Bencana Kabut Asap

Penerbangan Garuda Palembang-Bali Delay 2 Jam Akibat Kabut Asap

Kabut asap kembali menganggu jadwal penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Selasa (16/10/2019).

Editor: Wawan Perdana
IRKANDI/TRIBUNSUMSEL.COM
Foto Ilustrasi Kondisi kabut asap di bandara SMB II Palembang beberapa hari lalu. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kabut asap kembali menganggu jadwal penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Selasa (16/10/2019).

Jadwal Garuda Indonesia rute Palembang menuju Bali bahkan harus delay (tertunda) sampai dua jam.

Manager Garuda Indonesia Cabang Palembang, Wahyudi Kresna melalui Manager Marketing Garuda Indonesia Cabang Palembang, Meisye Paulina Tambunan mengatakan, pesawat untuk rute tersebut harus mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan sebelumnya telah ada keterlambatan pendaratan dari pesawat Garuda dari Medan menuju Palembang.

"Iya benar pesawat kami kan rotasinya KNO-PLM jadi waktu mendarat di PLM karena kabut asap delay imbasnya jadi lanjutannya PLM-DPS dan DPS-PLM dan PLM-KNO jadi delay juga," kata dia.

Meisye menambahkan, untuk delay karena kabut asap ini penumpang pesawat tidak mendapatkan kompensasi dari maskapai.

BREAKING NEWS : Warga Desa Sako Banyuasin Temukan Bom Berat 12 Kg, Saat Buat Septic Tank

Dijelaskannya sebab hal ini merupakan Force Majeure sehingga diberlakukan sesuai ketentuan penanganan pax dalam situasi seperti ini.

"Ini sesuai ketentuan yang berlaku dari Kemenhub," jelasnya.

Sebelumnya pada Rabu (2/10/2019) lalu penerbangan Maskapai Garuda dari Jakarta menuju Palembang juga harus tertahan (holding) sebelum melakukan pendaratan selama sekitar 22 menit.

Seharusnya pesawat dengan nomor penerbangan GA100 tersebut sudah harus tiba di bandara internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, pada pukul 06:45 namun baru pada pukul 07:17 dapat mendarat.

Sri Mulyani Temui Jokowi, Menteri Keuangan Terbaik se-Asia Pasifik itu Pamit ?

"Pesawat PLM ke BKS kita punya bisa terbang dengan baik. Tapi pesawat JKT-PLM kita yang memang harus menunggu untuk mendarat," ujarnya.(SP/ Jati Purwanti

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved