Inilah Foto Amukan Ibu Vera Oktaria Saat Prada DP Keluar Pengadilan Militer, Lihat Reaksi Prada DP

Usai sidang lanjutan dalam agenda Pledoi (Pembelaan), ibu Vera Oktaria mengamuk, Kamis (29/8/2019).

Penulis: Irkandi Gandi Pratama | Editor: Prawira Maulana

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Usai sidang lanjutan dalam agenda Pledoi (Pembelaan), ibu Vera Oktaria mengamuk, Kamis (29/8/2019).

Saat itu Prada DP digiring keluar dari gedung pengadilan menuju mobil tahanan.

Suhartini, ibu Vera Oktaria sudah menunggu Prada DP. Ia pun mengamuk.

"Hei kau fitnah Vera, kau cegat Vera di jalan, kam***ng kau," teriak Suhartini.

Mendengar hal itu, semua mata terarah ke ibu korban, dan aparat TNI yang berjaga langsung meredam hal itu agar tidak terjadi keributan.

Suhartini, ibu almarhumah Vera Oktaria mengamuk pada Prada DP.
Suhartini, ibu almarhumah Vera Oktaria mengamuk pada Prada DP. (IRKANDI/TRIBUNSUMSEL.COM)
Suhartini, ibu almarhumah Vera Oktaria mengamuk pada Prada DP.
Suhartini, ibu almarhumah Vera Oktaria mengamuk pada Prada DP. (IRKANDI/TRIBUNSUMSEL.COM)

Prada Deri Pramana (Prada DP) menyampaikan pembelaan terhadapnya secara langsung pada lanjutan sidang di Pengadilan Militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (29/8/2019).

Ketua majelis hakim Letkol Chk Khazim SH, bertanya kepada Prada DP apakah akan menyampaikan pembelaan secara lisan atau tulisan.

"Siap, secara lisan yang mulia,"kata Prada DP.

Ketua majelis hakim meminta Prada DP berdiri dan mengucapkan pembelaan yang ingin disampaikannya.

Ada beberapa poin pembelaan yang disampaikan Prada DP dalam kesempatan tersebut.

 Awalnya Tenang, Ibu Vera Oktaria Mendadak Ngamuk Saat Prada DP Keluar, Kamu Harus Dihukum Mati

Dia mulai menyampaikan pembelaannya dengan mengatakan, membunuh Vera Oktaria yang tak lain adalah kekasihnya sendiri merupakan tindak pidana yang pertama kali dilakukannya.

"Saya tidak pernah melakukan tindak pidana. Mungkin ini adalah yang terakhir. Saya juga tidak tahu bagaimana jalannya persidangan,"ujarnya.

Kemudian Prada DP menyebutkan alasannya kabur saat mengikuti pendidikan infantri di Baturaja dikarenakan keberatan diikut sertakan dalam pemilihan tim komando.

Dia juga mengaku alasan tersebut salah satunya dikarenakan Prada DP pernah berkelahi dengan teman satu angkatannya selama masa pendidikan.

 Inilah Foto Amukan Ibu Vera Oktaria Saat Prada DP Keluar Pengadilan Militer, Lihat Reaksi Prada DP

"Saya juga sudah menolak untuk mengikuti tes komando namun tetap diarahkan untuk ikut,"ucapnya.

Selain itu secara gamblang, Prada DP menyatakan tidak suka terhadap kesaksian yang disampaikan oleh saksi enam yakni Imelda.

Sebagaimana diketahui dalam kesaksiannya, Imelda yang merupakan tetangga sekaligus teman Vera sejak kecil mengungkapkan bahwa Prada DP pernah mengancam tidak segan akan membunuh Vera apabila hubungan mereka putus di tengah jalan.

"Saya benar-benar saya tidak suka pada saksi enam. Soalnya saya tidak pernah bilang ke Vera kalau kamu ada pacar lain akan saya bunuh,"ujarnya.

 Sertu Rikson Gugur di Papua, Tetangga Sangat Kehilangan Sosok Baik dan Dekat dengan  Masyarakat

"Dia (Imelda) memang tidak senang sama saya. Dia tidak tahu apa-apa tentang hubungan saya dan Vera,"ujarnya.

Atas pernyataan tersebut, ketua majelis hakim mempertanyakan kenapa Prada DP tidak menyampaikan keberatan pada saat pemeriksaan.

Sebab proses pemeriksaan telah selesai dan tidak ada yang dihalang-halangi. Termasuk untuk terdakwa menyampaikan keberatannya.

Prada DP menjawab dia tidak tahu dan bingung harus melakukan apa saat persidangan.

"Soalnya saya bingung mau membantah bagaimana yang mulia,"ujarnya.

Kembali Prada DP menegaskan dirinya sama sekali tidak ada niat untuk membunuh Vera.

Dia mengaku rasa cintanya kepada Vera sangat besar sehingga tidak mungkin ada rencana sedikitpun untuk membunuhnya.

 Prada DP vs Oditur Militer: Pantaskah Prada DP Dihukum Sampai Mati di Penjara

"Waktu sekolah, saya pernah ada cekcok dengan teman sekelas karena Vera. Bukan Vera yang saya pukul malah teman saya itu. Saya tidak mungkin akan menyakiti Vera,"ungkapnya.

Prada DP mengaku khilaf telah membunuh Vera. Perbuatan itu diakuinya terjadi karena tidak bisa mengontrol emosi sehingga terjadilah perbuatan keji tersebut.

"Dan yang dibacakan oleh oditur, saya punya rencana buka hp Vera dengan niat kalau ada chat cowok lain akan saya bunuh. Saya saja tidak tahu kalau Vera ada hp. Emosi saya memuncak waktu dengar dia ngaku hamil,"ujarnya.

"Saya tidak ada unsur kesengajaan untuk membunuh,"tegas Prada DP.

Setelah itu, Prada DP kembali tidak kuasa menahan air matanya dalam persidangan.

Dia kembali terisak menangis tertunduk dihadapan majelis hakim dan mengaku sangat menyesali perbuatannya.

"Saya sangat menyesal yang mulia,"ujarnya.

Ketua majelis hakim lantas bertanya mengenai harapan yang ingin disampaikan Prada DP dalam persidangan.

"Saya berharap bisa minta maaf sama ibu dan keluarga Vera. Saya juga mohon dipertimbangkan keringanan hukuman buat saya yang Mulia,"ujar Prada DP sembari terisak menangis.

Sidang Prada DP kembali ditunda Kamis depan dengan agenda mendengar tanggapan dari Oditur (Replik) pada Kamis (5/9/2019) mendatang.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved