Demonstrasi Mahasiswa

(Update) 28 Mahasiswa Masuk IGD RS Charitas, Bertambah Lagi 2 Mahasiswi dari Unsri

Jumlah mahasiswa yang dilarikan ke RS RK Charitas pasca ricuh aksi unjuk rasa di depan DPRD Sumsel terus bertambah.

Penulis: Yohanes Tri Nugroho | Editor: Prawira Maulana
YOHANES TRINUGROHO/TRIBUNSUMSEL.COM
RS RK Charitas tempat mahasiswa yang terluka diobati. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Jumlah mahasiswa yang dilarikan ke RS RK Charitas pasca ricuh aksi unjuk rasa di depan DPRD Sumsel terus bertambah.

Dari jumlah 26 orang pada pukul 16.00 wib bertambah menjadi 28 orang. Dua orang korban yang baru tiba di IGD Charitas itu bernama Brigita dan Delia.

Kedua mahasiswi itu berasal dari Universitas Sriwijaya.

Sebagian korban yang telah dirawat telah diperkenankan untuk pulang ke rumah.

Mereka mengalami luka lecet dan lebam di bagian kaki akibat terinjak injak.

Sanak keluarga para mahasiswa pun berdatangan ke IGD untuk mengetahui kondisi sanak keluarganya yang menjadi korban.

"Jingok keponakan, kakinya lebam karena terinjak injak, sudah mendingan sekarang," ungkap Hasan dijumpai Tribunsumsel.com, di pintu keluar IGD Charitas.

Sebelumnya, 

Sebelumnya, 

 Aksi demo yang digelar ribuan mahasiswa di kota Palembang di depan kantor DPRD Sumsel berujung ricuh, Selasa (24/9/2019).

Ribuan massa terlihat emosi karena berusaha masuk ke kantor DPRD sumsel, namun dihalangi petugas.

Aksi saling pukul antara polisi dan mahasiswa tak dapat dihindari.

Lemparan botol hingga batu mewarnai aksi demo.

Petugas juga menyemprot gas air mata ke arah pusat titik keributan.

Akibatnya sejumlah mahasiswa dan petugas pengamanan, juga terkena gas air mata.

Terlihat pula seorang petugas kepolisian yang terluka di bagian kepala akibat terkena lemparan batu

Hingga berita ini diturunkan, aksi demo masih terus berlangsung.

Kericuhan dan suasana tegang, juga masih sangat terasa diseputaran lokasi demo.

Tribunsumsel.com akan terus melaporkan jalannya demo.

Sebelumnya, 

Ribuan mahasiswa sudah berkumpul di Kawasan Kantor DPRD Sumsel, Selasa (24/9).

Sebagaian besar mahasiswa saat ini terlihat berasal dari Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah (RF) Palembang.

Ini terlihat dari jas almamater yang mereka pakai.

Presiden mahasiswa UIN RF, Rudianto Widodo mengatakan, tujuan utama dari aksi ini yakni menuntut agar RUU KUHP yang dinilai kontroversial agar segera dibatalkan.

Massa juga dengan tegas menolak adanya revisi Undang-Undang KPK.

"Kita melihat revisi RUU KUHP sudah sangat tidak masuk akal. Termasuk dengan revisi Undang-undang KPK yang justru dapat semakin melemahkan KPK itu sendiri,"tegas Rudianto.

Rudianto mencontohkan, seperti pasal 278 dalam RUU KUHP dinamakan dikatakan apabila unggas bebas berkeliaran di kebun atau lahan tanaman orang lain maka bisa didenda Rp.10 juta. 
Dikatakan Rudianto bahwa pasal itu dianggap sangat tidak itu sangat tidak masuk akal.

"Dan masih banyak lagi pasal-pasal lain yang tidak masuk akal. Maka dari itu, kami menuntut agar dilakukan revisi kembali,"ucapnya. 
Aksi ini baru akan berhenti setelah ada perwakilan DPRD Sumsel yang menemui mahasiswa.

"Apabila tidak ada yang menemui kami, maka aksi ini akan terus berlangsung dan kami pantang mundur," tegasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved