Aktivis HMI Dikeroyok Orang Karena Sering Kritisi Dana Desa di Facebook, Diduga Orang Suruhan Kades

Seorang aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Lubuklinggau dikabarkan menjadi korban pengeroyokan.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Prawira Maulana
zoom-inlihat foto Aktivis HMI Dikeroyok Orang Karena Sering Kritisi Dana Desa di Facebook, Diduga Orang Suruhan Kades
ISTIMEWA
Dodi Apriadi, korban pengeroyokan di Desa Mandi Angin, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Namun demikian pihaknya tetap melakukan pengumpulan bahan keterangan (pulbaket) terkait kasus dugaan pengeroyokan tersebut.

"Untuk lebih jelasnya nanti kami informasikan lagi, sekarang masih kita lakukan penyelidikan," ujarnya.

Sementara itu kakak korban, Rifandi membenarkan bahwa adiknya menjadi korban tindak pidana penganiayaan atau pengeroyokan.

Pengeroyokan itu terjadi disebut-sebut lantaran korban Dodi Apriadi kerap mengkritisi soal dana desa di media sosial facebook.

Rifandi membenarkan bahwa adiknya itu kerap memposting tulisan di laman facebooknya yang berkaitan dengan dana desa.

“Adik saya itu memang sering nulis mengenai dana desa di akun facebook-nya," ujar Rifandi.

Tribunsumsel.com mencoba menelusuri akun facebook milik korban atas nama Dodi Apriadi.

Dari penelusuran tersebut ternyata benar akun facebook dengan foto profil wajah Dodi Apriadi itu kerap mengkritik soal dana desa.

Terutama yang berkaitan dengan penyalahgunaan dana desa, hingga kepala desa (Kades) yang masuk penjara karena menyelewengkan dana desa.

Namun dari sekian banyak postingannya, Dodi Apriadi tidak menyebutkan nama desa yang dikritiknya, termasuk desa tempat tinggalnya.

Akan tetapi ada satu postingan yang diselipkan hastag #Desakumiris yang diyakini ia mengkritik desanya yakni Desa Mandi Angin.

Kritikan itu diyakini menjadi latar belakang kasus pengeroyokan tersebut, mengingat para pelaku adalah keluarga dekat Kades Mandi Angin.

Bahkan isu yang beredar di publik bahwa dalang di balik pengeroyokan tersebut adalah Kades Mandi Angin.

Kades Mandi Angin disebut-sebut menyuruh keluarganya untuk mencelakakan korban agar berhenti mengkritik soal dana desa di facebook.

Menanggapi hal itu, Kepala Desa Mandi Angin, Sipirli dengan tegas membantah tudingan yang dituduhkan kepada dirinya tersebut.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved