total jumlah tersebut nilai transaksi mencurigakan mencapai Rp 2 triliun lebih.
"Kota Palembang paling besar transaksi mencurigakan. Lubuklinggau nomor dua," kata Badaruddin.
Temuan itu diungkapkan Badaruddin saat berkunjung ke kantor Graha Tribun Jalan Alamsyah Ratu Prawira Negara Palembang, Selasa (29/10/2019).
• Jaga Kelembapan Lahan Gambut, BPPT Pasang Alat Ina FDRS di OKI
Badaruddin mengatakan, dari ribuan transaksi mencurigakan di Sumsel, mayoritas penipuan berjumlah 2745 transaksi atau 71 persen.
Kemudian korupsi sebesar 8 persen dan kejahatan perbankan mencapai 429 kasus atau 11 persen.
Sedangkan kasus transaksi mencurigakan untuk terorisme tercatat 11 kasus.
"Secara nasional Sumsel masuk 10 besar atau nomor delapan nasional dan nomor tiga di Sumatera di bawah Medan dan Kepri," kata Badaruddin.
Kiagus Ahmad Badaruddin pulang kampung bersama Ketua Kelompok Humas PPATK M Natsir Kongah dan staf PPATK Andi Prasetio.
• Membanggakan, Ini Profil 8 Wong Sumsel Punya Jabatan Strategis di Jakarta, Menteri Hingga Ketua BPK
"Saya dikasih tahu ada kegiatan di Palembang. Saya langsung terpikir akan bertemu pempek telok," kata Badaruddin.
Dari situs Kementerian Keuangan disebutkan, perjalanan karier Badaruddin di kementerian tersebut dimulai sejak ia tamat SMA tahun 1977.
Pria kelahiran Palembang, 29 Maret 1957 ini memulai kariernya dari bawah, mulai dari pelaksana hingga menduduki berbagai jabatan lainnya di Kementerian Keuangan.
Pada 2003, ia pernah diangkat sebagai Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Atas pengabdian, dedikasi dan prestasinya, Badaruddin juga pernah mendapat penghargaan Satyalancana Karya Satya.