Berita Palembang
Komandan Menwa Universitas Taman Siswa Bersujud Minta Maaf ke Orangtua Mahasiswa, Tewas Saat Diksar
Komandan Menwa Universitas Taman Siswa Bersujud Minta Maaf ke Orangtua Mahasiswa, Tewas Saat Diksar
Penulis: M. Ardiansyah |
Komandan Menwa Universitas Taman Siswa Bersujud Minta Maaf ke Orangtua Mahasiswa, Tewas Saat Diksar
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sebelum jenazah Muhammad Akbar masuk mobil, Komandan satuan 604 Unitas Palembang Agus Giyawa tiba-tiba masuk ke dalam mobil ambulans.
Agus langsung sujud di kaki ibu Muhammad Akbar dan meminta maaf.
Suasana yang telah haru, bertambah pecah di dalam mobil ambulans ketika Agus sujud di kaki ibu korban.
Ibu korban, tidak bisa menahan tangis atas kepergian anak pertamanya tersebut.
Karena suasana haru, membuat teman Agus masuk ke dalam mobil dan mengajak Agus keluar mobil ambulans.
Menurut Agus, kejadian setelah istirahat makan siang.
Tiba-tiba korban mengaku bila kakinya keram.
Dilakukan tindakan dengan membawa korban ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.
"Sebelum berangkat, juga sudah di cek kesehatan dan kami meminta persetujuan langsung. Kami tidak bisa bilang ada kekerasan atau tidak, biar polisi yang menentukan," ujarnya.
Sedangkan Komandan Resimen Mahasiswa Sumsel Rano Karno mengungkapkan bila pra diksar ini diikuti dari UMP dan Unitas Palembang.
"Pelaksana pra diksar ini dari UM, karena dari Unitas hanya 4 orang jadi ikut gabung dengan UMP. Ini hanya sifat sosial dan pengenalan menwa berlokasi di Desa Tanjung Senai Ogan Ilir," ujarnya.
Pra diksar ini, dilaksanakan selama satu Minggu. Para peserta ini dilaksanakan di Ogan Ilir untuk pengenalan mengenai Menwa.
"Hanya sosialisasi, tidak ada kekerasan," katanya.
Diberitakan sebelumnya, seorang Mahasiswa Universitas Taman Siswa Palembang, meninggal setelah mengikuti pra pendidikan dasar Resimen Mahasiswa di Desa Senai Ogan Ilir Palembang.
Muhammad Akbar (19) meninggal saat mengikuti pra pendidikan dasar yang tiba-tiba keram dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat di Ogan Ilir.