AJI Kota Palembang dan BRG Gelar Workshop PRIMS Gambut, Fitur Data Gambut Bagi Publik

Sebanyak 38 peserta terdiri dati wartawan dan beberapa perwakilan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terkait mengikuti kegiatan workshop PRIMS

Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Prawira Maulana
ISTIMEWA
Sebanyak 38 peserta terdiri dati wartawan dan beberapa perwakilan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terkait mengikuti kegiatan workshop PRIMS Pranata Informasi Restorasi Ekosistem Gambut untuk Berita dan Riset yang Akurat lagi Kaya Data di Santika Hotel Palembang, Jalan Radial, Selasa (29/10). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sebanyak 38 peserta terdiri dati wartawan dan beberapa perwakilan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terkait mengikuti kegiatan workshop PRIMS Pranata Informasi Restorasi Ekosistem Gambut untuk Berita dan Riset yang Akurat lagi Kaya Data di Santika Hotel Palembang, Jalan Radial, Selasa (29/10).

Kegiatan ini diinisiasi AJI Jakarta bersama AJI Palembang bekerjasama dengan Badan Restorasi gambut (BRG).

Kegiatan berisi workshop untuk melihat fitur data yang disediakan oleh situs prims.brg.go.id. Di sana tersedia tentang data kawasan gambut bahkan titik panas real time saat bencana kabut asap sekarang.

Workshop ini juga diadakan di tujuh Provinsi lainnya seperti Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua.

Ketua AJI Palembang Prawira Maulana mengatakan, workshop ini sangat membantu terutama jurnalis untuk memperkaya data terutama dalam mengolah berita sehingga menjadi informasi yang menarik dan berdampak terhadap masyarakat.

"Upaya ini dilakukan agar peserta makin kuat mengolah data, sehingga berita yang disampaikan tidak hanya bisa dinikmati, namun juga membuat perubahan yang lebih baik, terhadap lingkungan," katanya.

Hadir juga dalam acara tersebut Deputi Perencanaan Badan Restorasi Gambut, Budi Wardana.

Ahmad Barnes, Badan Restorasi Gambut Tim PRIMS Gambut mengatakan PRIMS Gambut merupakan platform dalam jaringan yang menyajikan data dan perkembangan terkini restorasi lahan gambut di 7 provinsi prioritas BRG.

"PRIMS Gambut ini dapat memantau sebaraan kegiatan restorasi yang telah dilakukan sekaligus melakukan perhitungan area terdampak dari kegiatan restorasi gambut," jelasnya.

Menggunakan teknologi penginderaan jauh, PRIMS Gambut dapat mendeteksi kehilangan tutupan lahan di lahan gambut sebagai bentuk indikatir degradasi pada lahan gambut.

"Fitur yang kita miliki ini sangat lengkap mulai dari rencana restirasi, rincia pelaksanaan kegiatan restorasi , kegiatan desa peduli gambut, titik panas dan lain sebagainya," bebernya.

Sehingga, PRIMS Gambut ini bisa dijadikan acuan untuk data bagi para jurnalis untuk menulis tentang lahan gambut.

Ia mengatakan pemerintah pusat, daerah, tim restorasi lahan gambut daerah, para pelaku restorasi, organisasi masyarakat sipil, dan sektor swasta dapat mengakses informasi mengenai restorasi ini.

"Indonesia ini memiliki area gambut yang luas sehingga sulit dipantau secara langsung. PRIMS Gambut memungkinkan pemantauan dengan data mendekati waktu sesungguhnya terhadap area gambut di Indonesia khsuusnya tujuh provinsi prioritas BRG yang bisa diakses melalui prims.brg.go.id," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved