Berita Pendidikan

Unsri Kenalkan Tempat Pembakaran Sampah Tanpa Keluarkan Asap Gunakan Drum Bekas

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Ada sampah yang bernilai jual tapi ada juga sampah yang tidak bernilai jual

Penulis: Melisa Wulandari | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Melisa Wulandari
Tim pengabdian dari jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Unsri membuat Incinerator drum bekas 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Ada sampah yang bernilai jual tapi ada juga sampah yang tidak bernilai jual.

Sampah yang tidak bernilai jual selama ini dibuang kemudian dibakar sembarangan.

Tim pengabdian dari jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Unsri membuat Incinerator drum bekas.

Pengolahan sampah domestik menggunakan Incinerator drum bekas ini gunanya mengkeep (jaga) dari udara luar sehingga suhu udara di dalam Incinerator ini lebih tinggi.

Sehingga pembakaran lebih sempurna kalaupun ada asap, asap itu ditangkap oleh air istilahnya dijadikan asap cair.

Ketua Tim pengabdian untuk pengolahan sampah domestik Dr Febrian Hadinata ST MT, Jumat (11/10/2019) menjelaskan, prinsip dari alat incinerator ini menangkap asap supaya asapnya tidak menyebar.

"Kalau bakar sampah biasa kan asapnya kemana-mana tuh. Alat ini masih prototipe jadi masih dibuat versi kecilnya, dan kami masih teliti lebih dalam lagi terutama untuk airnya, airnya pasti mengandung senyawa jadi kami akan teliti mungkin mengandung racun, " jelasnya.

"Serta hipotesanya mungkin distabilisasi dengan semen, dan agregat campuran material kemudian untuk pemanfaatan abu bekas pembakaran. Abu itu bisa jadi campuran beton, pembuatan ini membutuhkan 3 bulan," ujarnya.

Hadi yang juga merupakan dosen Teknik Sipil di Unsri ini mengatakan apabila sudah bisa mengontrol limbah cair, pihaknya akan memperkenalkan secara luas alat ini kepada masyarakat.

"Kalau sudah ready pasti akan kami perkenalkan ke masyarakat luas, harapan kami itu satu, sampah gak keluar dari kawasan dan namanya zero waste," jelasnya.

"Jadi di satu tempat dan sampah itu tidak keluar lagi, selesai di satu tempat saja yang bisa didaur ulang ya didaur ulang, yang bisa komposkan ya dikomposkan. Jadi gak ada limbah lagi. Dengan adanya alat ini bisa menghemat dari segi biaya dan tenaga," katanya.

Ketua tim pengabdian Unsri jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan Unsri di Lawang Kidul Ir Ika Juliantina MSc mengatakan, pengabdian kepada masyarakat ini diadakan setiap tahun.

"Biasanya kami memberikan penyuluhan atau memberikan pembelajaran kepada masyarakat mengenai keteknik sipilan," katanya.

"Dan kami mengadakan pengabdian ini untuk kebersihan lingkungan terutama sampah, temanya memang lebih ke lingkungan karena pembangunan infrastruktur itu tidak lepas dari kebersihan lingkungan," ujar dosen Teknik Sipil Unsri ini.

Salah satunya dengan menggunakan Incinerator.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved