Karhutla 2019
Cerita Satgas Karhutla Muratara Bertemu Hewan Buas saat Terjebak Dikepung Api
Situasi dan kondisi kebakaran lahan di Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) semakin mengkhawatirkan
Penulis: Rahmat Aizullah |
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Situasi dan kondisi kebakaran lahan di Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) semakin mengkhawatirkan, Minggu (15/9/2019).
Satuan tugas (Satgas) penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Kabupaten Muratara kewalahan meladeni amukan api.
Satgas yang merupakan gabungan dari unsur TNI, Polri, BPBD Muratara dan masyarakat masih berjibaku memadamkan api di lokasi kebakaran.
Anggota Satgas Karhutlah Posko Biaro Baru Kecamatan Karang Dapo, Ari Wijaya menceritakan ia bersama anggota lainnya nyaris jadi santapan api.
Pasalnya, saat dirinya berusaha memadamkan api di satu titik ternyata di sekelilingnya sudah terbakar pula sehinga ia menunggu api padam baru keluar.
• Jalan Sehat Kopi Kapal Api Peduli Lingkungan di Kecamatan Seberang Ulu I Palembang
"Pas mau keluar dari lokasi kami dikepung api, semua jalan sudah tertutup, kami terkepung api," cerita Ari Wijaya pada Tribunsumsel.com, Minggu (15/9/2019).
Menariknya lagi kata Ari, di tengah kebakaran lahan itu tiba-tiba muncul beruang dari dalam semak belukar yang hendak terbakar.
"Kami terkejut ada beruang keluar dari dalam semak-semak di tengah-tengah api. Ada juga masyarakat yang dapat rusa," ujarnya.
Hingga kini api sulit dipadamkan dan masih terus merayap membakar lahan perkebunan karet dan sawit milik masyarakat.
• Sosok Satria Erlangga di Mata Tetangga, Cerdas, Sopan, dan Rajin Ibadah
"Kondisi lahannya memang tanah gambut, jadi di atasnya sudah padam, tapi di bawahnya masih ada api, makanya terbakar lagi," ujarnya.
Makin Meluas
Kebakaran lahan di Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) semakin meluas, Minggu (15/9/2019).
Api menghanguskan perkebunan karet dan sawit milik masyarakat juga milik perusahaan PT Dendy Marker Indah Lestari (DMIL).
Kebakaran yang terjadi sejak Senin (9/9/2019) lalu hingga Minggu pagi ini belum berhasil dipadamkan.
Tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD Muratara dan masyarakat masih berjibaku memadamkan api di lokasi kebakaran.
• Kabut Asap Semakin Pekat, ACT Sumsel kembali Bagi-bagi Masker
Bahkan api mulai mendekati permukiman penduduk, sehinga petugas pemadam kebakaran turut diterjunkan.
"Kebakaran semakin meluas, mulai mendekati rumah warga," kata Sepriansyah, warga di Kecamatan Karang Dapo pada Tribunsumsel.com.
Sejak tadi malam, warga terus berjaga-jaga memantau perkembangan api, karena dikhawatirkan kebakaran lahan merambat ke rumah mereka.
"Malam tadi masyarakat jaga-jaga, kebun karet dan sawit warga sudah banyak yang habis (dimakan api)," kata Sepriansyah.
Ia meminta pihak yang berwenang lebih serius lagi menangani permasalahan ini dan menetapkan Muratara darurat bencana kebakaran lahan.
"Ini sudah bisa dikatakan darurat bencana kebakaran lahan, warga khawatir, ketakutan, kabut asap semakin pekat," katanya.
• Kisah BJ Habibie Menangis Saat Dengarkan Pesan Terakhir Pak Soeharto, Saya Selalu Doakan Kamu
Anggota Satgas Karhutlah Posko Biaro Baru Kecamatan Karang Dapo, Ari Wijaya membenarkan kebakaran lahan semakin meluas.
"Iya, makin meluas, kami tim gabungan masih berusaha memadamkan api, wilayahnya luas sekali, kami kesulitan," katanya.
Ia menyebutkan luas lahan perkebunan karet dan sawit yang terbakar di wilayah Kecamatan Karang Dapo semakin bertambah.
"Kemarin tercatat sudah 50 hektare yang terbakar, sekarang luasnya lebih dari itu, kebakaran semakin meluas," katanya.
Ia menyatakan, api yang membakar lahan sudah dipadamkan, namun ternyata setelah ditinggal api kembali hidup dan membesar.
"Iya, kondisinya lahan gambut, jadi di atasnya sudah padam, tapi di bawahnya masih ada api, makanya terbakar lagi," ujarnya.