Breaking News

Golkar Sumsel Bergejolak

Kisruh Golkar Sumsel, Pengurus Harian Protes Dicopot Lewat WA

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Penentuan nama calon Ketua DPRD Sumsel membuat internal Partai Golkar Sumsel bergejolak

TRIBUNSUMSEL.COM/ARIEF BASUKI ROHEKAN
Kandidat Ketua DPRD Sumsel dari Golkar M Yansuri 

Senada diungkapkan Yulizar Dinoto. Ia tidak mengetahui apa yang jadi alasan partai mencopotnya sebagai pengurua partai.

"Memang saya belum menerima SK pemecatan itu secara resmi, jika memang ada saya mempertanyakannya. Apa dasarnya dan salah saya apa? Mengingat saya sudah berjuang bersama Golkar sejak lama," ungkap Yulizar.

Dilanjutkan mantan Kepala BPBD Sumsel ini, jika memang ada evaluasi kepengurusan harusnya hal itu dilakukan sesuai AD/ART partai dan melalui pleno.

"Kalau mau dievaluasi, saya rasa jabatan Sekretaris DPD juga harus dievaluasi dan dicopot, karena rohnya partai ada dijabatan tersebut dan kami lihat juga Partai Golkar jadi semerawut," tegas dia.

Dihubungi terpisah Sekretaris DPD I Golkar Sumsel Herpanto mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan rapat dan belum ada putusan untuk nama-nama yang direkomendasikan ke DPP sebagai calon Ketua DPRD Sumsel.

Gubernur Sumsel Lepas Keberangkatan Tim Ekspedisi Sriwijaya Sripo-Tribun Sumsel

"Iya, ada delapan nama usulan, tapi belum diputus, sekarang masih rapat," kata Herpanto, tanpa menyebutkan secara detil nama- nama yang diusulkan.

Sedangkan kandidat Ketua DPRD Sumsel M Yansuri mengatakan, hasil pleno yang dilakukan Golkar Sumsel banyak cacatnya.

Dia juga belum mengetahui secara pasti berapa nama yang direkomendasikan.

"Calon Ketua DPRD itu harus sesuai hasil rakernas 2013, dan minimal sekurang- kurangnya memenuhi 3 persyaratan (pengurus, pernah menjabat, dan suara terbanyak). Tapi kami lihat ada satu calon yang direkomendasikan juga, padahal tidak satu pun syarat dipenuhi, calon ini dipaksakan," katanya.

Dari delapan nama itu, Yansuri hanya mengetahui 5 nama yang dianggap memenuhi selain incumbent, mereka juga pengurus di Golkar Sumsel. Yaitu M Yansuri, RA Anita Noeringhati, Medi Basri, Nadia Basyir, dan Linda Syarofi.

"Jadi, kalau tetap memaksakan kehendak pimpinan partai. Saya rasa hal itu tidak bagus dan itu akan jadi preseden buruk bagi partai ke depan," ujar Yansuri.

Dia membantah saat pleno mengerahkan massa untuk menekan.

Secara terpisah, RA Anita Noeringhati saat dikonfirmasi terkait namanya masuk dalam usulan DPD Golkar Sumsel sebagai calon ketua DPRD Sumsel, enggan mengomentarinya, sebab yang berhak menjawab adalah ketua ataupun Sekretaris DPD Golkar Sumsel.

"Silakan hubungi Sekretaris DPD Golkar Sumsel karena mereka yang berhak," katanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved