Dampingi Prabowo, Fakta Wahyu Sakti Trenggono Wakil Menteri Pertahanan yang Baru Ditunjuk Jokowi

Presiden Joko Widodo ternyata menunjuk mantan bendahara tim kampanye nasionalnya di pemilu 2019 jadi wakil menteri pertahanan.

Editor: Moch Krisna
Tribunnews
Wahyu Sakti Trenggono Bakal Jadi Wakil Menteri Pertahanan Dampingi Prabowo 

Namun, kesan yang paling bernilai selama berkarier di Astra adalah karena Trenggono banyak berelasi dengan  lembaga konsultan dunia, seperti Boston Consulting Group (BCG) untuk pembenahan perusahaan di lingkungan Astra.

“Di situ sebenarnya banyak sekali belajar tentang perubahan manajemen,” ujarnya.

Update Data Situng KPU Pagi Ini (5/5/2019), Jokowi-Maruf 56,11% Prabowo-Sandi 43,89%
Update Data Situng KPU Pagi Ini (5/5/2019), Jokowi-Maruf 56,11% Prabowo-Sandi 43,89% (Instagram @jokowi / @prabowo)

Selama 11 tahun Trenggono berkarier di Astra dan berhasil memperdalam ilmu dan pengetahuannya tentang IT dan manajemen.

Ia pun akhirnya memutuskan untuk mundur dari Astra dengan jabatan akhir Senior General Manager atau setingkat direktur di anak usaha Astra.

Ada hal yang menarik dari mundurnya Trenggono dari Astra, para petinggi Astra yang mengetahui Trenggono akan bangun bisnis baru mengatakan jika bisnis ini gagal, maka ia diperbolehkan untuk kembali ke Astra.

Mundurnya Trenggono dari Astra lantaran ia kepincut untuk membangun bisnis sendiri dan pilihan jatuh pada bisnis penyedia infrastruktur telekomunikasi yakni menara yang ketika itu belum berkembang.

Trenggono sendiri sebelumnya pernah merintis bisnis dibidang kayu tahun 1995, namun gagal lantaran Indonesia dihantam krisis tahun 1998 sehingga usahanya gulung tikar.

Namun, momentum krisis ekonomi dan reformasi pemerintahan justru dianggap peluang oleh Trenggono. Ia melihat tahun 1998 banyak korporasi miliik konglomerat yang hancur, sedangkan disisi lain

ia melihat ada potensi yang bisa dikembangkan dan belum banyak dipikirkan orang banyak

.Trenggono melihat di awal tahun 2000-an, Indonesia sedang memasuki era teknologi mobile telekomunikasi dengan munculnya sejumlah operator seluler dan pengguna ponsel yang terus tumbuh.

Ia berkesimpulan bahwa pasti kebutuhan telekomunikasi mobile akan makin besar dimasa mendatang sehingga perlu ditangkap peluang membangun infrastrukturnya yaitu menara.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved