Inilah Indikasi Atau Gejala Awal Terkena ISPA, Bahaya Kabut Asap di Sumsel

Masyarakat khususnya orangtua, harus lebih peka untuk mengetahui bila anak terserang ISPA (Inpeksi Saluran Pernapasan Akut).

Penulis: M. Ardiansyah |
M ARDIANSYAH/TRIBUNSUMSEL.COM
Kadinkes Sumsel dr Lesty 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Masyarakat khususnya orangtua, harus lebih peka untuk mengetahui bila anak terserang ISPA (Inpeksi Saluran Pernapasan Akut).

Sehingga, langkah untuk pengobatan dapat dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Menurut Kadinkes Sumsel dr Lesty ketika ditemui usai mengikuti rapat koordinasi Karhutla di Polda Sumsel, bila penyebab ISPA berasal dari virus dan bakteri. Tidak ada karhutla juga tetap ada ISPA.

"Seperti data di bila April tertinggi. Sebenarnya, asap karena karhua mengiritasi hidung dan tenggorokan dari awalnya seseorang terkena bakteri. Indikasi awal terkena ISPA yakni batuk, pilek dan demam," ujarnya.

Memang saat ini, seperti Kota Palembang mengalami peningkatan 20 persen dari Juli hingga Agustus. Saat ini, udara yang masuk kategori tidak sehat, menurutnya menimbulkan efek pada hidung dan pernapasan. Namun, ISPA biasanya berawal karena seseorang yang telah terserang bakteri terlebih dahulu.

Ketika ditanya mengenai ISPU, menurutnya saat ini masih fluktuatif. Untuk waktu peningkatan atau penurunan ISPU masih belum bisa terdeteksi, karena memang dari kondisi yang ada di lapangan.

"Kalau di tanya untuk mendirikan posko kesehatan, semuanya sudah dioptimalkan. Termasuk untuk pelayanan keliling yang sudah dijadwal secara rutin bagi anggota satgas karhutla," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved