Mengenal Penyakit Talasemia, Selalu Ada Kemungkinan Setiap Kali Kelahiran, Ini Antisipasinya
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Banyak yang belum mengetahui betapa mengerikannya penyakit Thalassaemia atau Talasemia
Penulis: Melisa Wulandari | Editor: Wawan Perdana
"Merangkul anak-anak penderita Talasemia dan juga merangkul orangtuanya untuk melaksanakan sosialisasi seperti ini. Karena upaya preventif ini lebih bermanfaat ketimbang membiayai mereka ketika sakit," ujarnya.
"Dan penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Yang sembuh itu ya yang kembali ke Allah."
"Ada juga yang melakukan operasi sumsum tulang belakang dilakukan di luar negeri namun biayanya begitu besar maka dari itu kami ingin dirangkul oleh pemerintah."
"Dan menurut data kami pada Maret 2019 lalu ada sebanyak 271 anak-anak di Sumsel ini menderita penyakit Talasemia serta 52 orang lainnya penderita yang sudah dewasa," katanya.
Kepala Administrasi Daihatsu Palembang Deddy Irawan mengatakan kegiatan sosialisasi CSR dari Astra Daihatsu ini merupakan CSR berkelanjutan.
"Kegiatan CSR sosialisasi Talasemia ini untuk screening awal mengetahui anak-anak ini ada keturunan Talasemia apa gak," katanya.
"Kami juga mengundang pembicara yang memang tahu tentang penyakit keturunan ini. Semoga dari kegiatan ini siswa dan guru juga bisa tahu apa sebenarnya penyakit Talasemia ini, penyebab penyakit ini apa. Setelah dari seminar ini kami akan melanjutkan dengan Fun Day di OPI Mall mengajak anak-anak yang ikut seminar ini," jelasnya.
Di kegiatan Fun day ini siswa diajak main dan nonton. Dan salah satu visi Astra Daihatsu adalah membantu masyarakat dan penyakit ini juga harus dikenalkan supaya siswa lebih tahu.
Talasemia merupakan salah satu jenis anemia hemolitik dan merupakan penyakit keturunan yang diturunkan secara autosomal yang paling banyak dijumpai di Indonesia dan Italia.
Enam sampai sepuluh dari setiap 100 orang Indonesia membawa gen penyakit ini.
Kalau sepasang dari mereka menikah, kemungkinan untuk mempunyai anak penderita talasemia berat adalah 25%, 50% menjadi pembawa sifat (carrier) talasemia, dan 25% kemungkinan bebas talasemia.
Sebagian besar penderita talasemia adalah anak-anak usia 0 hingga 18 tahun.