Ivana Dosen Stisipol Incar Kursi Wakil Bupati Muratara, Ini Profil dan Programnya

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Ivana, dosen Stisipol Palembang menyatakan ikut bertarung pada pilkada Muratara 2020.

Ivana maju sebagai calon wakil bupati.

"Lobi politik dengan mendaftarkan diri kepada partai politik sudah kita lakukan, begitu juga sosialisasi dengan turun langsung kita lakukan," ungkap Ivana dalam rilis yang diterima Sripoku.com (grup Tribun), Selasa (22/10/2019).

Sebagai perempuan tentu dirinya mengambil tagline tidak berjauhan perjuangan untuk kaum perempuan.

Yaitu Sayangi dan Bela Hak Kaum Perempuan Muratara.

"Inilah yang akan kami perjuangaman nantinya jika dipercaya oleh partai, bakal cabup dan masyarakat untuk maju pilkada nanti," kata Ivana.

• Akisropi Ayub Mantan Pj Bupati Muratara Berniat Ikut Tarung di Pilkada 2020

Bukan hanya itu saja, kedepan Muratara harus ungggul dengan daerah pemekaran lainnya dengan mengedepankan pembangunan SDM, infrastuktur jalan antar desa dan pusat layanan dasar di bidang kesehatan sehingga masyarakat dengan muda mendapatkan pelayanan kesehatan.

"Begitu juga pendidikan, olahraga yang berbasis kepentingan kaum perempuan pada setiap desa di Muratara," ujar Ivana.

Ivana menyatakan bahwa keinginan maju sebagai cabup bukan keinginan pribadi namun dorongan dari tokoh masyarakat, agama, pemuda dan lainnya.

"Saya sebenarnya ingin fokus didunia pendidikan saja dengan menjadi seorang dosen dan membesarkan yayasan pendidikan yang sedang dirintis,"

"Adanya panggilan beberapa adik-adik tokoh pemuda didusun, saya merasa terpanggil mengabdi di tanah kelahiran saya jika ada dukungan dari masyarakat dan Allah SWT menghendaki," terang Ivana.

• Tak Puas Hasil Pemilihan BPD, 4 Warga di Musi Rawas Tusuk dan Ancam Tembak Keluarga Pemenang

Dalam perjalanan politiknya, Ivana SP, MSi yang lahir di Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir ini telah memiliki pengalaman mengikuti beberapa kontestasi Pemilu sebagai caleg DPRD Sumsel dari PPP.

Salah seorang tokoh pemuda Muratara, Anir menyampaikan kita perlu sosok calon milenial, apalagi perempuan untuk memperjuangkan hak-hak kaum perempuan di dusun.

"Kami butuh figur perempuan menjadi pemimpin kami. Sudah saatnya perempuan Muratara bangkit, setara dan hadir untuk memajukan tanah leluhur ini," kata Amir. (SP/ Abdul Hafiz)