Hacker Tulung Selapan Bobol Bank Sampai Belasan Miliar Ini Kata OJK Sumsel  

Penangkapan dua pelaku sindikat pembobol rekening bank milik pemerintah di Sumatera Selatan oleh seorang mahasiswa

Penulis: Hartati | Editor: Prawira Maulana
Kompas.tv
Mahasiswa Pembobol Rekening Bank di Palembang 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Hartati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Penangkapan dua pelaku sindikat pembobol rekening bank milik pemerintah di Sumatera Selatan oleh seorang mahasiswa yang menyebabkan kerugian bank senilai Rp 16 miliar.

Pembobolan bank melalui aplikasi e-commerce atau perdagangan elektronik pelaku membuat bank milik pemerintah itu rugi miliaran rupiah menggunakan virtual account kedua tersangka yang tidak berkurang nilainya namun transaksi sukses.

Menanggapi kejadian ini, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Panca Hadi Suryanto enggan mengomentari panjang lebar aksi hacker tersebut karena masih akan menganalisa bagaiamana kejadian sebenarnya.

"Saya masih cek banknya untuk mengetahui modusnya," ujarnya singkat ketika dikonfirmasi, Rabu (11/9/2019).

 Tulung Selapan merupakan daerah yang cukup sulit dijangkau.

Akses jalan sering sekali rusak untuk menuju Tulung Selapan. Tapi meski begitu ternyata daerah Tulung Selapan menjadi tempat asal para pembobol bank dan kejahatan skimming.

Kemarin Mabes Polri merilis dua orang asal Tulung Selapan yang berhasil membobol aplikasi keuangan dan bank hingga Rp 16n miliar.

Dua tersangka ini menambah panjang deretan kasus kejahatan perbankan dan penipuan yang merupakan bagian dari sindikat Tulung Selapan.

Seorang mahasiswa di Palembang berinisial YA, ditangkap anggota Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri.

Warga Dusun Petaling RT 01 RW 01 Petaling Tulung Selapan OKI ini, ditangkap karena telah melakukan pembobolan rekening milik bank BUMN senilai Rp 16 miliar.

Polisi tidak hanya mengamankan YA (24) saja, rekannya yang juga ikut dalam beraksi untuk membobol rekening bank BUMN berinisial RF (23) juga ikut diamankan.

RF yang diketahui bekerja sebagai karyawan swasta warga Jalan Residen H Abdul Rozak No 54 Kelurahan Bukit Sangkal Kecamatan Kalidoni Palembang ini,

diamankan karena ikut serta dalam melakukan pembobolan rekening bank.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi melalui Kasubbid Penmas AKBP Ali Ansori ketika dikonfirmasi membenarkan adanya penangkapan dua warga Sumsel dari Bareskrim Mabes Polri karena terlibat dalam kasus pembobolan rekening milik bank

"Polda Sumsel hanya memback up dari penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri untuk melakukan penangkapan terhadap kedua tersangka.

Keduanya sudah dibawa ke Jakarta, karena penyelidikan dilakukan Mabes Polri," ujarnya.

YA dan RF, diamankan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri, Senin (9/9/2019). Berdasarkan informasi, bila keduanya diamankan di dua lokasi yang berbeda di Palembang.

"Kedua tersangka sudah dibawa ke Mabes Polri," pungkasnya.

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menciduk dua tersangka berinisial YA (24) dan RF (23) yang melakukan pembobolan bank BUMN melalui aplikasi Kudo.

Kanit I Subdit I Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Kompol Ronald Sipayung, mengatakan keduanya memanfaatkan celah keamanan yang ada di aplikasi Kudo maupun bank BUMN.

Dua Tersangka Pembobol Bank BUMN di Palembang
Dua Tersangka Pembobol Bank BUMN di Palembang (Tribunsumsel.com)

Pembobolan itu dilakukan keduanya terhitung sejak 3 Desember 2018 lalu hingga awal Juli 2019. Adapun mereka membobol uang bank sebesar Rp 1,3 miliar.

"Dua tersangka ini telah membobol Rp 1,3 miliar lewat aplikasi Kudo. Total keseluruhan kerugian bank BUMN ini adalah Rp 16 miliar dari beberapa sindikat ya.

Dua orang ini baru satu sindikat, masih ada yang lainnya yang masih kami kejar," ujar Ronald, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2019).

Awalnya, kasus ini terungkap lantaran adanya aduan dari pihak bank yang enggan disebut namanya, terkait anomali transaksi melalui aplikasi Kudo pada 3 Desember 2018.

Ia menyebut seolah-olah transaksi yang dilakukan tersangka berhasil dilakukan.

Namun, saldo tersangka di aplikasi Kudo tetap tak berkurang meski telah melakukan transaksi.

"Jadi pelaku ini berhasil melakukan transaksi lewat aplikasi itu, namun saldo di aplikasi itu tetap ada, tidak berkurang.

Sementara semua transaksi yang dilakukan pelaku status berhasil. Jadi kan bank yang harus membayar itu semua, karena aplikasi ini bekerja sama dengan bank," ucapnya.

Adapun hasil kedua tersangka membobol bank hingga Rp 1,3 miliar digunakan untuk membeli sejumlah barang dan benda mewah, seperti mobil, notebook, jam tangan hingga properti.

