Menteri Pendidikan Berharap Batik Jangan Sampai di Klaim Lagi Oleh Negara Lain, Sindir Malaysia ?

Menteri Pendidikan Berharap Batik Jangan Sampai di Klaim Lagi Oleh Negara Lain, Sindir Malaysia ?

ist
Menteri Pendidikan Berharap Batik Jangan Sampai di Klaim Lagi Oleh Negara Lain, Sindir Malaysia ? 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Nadjamuddin Ramly, menuturkan, perayaan satu dasawarsa batik dikemas dalam bentuk drama musikal.

“Itu dilakukan supaya pesan moral yang ingin disampaikan kepada generasi muda lebih mengena. Drama ini menjelaskan bagaimana kondisi batik saat ini," ungkap Nadjamuddin.

Dia mengharapkan peringatan Dasawarsa Batik sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO dapat menggugah kesadaran masyarakat agar lebih mencintai batik Indonesia di tengah semakin maraknya penjualan batik cap yang diproduksi di luar negeri.

“Persaingan ekonomi di mana banyaknya batik cap atau di-print yang masuk dari luar negeri juga berakibat pada menurunnya penjualan batik cap dan batik tulis buatan lokal di pasaran dalam negeri.

Semoga apa yang kita suguhkan malam ini dapat menggugah kesadaran kita untuk lebih mencintai batik Indonesia,” ujar Nadjamuddin.

Pernah Diklaim Malaysia

Setiap 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional.

Bertepatan momen itu, Google menampilkan Hari Batik pada tampilan depan laman atau Google Doodle.

Batik pertama kali diperkenalkan kepada dunia internasional oleh Presiden Soeharto saat mengikuti konferensi PBB.

Padahal dulunya, batik kurang mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda.

Namun kini, batik telah berkembang menjadi satu ikon fashion budaya Indonesia dengan beragam warna dan motif, tak terbatas hanya pada warna cokelat maupun hitam.

Pemerintah kemudian mendaftarkan batik dalam daftar Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi UNESCO, pada 2008.

Pengajuan itu pun membuahkan hasil bagi pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pada 9 Januari 2009, pengajuan batik untuk Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi UNESCO diterima secara resmi, lalu dikukuhkan pada 2 Oktober 2009.

Badan PBB untuk kebudayaan atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization, (UNESCO) kemudian menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved