Rekayasa Perampokan Minimarket

Terlilit Utang Rentenir, Wanita di Prabumulih Ini Rekayasa Perampokan Minimarket

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Jajaran Polres Prabumulih kembali membongkar kasus laporan palsu.

Penulis: Edison |
Tribun Sumsel/ Edison
Asisten Kepala toko yang merupakan otak laporan palsu perampokan tersebut yakni Diana Nurmala Sari saat di Polres Prabumulih, Jumat (13/9/2019) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Jajaran Polres Prabumulih kembali membongkar kasus laporan palsu.

Sebelumnya laporan palsu terkait perampokan kontraktor dan pencurian motor yang ternyata didalangi para pelapor.

Polres Prabumulih kali ini membongkar laporan palsu perampokan mini market di Jalan Angkatan 45 Kelurahan Gunung Ibul Barat kota Prabumulih tepatnya di depan Rumah Sakit Bunda.

Laporan perampokan mini market yang yang masuk ke Polsek Prabumulih Timur pada Kamis (12/9/2019) sekitar pukul 08.00 lalu, ternyata tidak benar.

Itu merupakan laporan yang direkayasa alias dibuat-buat asisten kepala toko untuk mencuri uang di berangkas toko.

Pengguna LinkAja di Sumsel Tembus Satu Juta

Asisten Kepala toko yang merupakan otak laporan palsu perampokan tersebut yakni Diana Nurmala Sari binti Najamudin (22 tahun) yang merupakan warga Jalan Peltu Suparman RT 02 RW 02 Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih.

Diana nekat melakukan aksi seolah-olah terjadi perampokan di mini market tersebut disebabkan karena butuh uang sekitar Rp 8 juta untuk membayar utang ke koperasi rentenir.

Kapolres Prabumulih, AKBP Tito Travolta Hutauruk SIK MH didampingi Wakapolres, Kompol Haris Barata dan Kapolsek Prabumulih Timur, AKP Alhadi ketika press realise mengungkapkan, pada Kamis lalu pihaknya mendapat laporan jika mini market di Jalan Angkatan 45 dirampok.

BREAKING NEWS : Rahmadi Pengemudi Ojek Online Palembang Tewas Kecelakaan saat Antar Go Food

"Jadi selama saya bertugas di Prabumulih ada tiga laporan palsu kita bongkar, pertama ada kontraktor menembak kaki seolah-olah dirampok, kedua pencurian motor dan ketiga seolah-olah perampokan mini market ini dan pelapornya yakni Diana Nurmala kita tetapkan sebagai tersangka," tegas Kapolres dalam realise, Jumat (13/9/2019).

Kapolres mengungkapkan, saat kejadian pelaku mengaku tengah menghitung uang dari berangkas di toko/

Lalu tiba-tiba datang pelaku yang langsung menodongkan pisau dan mengambil uang sebanyak Rp 41 juta lebih.

"Kami ingatkan kepada masyarakat yang mau coba-coba membuat laporan palsu, polisi ketika mendapat laporan tidak hanya menerima saja namun tugas polisi adalah membuat terang peristiwa itu dan memeriksa saksi jadi jangan coba-coba menambah pelaku laporan palsu," katanya.

Breaking News: Pembunuhan di Jalintim OKI Terungkap, Ternyata Pelakunya Warga Palembang

Tito menuturkan, setelah melakukan pemeriksaan dan melihat rekaman CCTV di mini market ternyata ditemukan kejanggalan lalu setelah diselidiki maupun diinterogasi akhirnya Diana mengaku sengaja memanipulasi kejadian perampokan untuk mengambil uang milik toko untuk membayar utang.

"Di CCTV dan keterangan saksi tidak ada orang yang datang ke mini market, pelaku yang dimintai keterangan berbelit-belit dan akhirnya mengakui perbuatannya jika kasus itu sengaja dibuatnya seolah terjadi perampokan."

"Dari tangan pelaku kita amankan uang Rp 834 ribu sisa di brankas, uang Rp 2,6 juta yang merupakan bagian dari uang hilang dan kunci brankas," katanya seraya mengatakan Atas perbuatannya pelaku akan dijerat pasal 242 KUHP tentang membuat laporan palsu dengan ancaman 7 tahun penjara.

Sementara Diana ketika diwawancarai mengakui perbuatan sengaja membuat laporan palsu seolah terjadi perampokan di mini market tempatnya bekerja.

Mobil Nasabah Bank di PALI Jadi Sasaran Bandit Pecah Kaca, Belum Sempat Cairkan Uang

"Saya sengaja merekayasa aksi perampokan itu karena butuh uang untuk membayar utang, utang saya Rp 8,2 juta. Saya pinjam uang Rp 2 juta untuk bayar kredit motor dan baru 20 hari bunganya sudah Rp 8,2 juta, saya tak punya uang lalu merekayasa perampokan," kata ibu satu anak itu.

Diana menjelaskan, pagi itu dirinya tengah menghitung uang di depan brankas toko lantai dua.

Kemudian terlintas dipikiran untuk merekayasa perampokan dan seketika langsung teriak ada perampokan ke para karyawan lainnya.

"Uang saya kantongi dan saya teriak minta tolong ada rampok, setelah polisi datang mau menggeledah tubuh karyawan saya lalu pura-pura mau ke kamar mandi dan disitu ada kardus bekas mie,"

"Uang saya masukkan ke sana dan saya langsung melapor ke Polsek, saya tidak tahu kemana uangnya," tutur pelaku.

Ibu tamatan SMA itu menuturkan, dirinya bekerja di mini market itu selama tiga tahun terakhir dan dipercaya menjadi asisten kepala toko serta dipercaya memegang kunci brankas toko.

"Saya khilaf karena utang banyak dan kena tagih terus, saya menyesal," katanya seraya mengatakan anaknya masih berumur 9 bulan.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved