Video Syur Siswi Prabumulih

UPDATE Video Syur Siswi SMA Negeri di Prabumulih, Tersebar 2 Video Syur Durasi 41 Detik dan 13 Detik

UPDATE Video Syur Siswi SMA Negeri di Prabumulih, Tersebar 2 Video Syur Durasi 41 Detik dan 13 Detik

Tribun Sumsel/ Edison
Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Prabumulih memintai keterangan korban inisial SE, Rabu (18/9/2019) 

UPDATE Video Syur Siswi SMA Negeri di Prabumulih,

Tersebar 2 Video Syur Durasi 41 Detik dan 13 Detik

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Terungkap kembali fakta baru tersebarnya video syur siswi SMA Negeri di Prabumulih.

Pelaku yang tak lain pacarnya menyebar video ke teman dan guru S.

Ada dua video yang disebar oleh pelaku.

Setelah heboh video dan foto mesum pelajar SMA Negeri Prabumulih di jagat maya, jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Prabumulih memintai keterangan korban inisial SE.

Kepada wartawan SE mengakui menyebarnya video mesum dan foto bugil itu bermula ketika dirinya berkenalan dengan seorang pemuda

melalui pesan Whatsapp mengaku bernama Rival yang sebenarnya merupakan pelaku F memakai nomor Whatsapp berbeda.

Tergoda Foto Ganteng di Whatsapp, Siswi di Prabumulih Ini Rela Kirim Video Hingga Pelampiasan Nafsu

"Saya dapat Whatsapp dari pemuda bernama Rival pada 2 Agustus, di foto whatsapp dia ganteng makanya tergiur," ungkap korban, Rabu (18/9/2019).

Setelah sering berkomunikasi melalui Whatsapp dan telpon, SE kemudian berpacaran dengan Rival hingga kemudian makin intim.

"Kami pacaran tidak pernah bertemu tapi lewat Whatsapp, saya sering dibujuknya dan dirayu.

Lalu dia minta kirimi video, saya kirim video 41 detik berisi saya bertelanjang dada," bebernya.

Kemudian menurut SE, setelah itu Rival dan dirinya putus melalui Whatsapp pada 2 September lalu dan kemudian pada 3 September

ada pesan masuk ke handphonenya melalui Whatsapp pelaku F langsung mengancam akan menyebarkan video ke sekolah dan media sosial.

"Rival itu ternyata F, saya sudah minta tolong agar tidak disebarkan apapun syaratnya akan dituruti. F minta kalau tidak mau disebar maka harus jadi pacarnya," jelas korban.

Gadis yang masih berusia 16 tahun ini mengaku, setelah pacaran dengan F kemudian pelaku mengajak bertemu pada 6 September dan meminta agar dilayani nafsunya untuk berhubungan badan

jika tidak maka video akan disebarkan.

Kronologi Siswa SD di Kalimantan Kepalanya Dipenggal Saat Belajar Kelompok, Pelaku Orang Dekat

"Waktu itu saya tidak datang, lalu diancam akan disebarkan ke guru dan kawan di sekolah. Kalau disebar saya pasti berhenti sekolah, malu dan viral katanya, karena takut saya menuruti," katanya.

Pelaku saat itu mengajak korban ke sebuah rumah kost di kawasan Jalan Urip Sumaharjo atau Jalan Nasional, kemudian di tempat itu pelaku memuaskan nafsu kepada korban.

"Cuman sekali dia melakukan, saya lalu pulang dan tidak pernah cerita karena takut. Tapi setelah itu ternyata dia minta terus, saya kemudian mengajak putus tapi dia menolak dan akan menyebarkan video lain," bebernya.

Ia menuturkan, saat setelah mengajak putus handphone miliknya rusak sehingga tidak bisa berkomunikasi dengan pelaku F.

Kecelakaan Maut di Jalinsum Lahat-Muara Enim, Pria 28 Tahun Ini Meninggal Dunia

"Waktu itu handphone aku rusak jadi mungkin karena tidak ada kabar itu dia nekat nyebarkan video 13 detik dimulai ke teman-teman sekelas,

saya tidak tau dari mana dia dapat nomor handphone kawan di sekolah,

dia kesal pikirnya saya tidak ada kabar ada cowok lain. Waktu disebar ke teman-teman saya minta tolong jangan disebar lagi tapi malah menyebar ke kawan lainnya dan guru-guru," lanjutnya sembari menundukkan kepala.

SE yang mengenakan jilbab dan dengan penutup muka itu menceritakan, setelah pelaku menyebarkan ke teman sekolah dan guru, dirinya tidak lagi masuk sekolah karena tak kuasa menahan malu.

"Setelah nyebar video itu ibu saya tahu dan kemudian melapor ke polisi, pelaku F itu tinggal di Prumnas 4 Padat Karya Gunung Ibul dan mengaku bekerja di konter handphone," katanya.

Kapolres Prabumulih, AKBP Tito Travolta Hutauruk SIK MH melalui Kasat Reskrim, AKP Abdul Rahman SH ketika dibincangi mengungkapkan pihaknya memintai keterangan korban dan melakukan proses lebih lanjut.

"Korban didampingi keluarga kita mintai keterangan, pelaku telah kami amankan dan masih menjalani pemeriksaan kami, secepatnya akan kita rilis," tegasnya

Sebelumnya diberitakan, Siswa SMA Negeri di Prabumulih jadi budak seks oleh pacarnya, setelah sang pacar menyimpang video kekasihnya yang memamerkan payudara di video call.

Heboh video mesum pelajar di salah satu SMA Negeri Prabumulih, diduga dimulai dengan adanya video call korban inisial S yang melakukan perbuatan tidak senonoh.

"Jadi berdasarkan laporan kita terima ada pelajar perempuan berpacaran dengan pria yang telah dewasa,

mereka berkenalan di facebook lalu pacaran," ungkap Kapolres Prabumulih, AKBP Tito Travolta Hutauruk SIK MH melalui Kasat Reskrim, AKP Abdul Rahman SH.

Kasat mengatakan, setelah pacaran kemudian keduanya melakukan video call, dan diduga kerap dilakukan hingga kemudian sang perempuan menunjukkan payudaranya kepada pacar.

Hal itu lalu dimanfaatkan sang pacar dengan merekam video call tersebut.

"Kemudian itu direkam terlapor inisial F, kemudian bermodal itu terlapor memaksa S agar memenuhi keinginan untuk melakukan persetubuhan," jelasnya.

Abdul Rahman menuturkan, terlapor meminta pacarnya menuruti keinginan bersetubuh jika tidak maka video yang kelihatan aurat tersebut akan disebarluaskan.

"Jadi terlapor ini memaksa dan mengancam korban agar menuruti keinginannya, korban yang takut kemudian menuruti dan disetubuhilah oleh terlapor," bebernya.

Polisi juga masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui kebenaran laporan.

Abdul Rahman menjelaskan, pihaknya juga akan memintai keterangan korban dan akan dilakukan visum.

"Kita akan mintai keterangan dulu, mengenai video yang katanya beredar kita sampai saat ini belum mengetahui," katanya.

Sementara di kalangan dunia pendidikan di kota Prabumulih kabar video mesum pelajar tersebut dengan cepat beredar.

Bahkan para guru mengatakan jika memang benar adanya video dan foto beredar tersebut.

"Memang benar ada di salah satu sekolah, meski ditutupi semua sudah tahu, tinggal bagaimana menyikapi dan memberikan pelajaran ke siswa agar itu tidak terjadi," ungkap satu diantara Guru SMA ketika dibincangi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved