Berita Muara Enim

Kisah Sukses Kades Prabumenang Yusuf Efendi, Bangun Kantor Polisi Setelah Dirampok Rp 3 Miliar

Menjadi kepala desa (kades) sekaligus pengusaha sukses, tak membuat pria yang memiliki nama Yusuf Efendi ini lupa diri

Penulis: Ika Anggraeni |
Istimewa
Yusuf Efendi, Kades Prabumenang bersama keluarga 

TRIBUNSUMSEL.COM,MUARAENIM-Menjadi kepala desa (kades) sekaligus pengusaha sukses, tak membuat pria yang memiliki nama Yusuf Efendi ini lupa diri.

Di balik kesuksesannya tersebut, tersimpan banyak cerita getir yang pernah dialami.

Bermula sejak menikah, Yusuf dan Istrinya Parlena Wati, karena tak memiliki banyak harta dan ingin mandiri, memilih tinggal di kantor PTPN yang tak dihuni lagi di Desa Prabumenang.

"Saat itu saya bekerja serabutan, mulai dari jadi tukang ojek,hingga menjadi calo material bangunan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,"

"Dengan menjadi calo bangunan itu, saya mendatangi kebun-kebun masyarakat untuk membeli kayu dan mengisi-ngisi beberapa panglong kayu,"katanya.

Mengenal Sosok Aris Saputra, Kasat Pol PP Sumsel Kolektor Piring dan Mug dari Berbagai Negara

Dikatakan Yusuf, saat itu ia melihat satu panglong yang berada di desa Lecah Kecamatan Lubai Ulu.

Ip kemudian terinspirasi untuk membuka panglong kayu sendiri.

"Saya berfikir bahwa pemilik panglong tersebut saja berasal dari luar Sumsel, namum dia berhasil merintis panglong kayunya menjadi besar,"

"Kenapa saya sebagai putra daerah tidak bisa, dari situ muncul ide untuk membangun bisnis panglong kayu,"katanya.

Mengenal Freni Listiyan Kepala Sekolah Termuda di Prabumulih, Anak Sopir dengan Segudang Prestasi

Dijelaskannya kemudian, berbekal uang yang didapat dari hasil menjadi calo bangunan, ia terus mengumpulkan uang untuk membuat izin pendirian panglong kayu ke Gubernur.

"Setelah izin keluarlah saya mulai merintis usaha panglong sekitar tahun 2009, dan Alhamdulilah sejak itu dengan keuletan, usaha ini terus maju dan berkembang sampai saat ini,hingga saya terpilih menjadi kades Prabumenang selama dua periode, "katanya.

Ia juga mengatakan meskipun kesuksesan tersebut sudah diraihnya, sekitar tahun 2010,ia dan keluarganya diberi ujian oleh sang kuasa.

"Kami kedatangan tamu yang tak diundang, rumah kami disatroni komplotan perampok bersenjata sekitar 13 orang dengan menggunakan sebo yang waktu itu sekitar pukul 03.00 Wib,"

"Saat itu kami sedang tertidur lelap dan terbangun disaat para perampok itu sudah masuk ke dalam kamar,"katanya.

Mengenal Sosok Sindu Saksono, Dokter Bedah Anak di Palembang yang Bercita-cita Jadi Chef

Tak hanya itu lanjutnya karena tak berhasil menemukan benda berharga, akhirnya para perampokpun memaksa Yusuf untuk menujukkan lokasi di mana ia menyimpan harta bendanya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved