Ayam Peliharaan Mendadak Mati Misterius di Lorong Harapan, Plaju, Lesu dan Mogok Makan Lalu Mati
Ayam Peliharaan Mendadak Mati Misterius di Lorong Harapan, Plaju, Lesu dan Mogok Makan Lalu Mati
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Ayam Peliharaan Mendadak Mati Misterius di Lorong Harapan, Plaju, Lesu dan Mogok Makan Lalu Mati
Sejak dua pekan terakhir, ayam-ayam peliharaan warga diserang penyakit aneh.
Satu persatu ayam mati mendadak.
Sedikitnya empat kepala keluarga, sudah mengalaminya.
Ayam yang dipelihara habis tak bersisa, karena mati atau disembelih dari pada keduluan mati.
Peristiwa ini terjadi pasca Idul Adha lalu. Mulanya ayam peliharaan Thamrin (70) mati mendadak.
"Kondisinya lesu, mogok makan, besoknya ditemukan mati," katanya.
Ayam kampung yang dipeliharanya berjumlah belasan, selanjutnya satu demi satu mati. Bahkan ayam yang masih mengeram pun tak luput dari serangan penyakit dan mati.
"Itu telurnya sudah dieram, saya taruh di bawah kulkan, dak taunya menetas. Sekarang tak ada emaknya," kata Thamrin.
Kondisi sama dialami H Hatta (80), yang rumahnya persis di sebelah Thamrin.
Satu per satu ayamnya juga mati. Ada 10 lebih ayamnya mati misterius.
"Sudah lima kali kali lebih kami motong ayam, sampe bosan (makan ayam), dari pada mati. Sekarang tinggal dua ekor lagi, itu pun kemarin tampaknya sudah lesu-lesu ayamnya."
"Eh pagi ini di lihat di kandang matu juga. Habis sudah" katanya seraya mengatakan ada 19 ayam dia pelihara sebelum akhirnya habis tak bersisa.
Memelihara ayam bagi Hatta sangat membantu.
Selama ini kalau ada sisa nasi atau sampah organik lainnya seperti sayur dll, tidak terbuang karena ada ayam yang siap memakannya.
"Sayang itu bae, sedih jugo kalau semua ayam mati seperti ini, tanpa tau apa penyebabnya," ujar Hatta.
Selain Thamrin dan Hatta, warga lain yang memelihara ayam kampung di lorong Harapan Sentosa Plaju Palembang, ini juga mengalami hal yang sama. Holidi misalnya, memelihara dua ayam Bangkok yang besar-besar, ditemukan mati.
Selain itu, tetangga lain yang memelihara bebek, juga tak luput, diduga diserang penyakit unggas ini.
"Mungkin pemerintah harus turun tangan, mungkin di daerah lain seperti di kami tidak? Kalau iya juga berarti harus ditanggulangi," kata Hatta.(lis)