Menteri Kabinet Jokowi
AHY Gagal Jadi Wakil Menteri Pertahanan Dampingi Prabowo, Hubungan SBY-Mega Jadi Penyebab?
AHY Gagal Jadi Wakil Menteri Pertahanan Dampingi Prabowo, Hubungan SBY-Mega Jadi Penyebab?
"Hubungan SBY dan Megawati tidak pernah harmonis. Kedua tokoh ini sulit untuk disatukan sehingga ini mungkin menjadi ganjalan bagi Demokrat untuk mendapatkan jatah menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf," ujar Adi saat dihubungi Tribun Jabar, Selasa (22/10/2019).
Awal konflik berawal dari niat SBY maju Pilpres 2004
Awal konflik keduanya mulai muncul ketika Megawati menjabat sebagai presiden, sementara itu SBY menjabat sebagai Menko Polhukam.
Singkat cerita, SBY mundur sebagai menteri dan kemudian mendeklarasikan Partai Demokrat.
Kemudain SBY maju sebagai capres bersama Jusuf Kalla dan memenangi Pilpres 2004.
Saat Pilpres 2004 tersebut, pasangan SBY-JK mengalahkan Megawati sebagai petahana yang berpasangan dengan tokoh Nahdlatul Ulama, Hasyim Muzadi.
Solusi untuk Demokrat agar menguatkan posisi di pemerintahan
Menurut Adi, Demokrat harus menegaskan posisinya kembali supaya raihan suara partai tersebut kembali naik.
Pasalnya suara Demokrat pada Pemilu 2019 hanya 7,77 persen atau menduduki peringkat tujuh.
Menurut Adi, SBY harus menjadi oposisi yang kritis bagi pemerintah agar suara Demokrat menjadi naik.
Jika SBY dan Demokrat menjadi oposisi yang kritis maka kondisi tersebut akan membuat Demokrat kembali kuat.
Sehingga nantinya akan memudahkan jalan bagi sang putra sulung, AHY menjadi capres pada tahun 2024.
"Demokrat bisa bermitra dengan PKS dan mungkin PAN dari luar pemerintah. Jika memilih oposisi, ada dampak positif bagi Demokrat untuk bisa menampung aspirasi masyarakat sekaligus mendapatkan suara pemilih untuk 2024," ucap Adi.
Tanggapan Ibas
Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas ikut berkomentar terkait proses pemilihan menteri pada Kabinet Kerja Jilid II Presiden Joko Widodo.