Aiptu Pariadi Sempat Ikut Penggerebekan Bandar Narkoba Sebelum Tembak Istri dan Bunuh Diri
Aiptu Pariadi Sempat Ikut Penggerebekan Bandar Narkoba Sebelum Tembak Istri dan Bunuh Diri
" Sekitar jam 23.00 WIB itu. Aku sedang nonton TV karena ada bola. Itulah dengar tiga kali letusan. Setelah dengar dor..dor..dor aku langsung yakin, ini pasti suara (letusan) pistol,"ujar Anto yang ditemui di depan rumahnya Minggu, (6/10/2019).
Ia menyebut setelah mendengar hal itu selanjutnya ia pun langsung mematikan tv dan langsung keluar rumah.
Ketika itu disebut kedua anak Pariadi masing-masing Ical dan Selvi menjerit memanggil-manggil kakeknya.
" Yang Ical lari ke rumah kakeknya. Jerit-jerit bilang kakek-kakek cepat...lihat bapak... lihat mamak, cepat. Gitu lah dibilangnya sambil nangis,"kata Anto.
Karena jarak rumah Pariadi dengan orangtuanya hanya berjarak 50 meter, begitu langsung dikabari Ical, Ayah Pariadi, Paelan langsung lihat ke dalam rumah.
" Ya saat itu bapaknya (Paelan) hanya bisa bilang astagfirullahhalazim aja lah. Baru lah kemudian ramai datang orang. Ya enggak sangka juga kita bisa seperti ini. Setau kita harmonis nya rumah tangga mereka. Enggak ada kita dengar ribut-ribut. Istriku pun bilang gitu enggak ada pernah dengar mereka ribut juga,"kata Anto yang rumahnya hanya berjarak 5 meter dengan rumah keduanya.
Terpisah Ayah Pariadi, Paelan sempat menceritakan bagaimana awal mula dirinya mengetahui kalau anak dan menantunya itu tewas kepada polisi.
Disebutnya saat itu cucunya datang ke rumahnya yang memang berdekatan.
"Dibilang anaknya (anak Pariadi) kek lihat bapak...kek lihat bapak sama mamak, gitu.
Aku sudah tidur sebenarnya tadi di rumah. Kalau yang besar sedang di luar," kata Paelan pada polisi.
Dimakamkan Bersebelahan
Pihak keluarga sepakat untuk mengebumikan Aiptu Pariadi dan istrinya, Fitri berdampingan.
Pariadi merupakan polisi yang menembak mati istrinya sebelum dia mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
Katim I Satresnarkoba Polres Serdang Bedagai ini akan dikebumikan bersama istrinya di Desa Naga Kisar Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Minggu, (6/10/2019).
"Ia akan dikebumikan hari ini juga.
Dibuat berdampingan saja di Desa Naga Kisar,"kata Arianto sepupu Arianto.
Hingga pukul 11.30 WIB jenazah Pariadi dan istrinya masih berada di rumah sakit Sultan Sulaiman Seirampah.
Jenazah keduanya dibawa dari rumah yang menjadi lokasi tempat kejadian perkara ke rumah sakit untuk proses visum sejak 01.20 WIB.
" Ya ini kita masih menunggu dulu lah jenazahnya datang dari rumah sakit.
Setelah sampai nanti langsung kita kebumikan," kata Arianto.
Meski tinggal di Desa Lubuk Saban Kecamatan Pantai Cermin namun Arianto mengatakan sepengetahuan keluarganya hubungan rumah tangga mereka harmonis saja.
Selama ini belum pernah ada di dengar masalah yang serius.
" Ya tapi kita enggak tau jugalah apa sebenarnya masalahnya.
Setau kita selama ini ya mereka harmonis saja. Ya kalau jumpa ya ramah lah namanya kita juga memang saudara,"kata Arianto.
Sejak pagi rumah orangtua Pariadi yang jaraknya hanya berkisar sekitar 50 meter dari rumahnya ramai didatangi warga yang bertakziah.
Meski tidak mengetahui tanda-tanda kapan jenazah akan datang namun mereka tetap bersabar menunggu kedatangan jenazah.
Pariadi diduga tewas setelah bunuh diri dengan menggunakan senjata api yang dimilikinya.
Sebelum hal itu ia lakukan diduga terlebih dahulu ia menembak istrinya lebih dulu.
Belum diketahui motif polisi bunuh istri lalu mengakhiri hidupnya, namun beredar kabar kalau keduanya bertengkar sebelum peristiwa nahas itu terjadi.
(TribunnewsBogor.com/Tribun Medan)