Cerita Perempuan Penakluk Api Karhutla, Korbankan Diri Dampak Kerabatnya Tewas Terpapar Kabut Asap

Cerita Perempuan Penakluk Api Karhutla, Korbankan Diri Dampak Kerabatnya Tewas Terpapar Kabut Asap

TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Warga menggunakan baju spiderman bersama pemadam kebakaran Pandu Siaga memadamkan kebakaran lahan gambut di dekat Perumahan Nuansa Serdam Residence, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Jumat (20/9/2019) sore. Aksi ini sebagai dukungan kepada petugas yang tak kenal lelah melaksanakan pemadaman kebakaran hutan dan lahan. 

"Kita bawa ke rumah sakit, kata dokter itu ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) akut. Sejak itu, ia diliburkan sama perusahaannya." Kejadian lebih nahas lantas menimpa atasannya.

"Dia batuk-batuk sudah mulai parah, akhirnya kata dokter 'ya udah, coba balik (pulang) lewat kapal'. Jadi beliau balik lewat kapal, pergi ke Pontianak. Baru dari Pontianak beliau ke Balikpapan," kisahnya.

Sebenarnya, sang bos ingin mengungsi dari Ketapang, namun berbagai jadwal penerbangan justru dibatalkan.

Alhasil, ia terperangkap semakin lama di lingkungan berkabut asap tebal.

Seiring waktu, ISPA yang diderita semakin parah, hingga akhirnya ia mengembuskan napas terakhir.

"Akhirnya masih berlanjut ISPA-nya itu. Itulah yang merenggut nyawanya," tutur Sola.

Menjadi saksi dua peristiwa itu membuat Sola semakin geram dengan nasib nahas yang harus dihadapi ia dan jutaan warga lain yang terdampak.

"Kok bisa ini kejadian? Kenapa? Siapa dalang dari semua ini?" tanyanya kesal.

Ia bertekad menghentikan kebakaran hutan dan lahan dengan tangannya sendiri.

Menjadi relawan Tim Cegah Api adalah hal yang bisa ia lakukan saat ini.

"Bos sama temanku udah (cukup menjadi korban), jangan sampai itu terjadi sama keluargaku," ujarnya.

"Mungkin bukan saat ini kita lihat (dampaknya). Mungkin bukan saat ini kita hirup langsung kita mati, tapi nanti 15 tahun, 20 tahun (lagi)."

Kisah Perempuan Penakluk Api di Kalimantan_2
Sola (kiri) bersama sejumlah relawan lain memadamkan api di atas lahan gambut yang terbakar di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (19/9/2019) (BBC News Indonesia)

Kami yang Menjaga Hutan

Sumarni Laman menceritakan kisah masa kecilnya yang kerap terjaga memantau jilatan api di sekitar rumahnya di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

"Rumah saya itu dulu di sampingnya kayak hutan. Dan itu dari saya kecil, dari SD, sering kebakar, hampir kena rumah," tuturnya.

"Kami harus jaga siang-malam untuk menjaga apinya biar tidak kena ke rumah."

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved