KKB Papua Ajak TNI/Polri Perang, Padahal Senjatanya Saja Selundupan dari Negara Ini
KKB Papua Sesumbar Ajak TNI/Polri Perang, Padahal Senjatanya Saja Selundupan dari Negara Ini
KKB Papua Sesumbar Ajak TNI/Polri Perang, Padahal Senjatanya Saja Selundupan dari Negara Ini
TRIBUNSUMSEL.COM - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua terus menggangu kenyamanan dan kedaulatan rakyat Indonesia.
Sudah banyak korban berjatuhan akibat serangan dari KKB Papua ini.
Bahkan dengan sesumbarnya, KKB Papua mengajak alat pertahanan Indonesia yaitu TNI berperang.
Tidak tanggung-tanggung, KKB juga mengajak Polri berperang.
Gejolak di tanah Papua belum selesai, pasca kerusuhan di beberapa daerah di Papua kini warga diteror oleh gerakan separatis.
• Papua Kembali Bergejolak Setelah Adanya Kontak Senjata, KKB Papua Nyatakan Perang dengan TNI/Polri
Kelompok kriminal bersenjata ( KKB) Papua kini terus merongrong kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kali ini KKB terus meneror warga yang ada Kabupaten Puncak, Papua.
Setelah menewaskan 3 warga sipil dalam 2 kejadian, kelompok ini pun melakukan pembakaran di Kampung Kimak, KKB kini mulai masuk ke Distrik Ilaga, yang merupakan ibu kota Kabupaten Puncak.
"Kemarin ada pembunuhan terhadap pedagang di bandara, lalu malamnya mereka masuk dengan jumlah yang besar dan melakukan pembakaran di Kampung Kimak. Ada beberapa kios yang ada di kampung situ dibakar," ujar Bupati Puncak Willem Wandi saat dihubungi, Minggu (29/9/2019).
Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto membenarkan adanya pembakaran honai atau rumah adat milik Kepala Distrik Kimak, pada Sabtu malam.
• Presiden Jokowi Ucapkan Belasungkawa Atas Meninggalnya 33 Warga di Wamena Papua
Kemudian, pada Minggu pagi, KKB mengeluarkan tembakan dan menyatakan siap berperang dengan TNI-Polri.
Menurut Eko, agar aksi KKB tidak meluas, aparat keamanan melakukan pengejaran dan berjaga-jaga di sekitar lokasi yang diperkirakan menjadi lintasan kelompok tersebut.
"Dari laporan yang diterima, diketahui kelompok itu dipimpin Penni Murib dan Telaga Telenggen," kata Eko.
Menurut Eko, kini warga di Ilaga mengungsi ke Koramil Ilaga. Seluruh personel TNI masih terus bersiaga untuk mengamankan masyarakat.
KKB Papua sesumbar mengajak perang TNI/Polri, padahal senjatanya saja selundupan.
Dikutip dari Tribunnews.com, dalam sebuah konferensi pers bersama awak media, Mabes Polri menyebut senjata yang digunakan kelompok bersenjata di Papua berasal dari pasar gelap dengan pemasok asal Papua Nugini dan Filipina.
Selain itu, KKB juga menggunakan senjata rampasan dari para petugas di Papua.
"Senjata-senjata itu didapat dari jalur penyelundupan secara gelap, yang dilakukan oleh kelompok tersebut dengan membeli beberapa senjata di wilayah PNG maupun di wilayah Filipina, khususnya Filipina Selatan" jelas Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo dalam sebuah konferensi pers bersama awak media.
Lebih lanjut, KKB mendapatkan senjata dari Filipina melalui jalur laut sementara senjata dari Papua Nugini dipasok lewat darat.
Dari hasil penyelidikan, KKB setidaknya memiliki 25 pucuk senjata dengan berbagai merk yang sebagian besar di antaranya merupakan jenis laras panjang.
Selain itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkap ada pemimpin lain selain Egianus Kogeya.
Sosok yang dianggap sebagai panglima tinggi tersebut berinisial PU yang memberikan izin aksi penembakan di Nduga beberapa waktu lalu.
"Selain yang sudah di-publish di media, salah satu pelaku yang mengomandoi langsung di lapangan adalah EK. Di atasnya kita sudah berhasil mengidentifikasi panglima tertingginya juga," tutur Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (12/12).
