Mayat PNS Dicor Semen
Mencari Jejak Nopi, Pria yang Mengubur dan Mengecor PNS Kementerian PU di Kandang Kawat
Nopi merupakan tersangka yang terlibat pembunuhan Apriyanita, PNS Kementerian PU Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah V Satker Metropolis Palembang
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Nopi alias Aci saat ini menjadi buronan sangat dicari polisi.
Nopi merupakan tersangka yang terlibat pembunuhan Apriyanita, PNS Kementerian PU Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah V Satker Metropolis Palembang.
Dua tersangka sudah ditangkap yakni Yudi dan Ilyas.
Tim Unit Jatanras Polda Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini sedang memburu Nopi yang berperan sebagai pemberi saran kepada keponakannya untuk membunuh Apriyanita.
Nopi juga orang yang mengubur dan mengecor Apriyanita di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang Kawat Palembang.
Dalam kesehariannya, Nopi ternyata merupakan tukang gali kubur di TPU tersebut.
Ia telah bekerja di sana sudah sejak lama.
• Pesan Terakhir Apriyanita PNS PU Palembang Sebelum Dibunuh Rekan Sekantor, Jasadnya Dicor Semen
Bahkan, satu pondok tempatnya bekerja dipasang nomor handphone, bagi siapapun yang membutuhkan jasanya baik itu untuk menggali kubur maupun memasang nisan makam.
Pantauan Kompas.com di lapangan, lokasi tempat korban dikubur berada persis di belakang pondok milik Nopi.
Sisi makam kanan dan kiri yang biasa digunakan untuk jalan bagi peziarah, ternyata digunakan tersangka ini untuk mengubur jasad Aprianita secara sadis.
Bahkan terlihat coran tersebut sedikit tebal dan rata dengan permukaan jalan agar tempat itu tak dicurigai sebagai makam.
Watoni (50) salah satu pejaga makam di TPU Kandang Kawat mengatakan, lokasi tempat jenazah Aprianita dimakamkan merupakan tanah kosong.
• Ilyas Pelaku Kedua Pembunuhan Apriyanita PNS PU Jasadnya Dicor Semen, Tiap Malam Dihantui Korban
Tanah kosong itu biasa dilewati para peziarah makam.
Menurut Watoni, ia tak menyangka jika Nopi akan ikut terlibat dalam aksi tersebut.
Sebab selama ini pelaku bekerja di TPU Kandang Kawat.
"Sudah lama kerja disini. Jadi kami tidak curiga,"kata Watoni, Sabtu (26/10/2019).
Menurut Watoni, ia menduga korban dikuburkan pada malam hari antara pukul 21.00 WIB dan 22.00 WIB.
Sebab, pada waktu tersebut seluruh orang telah pulang.
"Kalau sore sampai habis magrib masih ada orang. Kalau saya kira di atas jam sembilan malam dia kuburkan," ujarnya.
Warga mulai menaruh rasa curiga kepada Nopi, lantaran ia tak kunjung bekerja sejak 9 Oktober 2019.
Seluruh rekannya pun tak mengetahui di mana keberadaannya.
Namun, kondisi pondok, seluruh alat kerjanya masih ada di sana.

"Biasanya pagi sudah ada. Tapi sejak waktu itu dia tidak keluar," katanya.
"Awalnya kami sudah curiga waktu polisi datang mencarinya. Kami kira ada apa. Baru tahu kalau kejadian kemarin."
Zubaidah (45) salah satu warga disana pun mengaku sempat mencurigai jika Aprianita dimakamkan di belakang pondok milik Nopi.
Hal itu karena coran yang terlihat masih basah dan jarang terlihat.
"Waktu polisi datang, saya sudah curiga disitu. Eh ternyata benar. Nopi sudah lama hilang,"jelasnya.
Jenazah Aprianita sebelumnya ditemukan petugas, setelah pelaku utama Yudi Tama Redianto (50) ditangkap.
Dari keterangan tersangka, polisi sempat melakukan penggalian selama tiga hari di beberapa lokasi berbeda.
Setelah lima kali penggalian di TPU Kandang Kawat, polisi akhirnya berhasil menemukan jenazah korban.
Hasil pemeriksaan, motif Yudi membunuh korban dilatarbelakangi utang sebesar RP 145 Juta.
Di mana korban ditipu oleh tersangka untuk pembelian satu unit mobil jenis Toyota Kijang Innova tahun 2016 di Jakarta.
Merasa kesal ditagih, Yudi akhirya membunuh korban secara sadis.
Ia pun menyewa Ilyas yang telah ditangkap untuk menjerat leher Aprianita hingga tewas, setelah sebelumnya lebih dulu diberikan minuman bercampur obat tetes mata.