Demonstrasi Mahasiswa

Banyak Mahasiswa Demo, Rektor Unsri : Mau Demo Resiko Tanggung Sendiri, Perkuliahan Tetap Jalan

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Aksi demonstrasi mahasiswa digelar diberbagai penjuru tanah air

Editor: Wawan Perdana
MELISA/TRIBUNSUMSEL.COM
Rektor Unsri, Dr Ir H Anis Saggaff 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Mahasiswa menggelar aksi demonstrasi diberbagai penjuru tanah air.

Bahkan kini beredar informasi akan adanya gelombang massa yang berasal dari mahasiswa untuk kembali menggelar demo pada 30 Oktober nanti.

Mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) bersama mahasiswa dari perguruan tinggi lain juga menggelar demonstrasi pada 24 September 2019.

Mengenai banyaknya aksi demo mahasiswa, Rektor Universitas Sriwijaya, Anis Saggaf mengatakan, ingin mahasiswa dilingkungan yang ia pimpin menjadi sosok mahasiswa yang beretika dan smart serta mempunyai moral dan tata Krama.

Viral Anggota DPRD Sumbar Provokasi Mahasiswa Turunkan Jokowi, Ini Alasannya Mengatakan Itu

"Kalau ada imbauan untuk melakukan kumpul massa bukan jamannya lagi. Saya malah berharap mahasiswa kita di Sumsel ini bisa menyampaikan aspirasi dengan cara yang baik."

"Silakan yang ingin disampaikan dan diprotes diungkapkan dengan baik-baik ," katanya, usai acara LAPOR! SP4N Goes To Kampus di Graha UNSRI, Jumat (27/9/2019)

Anis sendiri mengaku sejak ramainya mahasiswa yang turun ke jalan untuk aksi demo, telah mengeluarkan edaran yang menyatakan tidak ada keputusan terkait kegiatan perkuliahan yang diliburkan.

"Tidak boleh kampus diliburkan, karena otoritas untuk menyatakan kegiatan kampus diliburkan hanya ada pada Menteri dan rektor sebagai perpanjang tangan menteri."

"Kalau ada yang mau ikut aksi boleh karena organisasi luar silakan resiko tanggung sendiri, tapi urusan perkuliahan tetap jalan," ujarnya.

Aksi Viral Demo Mahasiswa Seorang Diri di Pangkep Sulawesi Selatan, Warganet Ramai Mendukung

Lanjutnya, sebagai lembaga pendidikan tertinggi tidak boleh ada upaya eksploitasi oleh siapapun, konsentrasi universitas tetap sebagai pihak yang terdidik.

"Caranya juga harus terdidik, lembaga risetnya pengabdian. Terkait gerakan moral yang digaungkan dari kelompok silakan saja siapa yang mau ikut sendiri. Tidak ada di koordinir oleh Perguruan Tinggi," katanya. (SP/ Rahmaliyah)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved