Bencana Kabut Asap
Dampak Kabut Asap, Ini 10 Jadwal Penerbangan Mengalami Perubahan di Bandara SMB II Palembang
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah Sumatera Selatan, membuat Kondisi kabut asap kian tebal dan pekat, Senin (14/10/2019)
Penulis: Irkandi Gandi Pratama | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah Sumatera Selatan, membuat Kondisi kabut asap kian tebal dan pekat, Senin (14/10/2019).
Kabut asap berdampak pada penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.
Terdapat 10 pesawat alami delay atau tertunda keberangkatan akibat jarak pandang rendah, Senin (14/10/2019).
Hal itu terungkap berdasarkan data penerbangan dari AirNav Palembang, sehingga jadwal penerbangan harus berubah, antara lain
"1. Kode Pesawat AXM450/AK450 rute Palembang-Kuala Lumpur yang mulanya berangkat pada STD 00:55 berubah menjadi 01:30 dan sampai pada STA 02:55, atau AK450 rute Palembang-Kuala Lumpur delay 296 menit berangkat pukul 07:55 jadwal tiba pukul 13:00, block off 12:51 wib,"
"2. Kode pesawat SJY082/SJ082 rute Palembang-Pangkal Pinang yang mulanya berangkat pada STD 00:35 berubah menjadi 02:55 dan sampai pada STA 03:35, atau SJ082 rute Palembang-Pangkal Pinang delay 140 menit, berangkat pukul 07:30 jadwal tiba 08:10 wib,"
"3. Kode pesawat CTV989/QG989 rute Palembang-Batam yang mulanya berangkat pada STD 01:35 berubah menjadi 02:15 dan sampai pada STA 03:20, atau QG989 rute Palembang-Batam delay 214 menit, berangkat pukul 08:35 tiba pukul 12:17, block off 12:09 wib,"
"4. Kode pesawat CTV089/QG089 rute Palembang-Halim PerdanaKusuma yang mulanya berangkat pada STD 01:15 berubah menjadi 02:10 dan sampai pada STA 03:20, atau QG089 rute Palembang-Halim PerdanaKusuma delay 282 menit, berangkat pukul 08:15 tiba pukul 13:06, block off 12:57 wib,"
"5. Kode pesawat Won1750/IW1750 rute
Palembang-Bengkulu yang mulanya berangkat pada STD 02:20 berubah menjadi 03:20 dan sampai pada STA 03:55, atau IW1750 rute
Palembang-Bengkulu delay 237 menit, berangkat pukul 06:00 tiba pukul 10:03, block off 09:57 wib,"
"6. Kode pesawat GIA266/GA266 rute
Palembang-Bali yang mulanya berangkat pada STD 02:30 berubah menjadi 04:45 dan sampai pada STA 08:40,"
"7. Kode pesawat XAR779/XN779 rute Palembang-Adisuthipto Yogyakarta yang mulanya berangkat pada STD 02:40 berubah menjadi 04:00 dan sampai STA 04:40, atau XN779 rute Palembang-Adisuthipto Yogyakarta delay 125 menit, berangkat pukul 08:20 tiba 10:38, block off 10:25 wib,"
"8. Kode pesawat BTK6871/ID6871 rute Palembang-Tangerang Banten yang mulanya berangkat pada STD 02:30 berubah menjadi 03:30 dan sampai pada 04:05, atau ID6871 rute Palembang-Tangerang Banten delay 263 menit, berangkat pukul 05:50 tiba pukul 10:20, block off 10:13 wib,"
"9. Kode pesawat GIA7114/GA7114 rute
Palembang-Jambi yang mulanya berangkat pada STD 02:55 berubah menjadi 03:45 dan sampai pada STA 04:00, atau GA7114 rute
Palembang-Jambi delay 67 menit, berangkat pukul 08:55 tiba pukul 10:09, block off 10:02 wib,"
"10. Kode pesawat LNI142/LNI142 rute Palembang-Bangka Belitung yang mulanya berangkat pada STD 02:30 berubah menjadi 03:15 dan sampai pada STA 04:00, atau LNI142 rute Palembang-Bangka Belitung delay 249 menit, berangkat pukul 06:10 tiba pukul 10:27, block off 09:40 wib,"
Dari data keberangkatan tersebut, maka kedatangan pesawat dihitung dari jadwal keberangkatan delay hingga tibanya di bandara tujuan berdasarkan atas masing-masing maskapai.
Data BMKG
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun dari BMKG Forecaster on Duty Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, tercatat jarak pandang terendah di Bandara SMB II, mencapai 150 Meter mulai pukul 06:00 Wib, dengan Suhu dan titik embun 23 derajat celcius serta tekanan Udara 1010 hPa.
Sedangkan jarak pandang penerbangan yang normal semestinya minimal 1.000 meter.
Kondisi udara semakin memburuk sehingga penumpang di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, rata-rata kenakan masker.
Terlihat di Bandara SMB II, penumpang senantiasa duduk menunggu jadwal keberangkatan sambil menggunakan masker baik anak kecil maupun dewasa.
"Anak-anak ini yang biasanya rentan terkena penyakit, bayangkan saja kita yang dewasa kadang susah juga bernafas, terasa sesak, makanya kami pakai masker," terang Rita disela waktunya, Senin (14/10/2109).
Ibu dua orang anak itu juga mengatakan, kabut asap yang terjadi hari ini merupakan kabut asap terparah yang dirasakannya.
"Bisa dikatakan hari ini kabut asapnya terparah yang saya alami, sangat jelas terlihat dan sangat jelas dirasakan," katanya
"Mengingat peristiwa ini hampir setiap tahun terjadi, saya harap semoga masalah ini bisa diatasi, sebelum banyak orang menjadi korban jiwa," harapnya