Berita Palembang
Siswa SD di Palembang Diduga Dianiaya, Oknum Guru : Saya Hanya Tempel Telunjuk di Kening
Seorang siswa SD Negeri 87 Palembang berinisial MI diduga dianiaya oknum guru berinisial AL pada Sabtu (12/10/2019) lalu
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Seorang siswa SD Negeri 87 Palembang berinisial MI diduga dianiaya oknum guru berinisial AL pada Sabtu (12/10/2019) lalu.
Meski belakangan diketahui antara pihak pihak sekolah dan keluarga korban berdamai, namun peristiwa ini masih bergulir.
Pihak sekolah keberatan dituding menganiaya korban hingga terluka, seperti yang diberitakan media sosial beberapa hari terakhir.
AL, oknum guru yang diduga menganiaya MI membantah tudingan penganiayaan tersebut.
• (Kronologi) Penemuan Bayi Cantik di Kalidoni Palembang, Sang Bayi Tengah Tertidur
"Anak ini (MI), ceritanya dia main bola dengan rekannya. Ternyata memang, tapi dia (MI) ini mengejek rekan-rekannya dengan kata tidak pantas."
"Saya panggil, 'Nak jangan begitu ya Nak'. Sambil saya tempelkan telunjuk saya ke kepalanya," kata AL kepada wartawan, Kamis (17/10/2019).
"Ini pendidikan, siswa jangan membully sesama. Tidak benar saya menganiaya siswa, apalagi yang bersangkutan disebut sampai berdarah bibirnya. Sama sekali tidak benar itu," tegas AL.
Kepala SDN 87 Palembang, Sunarti menegaskan, kabar penganiaya yang beredar tidak benar.
"Kabar penganiayaan itu tidak benar. Tidak benar oknum guru kami yang menganiaya siswa hingga terluka," kata Sunarti.
• Hasil Visum Tewasnya Mahasiswa Palembang Saat Diksar Menwa : Kemaluan Diduga Kena Benda Tumpul
Menurutnya, terjadi kesalahpahaman mengenai peristiwa ini.
"Bukan penganiayaan, ini pendidikan. Tidak pernah guru kami menganiaya siswa. Kami juga sudah bertemu dengan pihak keluarga dan sudah saling memaafkan," jelas Sunarti.
Sehari setelah peristiwa tersebut, pihak SDN 87 mengaku telah berkomunikasi dengan keluarga korban dan sepakat untuk berdamai.
"Kami sudah bertemu keluarga siswa, kami bicara baik-baik dan pada intinya kami, kedua belah pihak sudah saling memaafkan," tegas Sunarti.
• Maspur Pembakar Istri Hidup-hidup di Surabaya Ditangkap, Ekspresinya bak Pembunuh Berdarah Dingin
Terpisah, ibunda MI, Alia mengaku belum menempuh jalur hukum terkait peristiwa yang menimpa putranya itu.
Namun ia berharap agar pihak sekolah membuat surat perjanjian agar hal ini tidak terulang kembali.
"Anak saya ini dipukul, saya tahu anak saya. Saya ingin pihak sekolah punya etika. Mereka harus bikin surat perjanjian agar tidak memperlakukan siswa dmegan kasar,"
"Takutnya ini terjadi pada siswa lainnya," kata Alia saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Silaberanti Kecamatan Jakabaring, Palembang.