Sidang Prada DP

BREAKING NEWS: Prada DP Hadir di Ruang Sidang, Kakak Vera Oktaria Tak Kuasa Tahan Tangis Melihatnya

Penjagaan ketat tampak terlihat dalam sidang agenda putusan hakim dengan terdakwa Prada Deri Pramana (Prada DP) atas perkara pembunuhan terhadap Vera

TRIBUNSUMSEL.COM/SHINTA DWI ANGGRAINI
Penjagaan ketat tampak terlihat dalam sidang agenda putusan hakim dengan terdakwa Prada Deri Pramana (Prada DP) atas perkara pembunuhan terhadap Vera Oktaria, Kamis (26/9/2019). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Penjagaan ketat tampak terlihat dalam sidang agenda putusan hakim dengan terdakwa Prada Deri Pramana (Prada DP) atas perkara pembunuhan terhadap Vera Oktaria, Kamis (26/9/2019).

Bahkan pengunjung sidang juga terlihat lebih ramai dari biasanya.

Pantauan di lapangan, Prada DP hadir di pengadilan militer I-04 Jakabaring Palembang sekitar pukul 09.10 WIB.

Dengan penjagaan ketat, Prada DP terus saja berjalan menunduk saat digiring masuk ke gedung pengadilan.

Rini, kakak perempuan Vera tak kuasa menahan tangis saat melihat Prada DP hadir di ruang sidang.

"Kesal sekali aku lihat orang itu,"kata Rini sembari menghapus air matanya.

Tribunsumsel.com akan melaporkan jalannya persidangan Prada DP.

Air mata Suhartini (50) masih sering menetes tiap kali mengingat kenangan bersama Vera Oktaria (20)

Vera merupakan anak kandungnya yang tewas karena menjadi korban pembunuhan oleh Prada Deri Pramana (Prada DP).

Apalagi tanggal 5 Oktober mendatang, Vera Oktaria berulang tahun yang ke 21 tahun.

"Biasanya kami suka jalan-jalan atau makan-makan di mall saat dia (Vera) ulang tahun"

"Kami pergi ramai-ramai, sama kakak perempuannya juga. Tapi sekarang sudah tidak lagi seperti itu, anak saya sudah tidak ada lagi (meninggal)," kata Suhartini sembari menghapus air matanya saat ditemui di rumahnya yang terletak di kediamannya di jalan KH A Azhari Plaju, Rabu (25/9/2019).

Diketahui, Vera Oktaria (20) ditemukan tewas mengenaskan dalam kondisi termutilasi di kamar Penginapan Sahabat Mulia di Jalan PT Hindoli RT 05 RW 03 Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin Muba, Jumat (10/5/2019) lalu.

Suhartini berucap, tidak ada orang tua yang sanggup untuk mengurus pemakaman anaknya sendiri.

"Kadang malam hari saya terbangun dari tidur. Teringat anak gadis, bungsu pula, sekarang sudah terbaring di tanah (dikubur). Sedih, kalau ingat itu. Saya cuma bisa diam dan nangis saat itu,"

Sebagai seorang ibu, Suhartini menegaskan, rasa sakit hati terhadap pembunuh anaknya tidak akan pernah sembuh sampai kapanpun.

Sebab nyawa anak gadisnya telah hilang dengan cara yang dianggapnya sangat keji dan tak manusiawi.

"Saya tidak terima Vera dibunuh dengan kejam seperti itu. Terbayang terus, bagaimana saat dia dibunuh"

"Pasti sakit, teriak dan ketakutan. Tidak bisa saya bayangkan saat itu,"ujar Suhartini seraya menghapus air matanya.

Hanya doa yang bisa dipanjatkan Suhartini saat kesedihan mendalam teringat Vera Oktaria, tiba-tiba datang dan menyelimuti batinnya.

Selain itu, doa agar Prada DP mendapat hukuman yang berat juga selalu dipanjatkannya.

Apalagi menjelang sidang putusan hakim yang akan digelar di pengadilan militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (26/9/2019).

"Jelas saya ingin keadilan. Bagaimanapun, pembunuh anak saya harus dihukum bera"

"Saya sangat berharap semoga pak hakim bisa berlaku adil. Deri harus dapat hukuman setimpal dengan perbuatan kejinya,"kata Suhartini.

Diakui Suhartini, dirinya juga sangat ingin bertemu Vera Oktaria walaupun hanya dalam mimpi.

Namun hal itu belum juga kesampaian hingga lebih dari seratus hari Vera dimakamkan.

"Kalaupun mimpi, paling 
cuma sekali lewat. Habis itu saya lupa mimpinya bagaimana. Mungkin karena saya kelewat kangen sama dia. Ya, tapi doa terus saya kirimkan ke dia, sebagai obat rindu,"ujarnya.

Suhartini (50) kini tengah harap-harap cemas menunggu sidang agenda putusan hakim atas perkara pembunuhan terhadap anaknya, Vera Oktaria.

Berdasarkan jadwal, sidang putusan Prada Deri Pramana (Prada DP) akan digelar di pengadilan militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (26/9/2019) besok.

"Jujur, sekarang ini saya lagi harap-harap cemas. Seperti apa hukuman untuk pembunuh itu besok,"ujar Suhartini saat ditemui di kediamannya di jalan KH A Azhari Plaju, Rabu (25/9/2019).

Sebelumnya diketahui, Vera Oktaria (20) ditemukan tewas mengenaskan dalam kondisi termutilasi di kamar Penginapan Sahabat Mulia di Jalan PT Hindoli RT 05 RW 03 Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin Muba, Jumat (10/5/2019) lalu.

Sebagai ibu, Suhartini mengaku sangat terpukul akan kejadian itu.

Sehingga dia merasa wajar apabila berharap agar pembunuh anaknya mendapat hukuman yang berat.

"Sebenarnya saya ingin dia (Prada DP) dihukum sesuai dengan perbuatan kejinya alias hukuman mati. Tapi kalaupun tidak hukuman itu yang diberikan, setidaknya kami setuju dengan tuntutan oditur yang menuntut dia dengan hukum seumur hidup penjara," ujarnya.

Sudah lewat seratus hari kepergian Vera, namun Suhartini mengaku sering terbayang berbagai kenangan dengan Vera.

Bahkan untuk mengusir rasa sedihnya, Suhartini sekarang sudah membongkar kamar tidur Vera.

"Gimana ya, kalau lihat kamar itu saya selalu ingat Vera. Berat rasanya, tapi saya terpaksa bongkar kamar peninggalan dia. Jadi sekarang saya jadikan tempat nyimpan-nyimpan barang saja kamar itu," ucapnya.

Kerap kali, air matanya juga menetes tiba-tiba saat melihat teman-teman seusia Vera yang sering melintas di depan rumahnya.

Sebab ia teringat bagaimana Vera sedang sangat menikmati masa-masa awalnya bekerja setelah menyelesaikan pendidikan SMA.

"Vera itu baru seminggu kerja, lagi semangat-semangatnya. Tapi sekarang sudah tidak ada lagi. Dia dibunuh dengan kejam oleh orang tidak bertanggung jawab itu,"ujarnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved