Menteri Kabinet Jokowi

Fahri Sindir Partai yang Ingin Gabung Pemerintah Tapi Ditolak Jokowi, AHY Belum Muncul di Istana?

Fahri Sindir Partai yang Ingin Gabung Pemerintah Tapi Ditolak Jokowi, AHY Belum Muncul di Istana?

Kolase foto/Tribunnews
Fahri Hamzah dan Presiden RI Joko Widodo 

Fahri Sindir Partai yang Ingin Gabung Pemerintah Tapi Ditolak Jokowi, AHY Belum Muncul di Istana?

TRIBUNSUMSEL.COM - Gerindra dipastikan bergabung dengan pemerintahan Jokowi-KH MAruf Amin, seusai Prabowo dan Edhy Prabowo menjadi Menteri Jokowi Jilid II.

Namun, sampai sejauh ini belum ada kabar dari Partai Demokrat apakah bergabung dengan pemerintah.

Belum terlihatnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke Istana juga disinyalir Demokrat tidak akan bergabung dengan pemerintah.

Sebelumnya, nama AHY yang diisukan menjabat sebagai wakil menteri pertahanan.

Sosok Edhy Prabowo, Anak Angkat Prabowo Calon Kuat Menteri Pertanian, Putra Asli Sumsel

Bila Prabowo Jadi Menteri Jokowi, Ramalan Santri Asal Pekalongan di 2016 Ini Jadi Kenyataan

Namun, di depan relawan, Jokowi tegaskan tak ada oposisi selain Partai Gerindra yang masuk kabinet.

Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menyindir sebuah partai yang ditolak gabung dengan pemerintah.

Dalam cuitan di akun twitter Fahri Hamzah, mantan politisi PKS itu mendengar ada partai yang ingin bergabung tapi ditolak Jokowi.

Apakah yang dimaksud Fahri adalah Partai Demokrat?

Namun tak lama kemudian, Fahri Hamzah kembali mencuitkan postingan tentang partai yang memecatnya karena dinilai kritis.

Selain Gerindra Tidak Ada

Seusai pelantikan, Jokowi yang bertemu dengan kelompok relawan pendukungnya menjelaskan, ada perwakilan Gerindra yang masuk kabinet.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Kelompok Relawan Jokowi Mania, Imannuel Ebenezer.

"Di-iya-kan oleh presiden, presiden menegaskan, Gerindra masuk," kata Imannuel usai pertemuan pada Minggu (20/10/2019) dikutip dari Kompas.com.

Immanuel menambahkan, Jokowi menyebut bahwa tak ada partai oposisi selain Gerindra yang masuk kabinet.

Jokowi ingin adanya oposisi di parlemen.

Namun, dikatakan Immanuel, hampir semua partai ingin masuk dalam kabinet.

"Yang jelas partai selain Gerindra tidak ada. Tapi, ya hampir semua partai ini mau masuk, mereka pengennya masuk. Tapi presiden punya pertimbangan, enggak bisa," katanya.

Jokowi, dijelaskan Immanuel, menegaskan bahwa demokrasi tak akan sehat apabila seluruh partai masuk kabinet

"Tadi presiden menegaskan kalau semua masuk dalam pemerintahan itu tidak baik dalam demokrasi, itu tidak baik dalam demokrasi. Presiden menegaskan itu," katanya.

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto diundang ke Istana oleh Presiden Joko Widodo (jokowi), pada Senin, (21/10/2019).

Wakil Ketua Dewan Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid mengatakan hak partai Gerindra dan Prabowo untuk hadir ke istana atau masuk ke dalam kabinet.

Hanya saja., keputusan tersebut pasti ada konsekuensinya.

"Itu adalah domain presiden untuk mengundang, dan itu adalah hak Gerindra untuk menerima atau tak menerima.

Semua silakan lakukan hak masing-masing, rakyat akan menilai, dan rakyat akan memberikan keputusannya pada Pemilu akan datang," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senyan, Jakarta, Senin, (21/10/2019).

Ia hanya berharap keputusan yang diambil Prabowo tersebut merupakan keputusan yang terbaik.

Prabowo bisa mempertanggungjawabkan keputusannya itu dengan baik.

"Betul-betul mempertanggungjawabkan pilihannya dan amanah yang diambil betul-betul dijalankan sehingga sukses melaksanakan amanahnya," katanya.

Hidayat mengatakan partainya tidak merasa ditinggalkan dengan keputusan Gerindra bergabung ke dalam pemerintahan.

Karena menurut Hidayat koalisi antara Gerindra dan PKS sudah bubar pasca Pemilu Presiden 2019.

"Tak ada yang meninggalkan dan ditinggalkan, jadi masing-masing menjalankan policy partai dan menelaskan sikap itu kepada rakyat, dan tentu pada tuhan YME," pungkasnya.

Prabowo didampingi Edhy Prabowo

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menyambangi Istana Kepresidenan, Jakarta, saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil calon menteri Kabinet Kerja jilid ll secara bergantian.

Pantauan di lokasi, Senin (21/10/2019), sekitar pukul 16.05 WIB, Prabowo Subianto yang mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana bahan berwarna krem jalan menuju pintu masuk Istana.

Prabowo Subianto didampingi Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo yang turut mengenakan kemeja putih dan celana krem.

Keduanya tidak berbicara satu patah pun kepada awak media dan hanya melambaikan tangan saja.

Sebelumnya, Jokowi telah memanggil sejumlah orang untuk menduduki menteri seperti Erick Thohir, Wishnutama, hingga Pratikno.

Oleh sebab itu, Prabowo menjadi orang ke-12 yang dipanggil Jokowi menjelang pengumuman menteri.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved