Prada DP Dituntut Seumur Hidup, Inilah Pentingnya Petunjuk dari Serli dan Momen Krusial Pembunuhan

Prada DP dituntut seumur hidup oleh oditur pada sidang militer, Kamis (22/8). Nama Serli kembali disebut

Editor: Prawira Maulana
IRKANDI/TRIBUNSUMSEL.COM
Oditur militer Mayor Edward Butarbutar saat membacakan tuntutan di sidang Prada DP, Kamis (22/8). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Prada DP dituntut seumur hidup oleh oditur pada sidang militer, Kamis (22/8).

Oditur menganggap Prada DP melakukan pembunuhan berencana hingga pantas dihukum seumur hidup.

Ada 17 point penting yang disebutkan oditur yang membuktikan bahwa Prada DP melakukan pembunuhan berencana.

Termasuk juga bukti dari kesaksian seorang perempuan bernama Serli yang merupakan teman dekat terdakwa.

Kesaksian Serli ternyata dijadikan salah satu petunjuk oleh oditur bahwa Prada DP melakukan pembunuhan berencana.

Pada tanggal 4 Mei 2019 pukul 11.00 WIB oditur menyebutkan Prada DP tinggal di tempat kos lorong Banten 5 dan bertemu dengan Serli. Di sana ia empat kali berhubungan badan dengan Serli.

Oditur tuntut Prada DP hukuman sumur hidup.
Oditur tuntut Prada DP hukuman sumur hidup. (IRKANDI/TRIBUNSUMSEL.COM)

Bukan perkara hubungan badan itu yang menjadi indikasi kuat pembunuhan berencana. Dari Serli-lah oditur mendapatkan fakta bahwa Prada DP pernah bilang Vera tak tahu terimakasih.

Prada DP mengaku pada cerita pada Serli bahwa Vera Oktaria tak tahu terimakasih padahal sudah dibelikan ponsel 4 kali, dibayari sekolah dan sering dibawakan makanan.

Paling tidak ada 17 petunjuk yang menjadi dasar oditur menuntut pidana seumur hidup.

Berikut petunjuk-petunjuk yang menjadikan indikasi kuat pembunuhan berencana menurut oditur yang dibacakan di persidangan.

"Benar selama berpacaran beberapa kali bertengkar, empat kali bahkan hanphone Vera dihancurkan," kata Oditur.

 Prada DP Sempat Mengira Hanya Dituntut 21 Tahun, Ia Salah Artikan Tuntutan Seumur Hidup

Oditur juga memaparkan fakta bahwa pernah didapati Prada DP bertengkar dan kedapatan membekap korban di rumah korban. Pertengkaran ini sisaksikan oleh saksi Imelda Wulandari.

Prada DP banyak menyimpan sakit hati pada Vera Oktaria. "Sekira awal April 2019 korban tak hadir saat pelantikan di Rindam 2. Alasannya training Indomaret," kata Oditur Edwar Butarbutar. Hal ini membuat Prada DP kecewa.

Selanjutnya pada 17 April 2019, Prada DP cuti dari tugas dan menemui Vera Oktaria di rumahnya. Saat itu Prada DP mengajak Vera keluar tapi ditolak.

Sempat bertengkar sampai ibu korban marah dan mengusir Prada DP. DI sini Prada DP kembali kecewa.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved