Karhutla 2019
Kabut Asap Mengakibatkan Udara Palembang Tidak Sehat, Mata Perih dan Rawan ISPA
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Semakin hari udara di Palembang penuh oleh kabut asap tebal
Penulis: Irkandi Gandi Pratama |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Semakin hari udara di Palembang penuh oleh kabut asap tebal.
Akibatnya Palembang masuk dalam kondisi udara tidak sehat.
Berdasarkan dari data BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Sumatera Selatan, kondisi kabut asap yang terjadi khususnya di Palembang, terjadi sepanjang hari.
Namun, lebih tebal dan sangat menganggu kesehatan yakni di malam hari.
Seperti halnya tadi malam hingga menjelang dinihari, Kamis (12/9/2019).
Sekitar pukul 01:00 Wib, partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10 mikron (mikrometer) atau biasa disebut PM 10, sempat berada di level berbahaya yakni 366.90 mikrogram per meter kubik.
• Sidang DKPP Putuskan Tolak Laporan Soal KPU dan Bawaslu Muba, Ini Tanggapan Pelapor
Sekitar pukul 02.00 sampai 03.00WIB, PM 10 berada di level sangat tidak sehat dengan berada di angka 326.60 mikrogram per meter kubik.
Sehingga, hal tersebut menandakan bahwa Palembang dalam kondisi udara yang buruk dan bisa memacu masyarakat terkena penyakit khususnya ISPA (Saluran Pernafasan).
Pada pagi hari hingga menjelang sore kabut asap juga selimuti kota Palembang.
Dari hasil pantauan Tribunsumsel.com di sekitar kawasan Jembatan Ampera kabut asap tebal terlihat jelas, sehingga banyak masyarakat yang mengeluhkan perih pada mata terutama saat berkendara.
"Kabut asap ini mengganggu jarak pandang, apalagi kalau pagi sangat pendek sekali penglihatan, takutnya nanti terjadi kecelakaan bagi pengendara," terang Rudi salah satu pengendara sepeda motor.
• Jelang Pemakaman Habibie di Kalibata, Bunga Citra Lestari Tertunduk di Sisi Jasad Presiden ke-3 RI
"Bukan cuma itu saja, kabut asap juga sebabkan mata saya perih kadang juga sesak nafas," timbal Ani selaku penumpang
Sementara itu, berdasarkan surat edaran nomor 420/SMA/Disdik/2019 perihal imbauan kepada kepala sekolah SMA/SMK di Sumsel memuat tentang tiga pilihan kebijakan yang dapat dilakukan pihak sekolah guna menyikapi kabut asap yang terjadi di Sumsel.
Kebijakan tersebut diantaranya adalah sekolah yang udaranya masuk dalam katagori baik, sedang dan buruk.
Jika pihak sekolah menyatakan udara dalam kategori baik dan sedang, maka siswa tetap belajar seperti biasanya di sekolah.
• Prada DP Kembali Dimaki Keluarga Vera Oktaria Saat Sidang Pembunuhan: Semoga Kamu Cepat Mati