Rumah Kakak Beradik Yatim Piatu di Palembang Terbakar, Tak Ada Barang yang Bisa Diselamatkan

Kebakaran rumah yang terjadi di Lorong Pesantren RT 07 RW 10, Sematang Borang Palembang, Jumat (20/09/2019) pukul 03:00 dinihari

Penulis: Irkandi Gandi Pratama | Editor: Prawira Maulana
IRKANDI/TRIBUNSUMSEL.COM
Kelima anak yatim piatu yang kehilangan rumah akibat kebakaran. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kebakaran rumah yang terjadi di Lorong Pesantren RT 07 RW 10, Sematang Borang Palembang, Jumat (20/09/2019) pukul 03:00 dinihari, terpaksa membuat para anak yatim piatu ini harus kehilangan tempat tinggalnya.

Kobaran api melahap seluruh isi rumah bahkan membuat satu penghuni mengalami luka bakar.

Rumah dihuni oleh tujuh orang jiwa, yakni Chandra Marda Rizki (29), Reza Perwira (21), Febriyansah Salahudin (19) Teny Marcela (17), Nabila Agustina (15), Nadila Agustini (15), dan M Mahdi Agamin (10).

Dikatakan Chandra sebagai anak tertua sekaligus menjadi tulang punggung keluarga, kedua orang tuanya sudah meninggal dunia, dan hingga kini ia tinggal bersama dengan enam orang adik-adiknya itu

"Kami totalnya delapan saudara tapi satu sudah menikah namanya Nadia Ananda Marda Rizky (25), jadi kami tinggal disini hanya bertujuh bersama adik saya," terangnya, Sabtu (21/9/2019) pagi

Lanjutnya, peristiwa kebakaran ini mengingatkan dirinya kepada sosok almarhum sang ayah yang telah meninggal sejak 50 hari terakhir.

Hingga kini, ia harus memberikan biaya kebutuhan sehari-sehari kepada para adiknya.

"Jadi sekarang posisi ayah saya yang gantikan, adik saya masih ada yang kecil sekolah. Satu laki-laki masih SD, dua perempuan SMP dan satu masih SMA," ungkapnya.

"Demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, kadang adik-adik saya juga bantu orang berdagang," imbuhnya.

Sementara itu, Chandra menceritakan awal mula terjadianya peristiwa tersebut ketika mereka pulang dari berdagang dan diduga api muncul akibat korsleting arus listrik.

"Saat itu kami baru pulang dari berdagang pecel lele, ya punya orang. Tiba-tiba kami lihat ada api muncul dari depan, ketika itulah kami mulai panik dan berlari keluar beruntung saja belum ada yang tidur," ceritanya.

Kepada Tribunsumsel.com ia mengaku tak bisa berbuat banyak atas peristiwa yang dialaminya.

"Untuk saat ini kami belum ada tempat tinggal, barang juga tidak ada yang selamat, baju sekolah dan lain-lain juga habis semua, hanya menyisakan yang kami pakai. Mungkin mengungsi dulu entah kemana atau ketempat keluarga," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved