Berita Palembang
Saat Konflik KPAI dan PB Djarum, Ibu Bayi Kembar 4 di Palembang Ingin Anaknya jadi Atlet Bulutangkis
langkah bahagianya Kristina berhasil melahirkan bayi kembar 4 sekaligus, Selasa, (10/9/2019). Kristina melahirkan bayi kembar empat secara normal.
TRIBUNSUMSEL.COM - Alangkah bahagianya Kristina berhasil melahirkan bayi kembar 4 sekaligus, Selasa, (10/9/2019)
Kristina melahirkan bayi kembar empat secara normal.
Ibu muda warga Palembang ini melahirkan empat bayi sekaligus, diantaranya dua laki-laki dan dua perempuan.
Kristina melahirkan bayi kembar empat dengan jenis kelamin dua laki-laki dan dua perempuan.
Koordinator Humas RSMH Palembang, Suhaimi dalam rilisnya menerangkan, keempat bayi itu merupakan anak pertama.
Kristina yang menikah pada Bulan Agustus 2018 tidak menyangka akan melahirkan bayi kembar 4 karena dia mengetahui akan melahirkan bayi kembar 4 saat usia kandungannya 8 minggu.
"Pagi 9 September 2019 Kristina melahirkan di RSMH secara normal (tidak Caesar)," jelasnya.
Dia menuturkan bahwa memang rencananya akan Caesar namun dokter menyarankan sebaiknya melahirkan secara normal
Saat ini Keempat bayinya cukup sehat dan telah diberi nama masing masing yang perempuan Stevani Purwanto dam Stevia Purwanto,
Sedangkan untuk anak laki-laki diberi nama Stevanus Purwanto dan Stevanu Purwanto.
Dia berharap semua anak-anak sehat, tumbuh dengan baik dan cerdas Ia berkeinginan, saat dewasa nanti yang anak laki-laki menjadi atlet bulutangkis nasional,
Berprestasi di tingkat dunia dan mengharumkan nama negara, sedangkan yang perempuan biar manjadi pramugari.
Keinginan Kristina untuk menjadikan anaknya atlit bulutangkis seolah menjadi pecutan ditengah konflik KPAI dan PB Djarum
Seperti diketahui PB Djarum merupakan wadah bagi para calon atlit bulutangkis
Melalui audisi umum beasiswa Djarum, banyak atlit berprestasi lahir.
Seperti nama Kevin Sukamuljo, Mohammad Ahsan, dan banyak lainnya
Orangtua Peserta PB Djarum Syok & Kecewa Audisi Dihentikan 'Bagi yang Miskin, Beasiswa Itu Anugerah'
Kekecewaan orangtua atlet bulutangkis mengetahui audisi PB Djarum dihentikan mulai tahun depan.
Seiring kabar dihentikannya audisi PB Djarum mulai tahun 2020 mendatang, banyak orangtua atlet bulutangkis yang berprestasi datang untuk memastikan kabar tersebut.
Di antara para orangtua atlet mengaku syok dan bingung akan keberlanjutan masa depan anak-anak mereka yang berprestasi di bulu tangkis dan bisa menemukan jalan berkat PB Djarum.
Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis yang digelar oleh klub PB Djarum rencananya akan dihentikan mulai tahun 2020 mendatang.
Keputusan yang dikonfirmasi oleh Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, itu langsung direspon oleh beberapa perwakilan klub bulu tangkis, orangtua atlet, dan sejumlah pencinta bulu tangkis.
Mereka pun dipertemukan oleh salah satu pelatih PB Djarum yang juga eks pebulu tangkis, Fung Permadi.
Parjimin, salah satu wali murid yang berasal dari Boyolali, merasa sangat kecewa dengan adanya keputusan dihentikannya audisi Djarum.
"Kami sangat sedih jika tahun depan benar-benar tidak ada Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis PB Djarum," ujar Parjimin yang dikutip dari Tribunjateng, Minggu (8/9/2019).
"Pihak KPAI yang mengatakan jika adanya eksploitasi anak itu yang bagaimana, mohon dijelaskan," kata Parjimin.
Parjimin menyatakan bahwa dia sangat menolak dengan adanya keputusan tersebut.
Dia beserta orangtua lainnya memohon agar audisi tersebut terus diselenggarakan oleh PB Djarum.
"Jika tidak ada audisi arahnya mau ke mana. Dengan adanya audisi ini sangat membantu untuk menyalurkan anak-anak yang berprestasi," kata Parjimin.
"Bagi orangtua yang miskin, anak-anak mereka yang tersalurkan dan mendapat beasiswa adalah sebuah anugerah."
Sementara itu Aris Amaludin, orangtua wali yang berasal dari Banjarnegara, mengatakan jika keputusan tersebut sangat membuatnya kecewa dan sedih.
"Djarum memang identik dengan rokok, tetapi harus dibedakan mana bisnis dan mana yang prestasiprestasi," kata Aris.
"Jangan membuat sensasi dan memotong prestasi.
Indonesia itu salah satu prestasi dunianya adalah bulu tangkis," ucap dia melanjutkan.
Lebih lanjut, Aris mengatakan jika audisi yang terbuka dan transparan sampai hari ini hanyalah PB Djarum.
"Ketika KPAI membuat opsi lain lalu apa, kalau KPAI bisa memberikan sponsor yang lebih besar tidak masalah," tambahnya.
Aris mengatakan jika semestinya ada semacam audiensi terlebih dahulu.
Sejumlah orangtua wali mempertanyakan bagaimana dengan nasib anak-anak yang sudah dilatih dan berproses sedemikian rupa jika audisi Djarum benar-benar ditiadakan.
Imbasnya diyakini akan sangat terasa sekali bagi anak-anak dan para orangtua.
Selain itu, Isparyanto dari Kebumen mengatakan, dihentikannya audisi Djarum akan berimbas pada kejuaraan kabupaten (kejurkab) yang nantinya juga bisa dihentikan.
"Kejuaraan kabupaten ini kan sponsornya juga salah satunya dari Djarum Foundation."
"Bisa saja nanti ada kemungkinan akan di stop dan tidak ada dukungan dari Djarum Foundation lalu kita mau bagaimana," ujar dia