Cerita Khas Sumsel
Mengenal Efriyansyah Ketua DPRD Muratara Dua Periode, Pernah Jadi Wartawan Hingga Ketua KPU
Efriyansyah kembali terpilih menjadi Ketua DPRD Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) masa jabatan 2019-2024
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA-Efriyansyah kembali terpilih menjadi Ketua DPRD Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) masa jabatan 2019-2024.
Ia dilantik dan diambil sumpah/janji untuk yang kedua kalinya sebagai Ketua DPRD dalam rapat paripurna, Kamis (24/10/2019).
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang menjadi perahunya mendapat 4 kursi pada Pileg 2019 di Kabupaten Muratara.
Perolehan 4 kursi membawa partai berlambang burung garuda itu memimpin tampuk kekuasaan di lembaga legislatif Muratara.
Efriyansyah yang memperoleh 3.130 suara ternyata meraih suara terbanyak di antara calon legislatif dari partai Gerindra lainnya.
Bahkan suara yang diperolehnya itu merupakan suara tertinggi dari seluruh calon legislatif yang bertarung pada Pileg 2019 di Muratara.
Alhasil, ia mendapat rekomendasi dari DPP Partai Gerindra dan dipercaya kembali untuk menjadi Ketua DPRD Muratara periode kedua.
Efriyansyah mengaku bersyukur karena dirinya masih dipercaya oleh konstituennya untuk kembali duduk di kursi wakil rakyat.
"Alhamdulillah, rakyat masih percaya kepada saya," kata Efriyansyah dibincangi Tribunsumsel.com.
Pria kelahiran 1 Mei 1978 ini merupakan asli Desa Noman Baru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara.
Saat ini ia tinggal bersama istri dan anaknya di Kelurahan Ponorogo, Kecamatan Linggau Utara II, Kota Lubuklinggau.
Masa kecil Efriyansyah tinggal bersama orangtuanya di Desa Noman, Kecamatan Rupit.
Ia memulai pendidikan formal di SD Negeri 1 Noman dan lulus pada tahun 1990.
Kemudian ia meneruskan pendidikannya di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Guppi Noman dan lulus pada tahun 1993.
Melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas, Efriyansyah merantau meninggalkan kampung halamannya.
Ia bersekolah di Sekolah Menengah Teknik (SMT) Pertanian di Kota Lubuklinggau dan lulus pada tahun 1996.
Setelah lulus SMT itu, Efriyansyah kuliah di salah satu perguruan tinggi ternama di Tangerang, Provinsi Banten.
Ia mendapat gelar Sarjana Sosial (S.Sos) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Syekh-Yusuf (UNIS) Tangerang.
"SD dan SMP saya di Noman, terus SMA saya pindah ke Lubuklinggau, kemudian kuliahnya di Tangerang," kata Efriyansyah.
Lebih lanjut, ia menceritakan setelah lulus kuliah ia lebih memilih pulang ke kampung halamannya ketimbang bekerja di kota.
Sejak masih menjadi mahasiswa, ia sudah bertekad ingin membangun tanah kelahirannya setelah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.
Pulang ke desanya, ia dipercaya menjadi sekretaris desa di Desa Noman sejak 2003 hingga 2004.
Kala itu akan dilaksanakan pesta demokrasi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia tahun 2004.
Efriyansyah muda mencoba mencari peruntungan dengan mengikuti seleksi menjadi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kecamatan Rupit.
Keberuntungan berpihak kepadanya, ia berhasil menjabat Ketua PPK Kecamatan Rupit yang saat itu masih Kabupaten Musi Rawas.
"Alhamdulillah, saya menjadi Ketua PPK Rupit waktu itu, pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2004," ujarnya.
Efriyansyah melanjutkan, setelah menjadi Ketua PPK, ia tertarik untuk meniti karir di dunia menulis berita.
Ia kemudian melamar pekerjaan di perusahaan pers dan menjadi wartawan di salah satu media cetak lokal Kabupaten Musi Rawas kala itu.
"Saya dulu wartawan juga, sama kita, tiap hari nyari berita, tapi tidak lama, dikit-dikit bisa lah nulis berita," katanya tersipu malu.
Menurut dia, menjadi seorang wartawan ternyata tidaklah mudah seperti yang dibayangkannya sebelum masuk dunia kerja.
Terlebih ia belajar menulis berita secara otodidak, bukan mendapat ilmu menulis dari bangku pendidikan formal maupun non formal.
Hanya bermodalkan tekad, ia belajar merangkai kata-kata dengan mencuri ilmu dari teman-temannya yang sudah senior jadi wartawan.
Namun Efriyansyah tetap tidak mampu dan memutuskan untuk meninggalkan profesinya sebagai pemburu berita.
Tahun 2009, Efriyansyah mencoba mengikuti seleksi untuk menjadi komisioner di lembaga penyelenggara pemilihan umum (Pemilu).
Tak tanggung-tanggung, ia menjabat Ketua KPU Kabupaten Musi Rawas untuk melaksanakan pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2009.
Masa jabatannya berakhir di tahun 2014 dan kala itu Kabupaten Muratara baru dimekarkan dari kabupaten induk Musi Rawas.
Ia kemudian bergabung di partai politik untuk maju mencalonkan diri sebagai anggota DPRD pada Pileg 2014 di Kabupaten Muratara.
Ternyata rakyat mempercayainya, sehingga ia langsung terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Muratara dari Partai Gerindra.
Partai besutan Prabowo Subianto itu mendapat kursi terbanyak pada Pileg 2014 di Muratara, sehingga ia berkesempatan menjabat Ketua DPRD.
Kini, Efriyansyah yang merupakan Ketua DPC Partai Gerindra Muratara ini kembali terpilih menjadi Ketua DPRD periode kedua.
Tribunsumsel.com mencoba menggali lebih dalam lagi tentang sosok pribadi Efriyansyah dan keluarganya, namun ia menolak ditanya soal itu.
"Kalau tentang pribadi dan keluarga saya tidak usah lah dimasukkan (berita), cukup profil saya dan pekerjaan saja," ujarnya.
Efriyansyah menuturkan, di periode kedua kepemimpinannya sebagai Ketua DPRD ini ia tetap mensupport program pemerintah daerah.
Pihaknya sebagai lembaga legislatif akan mengawal setiap kebijakan Pemkab Muratara agar berpihak kepada rakyat.
Ia mendukung tagline menuju 'Muratara Bangkit' yang sudah menjadi cita-cita kepemimpinan bupati dan wakil bupati Muratara sekarang.
"Muratara Bangkit, istilah bangkit itu adalah dari tidur, duduk, berdiri dan berlari untuk mengejar ketertinggalan," katanya.
Menurut Efriyansyah, Kabupaten Muratara sebagai daerah baru tentu tidak boleh sampai tertinggal jauh dari kabupaten lain khususnya di Sumsel.
"Muratara harus bangkit, Muratara harus berkembang, Muratara harus maju agar setara dengan daerah-daerah maju lainnya di Indonesia," kata dia.