Bupati Muaraenim Ditangkap KPK
OTT KPK di Muara Enim, Ini Nama 4 Orang Ditangkap, Bupati Ahmad Yani Dibawa Setelah Pimpin Rapat
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap sejumlah pejabat di Kabupaten Muara Enim terkait suap proyek, Senin (3/9/2019
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap sejumlah pejabat di Kabupaten Muara Enim terkait suap proyek, Senin (3/9/2019).
Sejumlah nama dikabarkan tersandung kasus tersebut.
Diantaranya adalah AY, yang merupakan Bupati Muaraenim Ahmad Yani yang belum genap setahun menjabat.
Selain itu tersiar kabar bahwa dua orang pejabat lainnya adalah AM yang diduga merupakan kepala bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan di dinas PUPR Kabupaten Muaraenim.
Sedangkan satu pejabat lainnya berinisial R namun belum di ketahui pasti untuk jabatan R di dinas PU PR Kabupaten Muaraenim.
• Bupati Muaraenim Ditangkap KPK, Mawardi Yahya: Sudah Sering Diingatkan Untuk Hati-hati
Sejumlah ASN yang ditemui Tribunsumsel.com di dinas PUPR bungkam terkait adanya OTT oleh KPK tersebut.
Sementara dari pihak pengusaha yang dicokok KPK diduga berinisial RB, dari informasi di lapangan, RB merupakan salah satu pemain lama yang kerap mendapat dan mengerjakan proyek dari Pemkab Muaraenim.
Dari informasi di lapangan juga beredar bahwa Bupati Muaraenim ditangkap setelah KPK lebih dulu melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap dua pejabat Dinas PUPR Muaraenim dengan Pengusaha RB disebuah hotel di kota Palembang.
Setelah itu diperkirakan, Senin, (1/9/2019) sekitar pukul 18.00 Wib, tim dari KPK datang ke Pemkab Muaraenim.
Setelah memimpin rapat staf di ruang rapat Bappeda Muaraenim, Ahmad Yani langsung dibawak KPK ke Jakarta.
Tidak hanya membawa Orang nomor 1 Muaraenim saja, tim KPK juga menyegel tiga ruangan yakni ruang kerja bupati Muaraenim, dan dua ruang kerja Kabid di dinas PUPR Muaraenim.
• Ahmad Yani Ditangkap KPK, Ketua Demokrat Sumsel : Cukup Ini Terakhir, Setop Bermain Proyek
Diketahui sebelum dijemput KPK, Bupati Muaraenim sejak pagi masih menghadiri sejumlah acara diantaranya pada pukul 08.00, ia dan Wabup menghadiri acara Uji Gas Emisi dihalaman Pemkab Muaraenim.
Sekitar pukul 10.00, Bupati Muaraenim menghadiri rapat paripurna di DPRD Muaraenim.
Kemudian sekitar pukul 14.00 Wib ia memimpin rapat staf hingga pukul 17.30 Wib.
Seorang ASN di lingkungan Pemkab Muaraenim yang enggan disebutkan namanya mengaku tak menyangka adanya peristiwa tersebut.
"Info yang beredar bahwa pak Bupati kena OTT di Pelembang, padahal setahu kami, kemarin dia memimpin rapat staf sampai sore, makanya kami terkejut saat baca berita bahwa Bupati kena OTT, jujur saja shock," katanya.
Penjelasan KPK
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan, empat orang tersebut terdiri dari Bupati Muara Enim Ahmad Yani, pejabat pengadaan, dan pihak swasta.
Menurut Basaria, mereka sudah dibawa secara bertahap ke Gedung Merah Putih KPK sejak Senin pada pukul 22.35 WIB hingga Selasa pagi tadi.
"Pihak yang diamankan dalam kegiatan ini dalam proses pemeriksaan intensif di Kantor KPK," ujar Basaria dalam keterangan tertulis yang diterima kompas,com, Selasa (3/9/2019).
Selain mengamankan empat orang tersebut, kata Basaria, tim KPK mengamankan uang sekitar 35.000 dollar Amerika Serikat (AS).
• Anak Bupati Muaraenim Bantah Ayahnya Kena OTT KPK, Naufal: Dibawa Sebagai Saksi Bukan OTT
"Kami duga uang ini terkait proyek di dinas PU setempat. Kami duga terdapat transaksi antara pihak pejabat pemkab dan swasta terkait proyek pembangunan di sana," kata dia.
KPK akan menentukan status hukum empat orang yang diamankan dalam waktu 1x24 jam.
"Rencana hari ini akan disampaikan informasi lebih rinci melalui konferensi pers di KPK," kata Basaria.
KPK menduga, ada transaksi suap terkait proyek yang melibatkan Ahmad Yani.
Diduga, proyek yang menjadi permasalahan ini merupakan proyek dinas pekerjaan umum setempat.
Pihak KPK menduga ada transaksi antara pejabat pemkab dan pihak swasta terkait proyek pembangunan di Muara Enim. (kompas.com/redaksi tribunsumsel.com)