Lebih lanjut, Ronald mengatakan pihaknya masih terus memburu pelaku lain yang menyebabkan bank BUMN itu mengalami total kerugian hingga Rp 16 miliar.

"Dari jaringan sindikat ini, masih ada dua orang yang belum ditangkap dan sudah masuk DPO. Masih ada sindikat lainnya yang masih kami kejar juga," tandasnya.

Daerah Tulung Selapan

ekali lagi nama Tulung Selapan disebut-sebut dalam kasus yang berhubungan dengan perbankan.

Kali ini bahkan ada dua orang asal Tulung Selapan yang ditangkap Mabes Polri karena membobol sebuah aplikasi keuangan bernama Kudo yang kemudian merugikan sebuah bank.

Tulung Selapan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, Indonesia. Kecamatan ini dulunya meliputi kecamatan Tulung Selapan (Induk) dan Kecamatan Cengal (kecamatan pemekaran).

Kecamatan Tulung Selapan merupakan kecamatan memiliki luas wilayah terbesar di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Meski berada di Kabupaten OKI, namun Tulung Selapan lebih cepat dijangkau dari Kota Palembang.

Baik menggunakan jalur darat maupun jalur perairan.

 Mahasiswa Asal Tulung Selapan OKI Bobol Rekening Bank BUMN Rp 16 M, Ini Identitasnya

Lokasi Tulung Selapan dari Google Map

Tulung Selapan berada pada bagian timur Sumatera Selatan dan beberapa daerahnya berada di pinggir Selat Bangka.

Beberapa tahun terakhir banyak pembobol bank, penipuan undian dan penipu telepon berasal dari Tulung Selapat. 

Mungkin beberapa diantara kita pernah ditelepon oleh orang yang mengaku petugas dari aplikasi tertentu atau perusahaan tertentu yang mengabarkan kita mendapat hadiah.

Kalau didengar operator penipu itu menggunakan bahasa Indonesia dengan logat khas. Berdasarkan penelusuran Tribun, beberapa penipu dengan sura khas itu ada yang berada dari Tulung Selapan OKI.

 Mahasiswa Asal Tulung Selapan OKI Bobol Rekening Bank BUMN Rp 16 M, Ini Identitasnya

Pernah Ditangkap Satu Rombongan

Sebelum kasus pembobolan yang dilakukan RF dan AY, ada kasus menonjol yang melibatkan banyak warga Tulung Selapan.

Sebanyak 29 orang yang diduga merupakan sindikat pembobol uang di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) berhasil diamankan jajaran Unit I Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel.

Ke-29 orang yang rata-rata berasal dari daerah Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tersebut, berhasil diamankan saat melakukan aksinya di gerai ATM yang berada di RSMH Palembang, Kamis (3/3/2015) lalu sekitar pukul 02.00.

Dari penangkapan tersebut, setidaknya berhasil diamankan berbagai barang bukti berupa puluhan ATM, buku tabungan, KTP, ponsel, sim card, uang tunai, dompet serta tiga unit mobil.

Menurut keterangan seorang Satpam RSMH Palembang yang enggan menyebutkan namanya, berhasilnya diamankan sindikat tersebut berawal saat adanya seorang rekannya yang curiga terhadap rombongan para pelaku yang masuk ke dalam gerai ATM secara berombongan dalam waktu yang lama sekitar pukul 02.00.

Modusnya

Sementara itu, menurut keterangan seorang pelaku, Rison (35) saat ditemui di Polda Sumsel, ia tidak membobol ATM melainkan hanya mentransfer uang dari ATM miliknya ke rekening E-cash (rekening hp) miliknya.

 Mahasiswa Asal Tulung Selapan OKI Bobol Rekening Bank BUMN Rp 16 M, Ini Identitasnya

"Saya hanya mentransfer saja dari ATM saya ke E-cash. Tapi saat mentransfer itu ATM sedang dalam offline sehingga saldo di ATM tidak berkurang dan saldo di rekening I-cash tetap terisi," jelasnya.

Setelah saldo di rekening E-cash terisi, dikatakan Rison, ia pun langsung menariknya secara tunai.

"E-cash bisa dari ponsel dan tanpa ATM. Ke ATM hanya untuk menarik saja karena di ATM sudah ada programnya dan tinggal pilih," terangnya.

Bobol BRI

Pada tahun 2018 lalu Direktur Digital Banking dan Teknologi Bank Rakyat Indonesia Indra Utoyo mengungkapkan fenomena mencengangkan terkait pembobol bank.

Mantan direktur PT Telkom itu mengungkapkan ada satu kampung di Sumatera Selatan yang warganya berkomplot membobol bank.

Dalam rilis Polda Metro Jaya yang dirilis Sabtu (17/3) kemarin, kecerdikan pelaku dengan cara Skiming itu akhirnya terungkap.

Menurut Indra, keberadaan komplotan pelaku berada di daerah Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

 Mahasiswa Asal Tulung Selapan OKI Bobol Rekening Bank BUMN Rp 16 M, Ini Identitasnya

Lokasi tersebut menjadi sarang pelaku kejahatan perbankan.

Salah satunya mengatasnamakan BRI dengan modus pengiriman one time password (OTP) untuk transaksi di e-commerce.

 Mahasiswa Asal Tulung Selapan OKI Bobol Rekening Bank BUMN Rp 16 M, Ini Identitasnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved