Berita Lubuklinggau
Sejarah Lubuklinggau Tersimpan di Museum Subkoss Garuda Sriwijaya, Kini Tua Tak Terawat
Akhir pekan ini tak ada aktivitas keramaian di alun-alun museum. Hanya beberapa orang duduk santai dan beristirahat
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU-Rindangnya beberapa pohon beringin besar membuat sejuk suasana Museum Sub Komando Sumatera Selatan (Subkoss) Garuda Sriwijaya di Kota Lubuklinggau.
Letak museum ini berseberangan dengan Masjid Agung Assalam kota Lubuklinggau.
Akhir pekan ini tak ada aktivitas keramaian di alun-alun museum. Hanya beberapa orang duduk santai dan beristirahat.
Museum Subkoss tak seperti museum pada umumnya yang terawat dan menjadi destinasi wisata sejarah.
Museum Subkoss saat ini layakanya bangunan perjuang yang mencoba bertahan diera modernisasi.
Bangunannya sudah sangat tua dan tak terurus.
• Buktikan Konsisten Herman Deru Selalu Hadir di Kick Off Piala Gubernur Sumsel, Hari Ini di Palembang
Cat museum sangat kusam.
Beberapa bagian bangunan pun sudah sangat lapuk karena termakan usia.
Minimnya anggaran disebut-sebut sebagai pemicu museum Subkoss tak terawat.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Negeri Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), H Chandra Amprayadi mengatakan museum Subkoss sedikit terlambat dikelola museum negeri.
"Subkoss ini terlambat dibawa ke saya. Kalau dulu sudah dibawah museum negeri sudah lebih dari ini kita buat," katanya saat berkunjung ke kota Lubuklinggau, Minggu (13/10/2019).
• Heboh dan Viral pernikahan Pria Ini Didatangi Istri dan Tiga Anaknya Sendiri, Kisah Berakhir Pilu
Ia mengatakan pengelolaan museum Suksoss saat ini terkendala oleh jumlah pegawai yang sangat terbatas.
Karena hanya ada satu orang PNS dan empat pegawai sukarela.
"Sukarela artinya tidak digaji sama sekali. Sehingga untuk pengembangannya museum Subkoss ini sangat berat. Apalagi belum ada aturan semacam Perda yang membolehkan Subkoss untuk memberlakukan karcis," ungkapnya.
Museum Subkoss sendiri dibangun untuk melestarikan nilai-nilai juang dan kepahlawanan para pejuang kemerdekaan pada masa revolusi fisik tahun 1947-1949.