Berita Palembang

Tiga Hari Kedepan Palembang Masih Diselimuti Kabut Asap Karhutla, Mulai Pukul 04.00 Hingga 20.00

Tiga Hari Kedepan Palembang Diselimuti Kabut Asap, Kabut Asap Mulai Pukul 04.00 Hingga 20.00 WIB

TRIBUNSUMSEL.COM/M ARDIANSYAH
Jembatan Ampera hanya tinggal bayang-bayang karenaa tertutup kabut asap, Rabu (30/9/2015). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II memprediksi Palembang kembali bakal diselimuti kabut asap.

Palembang kembali diselimuti kabut asap hingga tiga hari ke depan minim hujan akibat Badai Tropis Hagibis

Sumber dari LAPAN, Rabu (9/10/2019) tercatat beberapa titik panas di wilayah sebelah Tenggara Kota Palembang dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen

yang beri kontribusi asap ke wilayah Kota Palembang yakni pada wilayah Banyuasin 1, Tulung Selapan dan Mesuji.

"Angin permukaan umumnya dari arah Tenggara – Selatan dengan kecepatan 4-11 Knot atau 7-20 Km perjam mengakibatkan potensi masuknya asap akibat kebakaran hutan kebun dan lahan (Karhutbunla) ke Palembang," ujar Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Sumsel, Bambang Beny Setyadi.

Alex Noerdin Disebut Minta Fasilitas VVIP Saat di Bandara SMB II Palembang, Ini Fakta Sebenarnya

Intensitas Asap (Smoke) pagi hari terjadi pukul 04.00-07.00 WIb dan sore hari pukul 16.00-20.00 dikarenakan labilitas udara yang stabil atau tidak ada massa udara naik pada waktu-waktu tersebut.

Fenomena Asap sendiri diindikasikan dengan kelembapan yang rendah dengan partikel-partikel kering di udara, mengurangi jarak pandang

beraroma khas, perih di mata, mengganggu pernafasan dan matahari terlihat berwarna oranye atau merah pada pagi dan sore hari.

Hal ini berpotensi memburuk jika adanya campuran kelembapan yang tinggi partikel basah atau uap air sehingga membentuk fenomena Kabut Asap (Smog) yang umumnya terjadi pada pagi hari.

"Secara Regional, munculnya Badai Tropis Hagibis di Laut Cina Selatan mengakibatkan kembali adanya aliran massa udara ke arah pusat tekanan rendah badai tersebut,

hal ini mengakibatkan penurunan potensi dan intensitas hujan di wilayah Sumsel tiga hari ke depan yakni 10-12 Oktober," ujar Beny.

Tak Ada Toleransi Lagi Bagi Pembakar Lahan, Gubernur Herman Deru Siapkan Pergub

Sedangkan secara Lokal, kondisi hujan akibat faktor lokal awan konvektif akan tetap berpotensi di wilayah bagian barat Sumsel dikarenakan kelembapan udara lapisan atas cukup memadai untuk pertumbuhan awan,

biasanya hujan yang terjadi berlangsung sebentar, berbeda tiap tempat dan berpotensi petir disertai angin kencang.

BMKG Sumsel menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menggunakan masker dan berhati-hati saat bertransportasi pada pagi hari pukul 04.00-08.00 WIB dan sore hari pukul 16.00-20.00 seiring potensi peningkatan partikel udara kering di udara (asap) dan menurunnya jarak pandang.

Masyarakat juga diimbau mengkonsumsi banyak air saat beraktifitas di luar rumah untuk menjaga kesehatan dikarenakan udara akan terasa lebih terik pada siang hari karena posisi matahari berada di khatulistiwa.

"Kita juga mengimbau tidak melakukan pembakaran baik itu sampah rumah tangga maupun dalam pembukaan lahan pertanian,

perkebunan dan tetap update peringatan dini cuaca ekstrim BMKG di aplikasi infoBMKG di smartphone anda seiring potensi angin kencang terutama di Sumsel bagian Barat," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved