Serda Rikson Gugur di Papua

Breaking News: Gugur di Papua, Jenazah Serda Rikson Edi Diperkirakan Tiba di Palembang Malam Ini

Jenazah Serda Rikson Edi Chandra dari Yonkav 5 DPC Karang Endah Kodam II Sriwijaya sudah diberangkatkan dari Papua menuju Palembang

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Prawira Maulana
M ARDIANSYAH/TRIBUNSUMSEL.COM
Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan didampingi Kasi Metak Pendam II Sriwijaya Mayor CAJ Herry saat jumpa pers di Makodam II Sriwijaya, Kamis (29/8/2019). 

“Ada 5 yang terkena panah dan salah satunya meninggal. Hingga saat ini situasi mencekam,” ungkap dia.

Dari informasi, ratusan massa yang menggelar aksi unjuk rasa berupaya menyampaikan aspirasi tertulisnya kepada bupati.

Namun bupati belum berada ditempat sehingga massa mulai marah dan menyerang aparat.

Aksi unjuk rasa di Deiyai hari ini adalah yang kedua kalinya.

Sebelumnya aksi yang sama berlangsung 24 Agustus lalu diikuti ribuan massa.

Bahkan massa sempat mengibarkan bendera bintang kejora (symbol Papua Merdeka) ditengah lapangan.

Bahkan aksi unjuk rasa bersamaan seperti di Paniai pasa saat itu, massa menuntut Bupati Paniai menantangani persetujuan akan Refrendum Di Papua.

Laporan Mabes Polri

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengkonfirmasi adanya enam aparat keamanan menjadi korban dalam kontak senjata di wilayah Deiyai, Papua, Rabu (28/8/2019).

Dedi menyebut 1 anggota TNI Angkatan Darat gugur dalam kontak senjata tersebut.

Sementara lima anggota Polri terluka akibat panah.

"1 anggota TNI AD gugur, ada tambahan 5 anggota Polri terluka (akibat) panah," ujar Dedi, di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (28/8/2019).

Ia menjelaskan awal mula kontak senjata terjadi akibat unjuk rasa yang dilakukan 150 orang dengan tuntutan meminta bupati setempat menandatangani persetujuan referendum.

aat itulah, tiba-tiba massa berjumlah ribuan datang dengan membawa senjata tajam dan menyerang aparat keamanan.

Sementara itu, terkait adanya korban dari masyarakat sipil, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu mengaku berita tersebut belum dapat dikonfirmasi kebenarannya.

"Jadi informasi tersebut masih terus akan dicek oleh Polda Papua," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya terus berupaya mengendalikan dan mengamankan aksi massa tersebut.

Bersama tokoh masyarakat dan pemerintah daerah pihaknya mengimbau warga untuk tak terprovokasi sehingga tercipta suasana kondusif.

"Saat ini diupayakan semaksimal mungkin supaya situasi kondusif di wilayah tersebut," katanya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved