Inilah Para Pemakai Pembunuh Bayaran: Dari Tika Herli, Aulia Kesuma dan Siska Sarangheo, Semua Keji

Ketiga pembunuhan yang melibatkan pembunuh bayaran ini menurut catatan redaksi Tribunsumsel.com sungguh keji.

Editor: Prawira Maulana
ISTIMEWA
Siska, Aulia Kesuma dan Tika Herli. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus pembunuhan dengan para para pembunuh bayaran belakangan ini terus terjadi di Indonesia.

Yang terbaru adalah kasus Aulia Kesuma dan Siska Sarangheo.

Ketiga pembunuhan yang melibatkan pembunuh bayaran ini menurut catatan redaksi Tribunsumsel.com sungguh keji.

Lihat saja bagaimana Tika Herli cs, janda muda dari Pagaralam yang membunuh ibu dan anak Ponia dan Silvia lalu membuangnya dari atas tebing.

Lalu ada Aulia Kesuma yang membakar mayat suami dan anak tirinya dalam mobil.

Lalu ada biduan waria yang juga selebgram Siska Sarangheo yang memukul dengan batu kepala Ipung.

Berikut rincian tiga kasus itu.

1. Tika Herli Cs

Tika Herli (31) divonis hakim pengadilan negeri Pagaralam dengan hukuman mati. Tika membunuh Ponia dan anaknya karena perkara utang piutang.

Tak sendiri, dua pelaku lainnya yakni Riko (20) juga divonis serupa. Seorang lagi bernama Jefri (17) sudah lebih dulu divonis dengan hukuman 10 tahun.

Keduanya terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pembunuhan berencana terhadap Ponia (31) dan anaknya Selvia (13)

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kota Pagaralam dengan Hakim Ketua, M Martin Helmi SH, Anggota hakim I Agung Hartanto SH MH, dan Anggota Hakim II Raden Anggara SH MH, dalam pembacaan keputusanya memvonis dua tersangka dengan hukuman mati.

Tika Herli (31 tahun) mengakui, ia beserta Riko (20 tahun) dan Jefri (16 tahun) sudah merencanakan pembunuhan Ponia sejak 10 hari sebelum aksi pembunuhan tersebut.

"Di dalam mobil ada Jefri dan Selvia, saat hendak memasukan jasad Ponia ke mobil Selvia sempat hendak melarikan diri. Namun berhasil ditangkap dan langsung dipukul menggunakan kayu sebanyak tiga kali oleh Riko dan dua kali oleh Jefri namum belum tewas."

"Kami tiba di Jembatan Endikat tersebut sekitar pukul 22.00 WIB. Kebetulan saat itu kondisi jembatan sedang sepi dan hujan. Kami membuang jasad Selvia pertama kali dan setelahnya baru Ponia," pungkasnya.

2. Aulia Kesuma Cs

Kronologi pembunuhan dan detik-detik pembakaran mayat ayah dan anak di Kawasan Sukabumi Jawa Barat terungkap sudah.

Mulai dari motif sampai modus para pelaku mengahabisi nyawa Edi Candra alias Pupung dan M Adi Pradana alias Dana dibeberkan oleh otak pelaku yakni Aulia Kesuma (AK) yang tak lain adalah istri dari Pupung dan ibu tiri Dana.

Aulia Kesuma menyewa dua pembunuh bayaran yakni Kuswanto Agus dan Muhammad Nur Sahid membeberkan semuanya.

Selain itu Aulia Kesuma juga melibatkan anak laki-lakinya yang bernama Kelvin.

Bukan Dengan senjata tajam, ayah dan anak itu dihabisi dengan racun dan dibekap mulutnya.

Berdasarkan kronologi pengakuan, para pelaku mengaku membunuh Edi dengan dengan diracun di rumahnya yang berada di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Saat itu Edi bersama anaknya, M Adi Pradana alias Dana, berada di ruangan berbeda.

"Tersangka A dan S ini kemudian memberikan racun kepada korban (Edi) diminum dengan harapan langsung meninggal. Setelah lemas dia dicek-cek ternyata itu tidak bergerak dianggap sudah meninggal," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (27/8/2019).

 Setelah membunuh Edi, istri korban yang menjadi otak pelaku, Aulia Kesuma (AK), menyuruh anak kandungnya, Geovanni Kelvin (KV), untuk membunuh anak tirinya, Dana.

Aulia Kesuma lalu mengatur siasat untuk membuat mabuk Dana sebelum membunuhnya.

Dana akhirnya dibunuh setelah dibekap Kelvin.

"Istri korban ini akhirnya menyuruh kembali anaknya inisial K menyuruh untuk anaknya korban inisial D diberi minuman keras, akhirnya mabuk dan tidak sadar dan kemudian dibekap di sana," ungkap Argo.

Setelah dua korban meninggal, Aulia dan Kelvin, bersama dua eksekutor Kuswanto Agus dan Muhammad Nur Sahid berangkat ke daerah Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat untuk membuang jasad kedua korban.

Mereka menumpang dua mobil yang berbeda.

Setelah sampai di Sukabumi, mereka memutuskan untuk membakar jasad Edi Chandra Purnama dan M Adi Pradana atau Dana di mobil.

3. Siska Sarangheo 

 Siska Sarang Heo akhirnya kembali mengaku telah membunuh Muhammad Efendi (58) alias Ipung warga Jl Yos Sudarso RT 11, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I telah ditangkap.

Ia kini sudah didtetapkan sebagai tersnagka.

Pelakunya bernama Apriyanto alias Wahab alias Siska Sarangheo. Ia ditangkap tim Buser Polres Lubuklinggau dan Unit Reskrim Polsek Lubuklinggau Barat di wilayah Tanjung Aman, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Senin (26/8) malam.

Banyak pihak penasaran dan menanti-nanti apa motif Siska Sarangheo menghabisi Ipung.

Sebab saat itu Ipung tewas mengenaskan 
dengan kondisi pecah kepala dan alami sejumlah luka tusuk.

Kata Siska, ketenaran Siska di media sosial Facebook, Instagram membuat Ipung merasa cemburu.

Sebelum kejadian Kamis (22/8) sore mereka bertengkar hebat di Pasar Inpres Lubuklinggau.

Berdasarkan pengakuan Siska kepada polisi saat pers rilis Polres Lubuklinggau motif ia menghabisi Ipung karena merasa sakit hati kepada Ipung.

"Saya sakit hati dia mengatai-ngatai saya baxx anjxx, beruk (moyet), saya sakit hati, saya bilang tunggu malam nanti," ungkap Siska pada wartawan, Rabu (28/8).

Sakit hati Siska menjadi-jadi tak kala teman Ipung mengejek Siska dengan mengatakan, Siska waria yang sok-sok cantik dan sosok ganteng, padahal mukanya sangat jelek.

"Ada ibu-ibu temannya mengatakan cak kebelagaan, cak kebeduitan, saya sakit hati," terangnya.

Kemudian malam harinya siska mengajak dua temannya untuk menghabisi Ipung.

Saat itu mereka bertiga masuk dari depan rumah dan melihat Ipung sedang tidur.

"Saat itu sekira pukul 12.30 WIB kami habisi dia, sebelum membunuh itu kami mabuk Malaga dulu," tambahnya.

Kemudian ia juga minta maaf kepada masyarakat Kota Lubuklinggau dan para folowernya di instagram.

Ia mengaku sangat menyesal telah membunuh Ipung.

"Saya minta maaf telah melakukan pembunuhan, kepada semuanya saya minta maaf ya," ujarnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved